Konflik Rusia Vs Ukraina
Terungkap Cara Rusia Rekrut Tentara Bayaran untuk Hadapi Ukraina, Ada Kelompok Wagner
Baru-baru ini terungkap cara Rusia merekrut kelompok tentara bayaran untuk menghadapi Ukraina. Ini penjelasannya.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina kini sudah memasuki hari ke-14 pada Sabtu (12/3/2022).
Dikutip dari BBC Indonesia, baru-baru ini terungkap cara Rusia merekrut kelompok tentara bayaran untuk menghadapi Ukraina.
Rusia menggunakan berbagai akun media sosial dan grup-grup percakapan untuk merekrut kelompok tentara bayaran guna dikerahkan bersama pasukan Angkatan Darat dalam pertempuran di Ukraina.
Baca juga: Cari Stok Obat, Gadis Ukraina dan Ibunya yang Sakit Tewas Diberondong Tank Rusia
BBC telah berbincang dengan seorang serdadu sewaan dan seorang mantan petempur yang punya keterkaitan erat dengan sebuah perusahaan tentara swasta di Rusia.
Mereka berbagi sejumlah hal-hal terperinci mengenai rangkaian upaya perekrutan.
Beberapa pekan sebelum invasi dimulai, serdadu sewaan tersebut mengungkap kepada BBC bahwa banyak veteran organisasi rahasia Wagner dikontak melalui grup percakapan Telegram.
Mereka diundang untuk menghadiri "piknik di Ukraina" dan menyantap "Salo", lemak babi yang merupakan hidangan tradisional Ukraina.
Undangan itu secara khusus ditujukan pada "mereka yang punya catatan kriminal, utang, dicoret dari kelompok-kelompok tentara bayaran, atau tanpa paspor eksternal".
Pesan tersebut juga menyebut "orang-orang dari kawasan Luhansk dan Donetsk yang diduduki Rusia—diundang dengan hormat".
Baca juga: Ukraina Sebut Militer Rusia Gagal Lakukan Invasi, Eks Perwira AS Buka Suara: Kami Melihat Sebaliknya
Kelompok Wagner adalah salah satu organisasi paling rahasia di Rusia.
Keberadaannya secara resmi tidak diakui karena bertugas sebagai tentara bayaran melanggar hukum di Rusia dan juga hukum internasional.
Bagaimanapun, setidaknya 10.000 personel Wagner diyakini menandatangani paling sedikit satu kontrak dengan Wagner selama tujuh tahun terakhir.
Tentara bayaran yang berbincang dengan BBC mengatakan para personel baru dikirim ke unit-unit yang dikomandoi perwira-perwira dari GRU—badan intelijen militer Rusia di bawah Kementerian Pertahanan.
Menurutnya, kebijakan perekrutan telah berubah dan semakin sedikit larangan yang diterapkan.
"Mereka merekrut semua orang, siapa pun," jelasnya, seraya menyebut bahwa para petempur baru ini punya tingkat profesionalisme yang rendah.