Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Chechnya Kadyrov Syok atas Penemuan Lab Rahasia AS di Ukraina: Mereka Penjajah Sebenarnya
Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengaku sangat terkejut adanya penemuan laboratorium biologi yang didanai AS di Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Pasalnya, Putin dinilai sudah tak sabar setelah rencananya menginvasi Ukraina dalam waktu singkat justru terhambat.
Selain itu, belakangan beredar propaganda yang menyebut bahwa Ukraina dan AS bekerja sama membuat virus berbahaya.
Sementara di lihat dari sisi sejarah, Rusia diklaim telah mengindikasikan hal serupa saat turun tangan mengatasi perang di Suriah.
Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Rabu (9/3/2022), seorang pejabat yang tak disebutkan namanya, mengungkapkan dugaan tersebut.
Dalam penilaiannya, serangan senjata biologis di Kiev dapat dilepaskan jika pasukan Rusia tak bisa lagi mengatasi masalah logistik yang mengganggu konvoi menuju ibukota.
"Saya pikir kita punya alasan yang baik untuk khawatir tentang kemungkinan penggunaan senjata non-konvensional, sebagian karena apa yang kita lihat telah terjadi di peristiwa lain.
"Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, misalnya, apa yang telah kita lihat di Suriah, sebagian karena kita telah melihat sedikit latar untuk itu dalam klaim bendera palsu yang keluar, dan indikasi lainnya juga.
"Jadi ini menjadi perhatian serius bagi kami."
Para pejabat juga mengatakan ada harapan bahwa China akan mendorong diakhirinya kekerasan.
Namun kekecewaan muncul lantaran Beijing hingga saat ini belum menunjukkan sikap jelas terkait invasi tersebut.
Pada hari Selasa, duta besar Inggris untuk Belanda Joanna Roper memposting pernyataan di situs web Organisasi Pelarangan Senjata Kimia, mendesak organisasi tersebut untuk waspada.
"Inggris tetap khawatir bahwa Rusia dapat menggunakan dalih senjata kimia untuk mencoba membenarkan tindakan ilegalnya di Ukraina dan kami tahu betul bahwa Rusia juga siap untuk menggunakan senjata kimia terhadap orang lain," bunyi pernyataan Roper.
Sebagai informasi, Rusia mengatakan telah menemukan program senjata biologis militer AS di Ukraina.
Klaim tersebut yang digambarkan oleh AS sebagai propaganda yang tidak masuk akal.
Dikhawatirkan, propaganda yang disebarkan tersebut akan digunakan untuk membenarkan tindakan Rusia jika nantinya benar menggunakan senjata biologis.
Selama perang saudara di Suriah, meskipun ada bukti bahwa senjata kimia telah digunakan pada warga sipil oleh rezim Bashar al Assad, Rusia yang mendukung pasukan Suriah secara militer menggunakan hak veto Dewan Keamanan PBB untuk mencegah tindakan diambil terhadap sekutunya.(TribunWow.com/Via)