Konflik Rusia Vs Ukraina
Menentang Putin, 4.300 Pengunjuk Rasa Rusia Ditahan, Alami Persekusi akibat Tolak Invasi Ukraina
Polisi menahan ribuan orang yang melakukan aksi protes di Rusia, Minggu (6/3/2022).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Lawan politik Putin yang kini mendekam di penjara itu juga mendesak seluruh dunia untuk menentang invasi.
"Karena Putin, Rusia sekarang diidentikkan dengan perang oleh banyak orang,” kata Navalny, Jumat (4/3/2022).
"Itu tidak benar. Putin yang menyerang Ukraina, bukan Rusia."
Baca juga: Warga Rusia Dipecat akibat Tanda Tangani Petisi Anti Perang terhadap Ukraina, Upaya Pembungkaman?
Baca juga: Rusia Blokir Facebook, Buat Warganya Putus Komunikasi dari Dunia karena Merasa Didiskriminasi
Warga Rusia Sumpahi Kematian Putin
Survey yang dilakukan di jalanan kota Rusia memperlihatkan respons warga sipil atas invasi yang dilakukan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.
Seorang pria bahkan terang-terangan menyatakan harapannya atas kematian presidennya sendiri.
Sementara itu, warga lain menjawab dengan gugup dan mengaku enggan memberi tanggapan.
Dilansir Express.co.uk, Jumat (5/4/2022), Current Time TV, siaran Rusia yang berbasis di Republik Ceko, mewawancarai warga sipil Rusia yang melintas.
Mereka ditanya tentang konflik di Ukraina dan menunjukkan reaksi beragam terhadap invasi tersebut.
Sementara banyak orang menolak perang, beberapa memberikan dukungan dan beberapa tampak gugup menjawab.
Dalam tayangan tersebut, seorang wanita ditanya tentang pemikirannya tentang perang.
"Ini sangat buruk. Apa yang dilakukan pihak Rusia sangat buruk, sangat buruk bahwa Rusia telah melancarkan perang," kata wanita tersebut.
"Ini akan sangat menyedihkan bagi kami."
Seorang pria yang melintas juga menentang keputusan dari Kremlin.
Ia bahkan mengharapkan agar Putin yang bertanggung jawab atas invasi itu, segera menemui ajalnya.