Konflik Rusia Vs Ukraina
Menentang Putin, 4.300 Pengunjuk Rasa Rusia Ditahan, Alami Persekusi akibat Tolak Invasi Ukraina
Polisi menahan ribuan orang yang melakukan aksi protes di Rusia, Minggu (6/3/2022).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Polisi menahan ribuan orang yang melakukan aksi protes di Rusia, Minggu (6/3/2022).
Para demonstran melakukan penolakan atas invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.
Sementara tentara militer Putin beraksi di Ukraina, polisi dan petugas keamanan memerangi rakyatnya sendiri di dalam negeri.

Baca juga: Geger Rumor Putin akan Tetapkan Darurat Militer, Sejumlah Warga Rusia Pilih Kabur dari Negaranya
Baca juga: Sosok 2 Master Perang Putin, Ahli Militer dan Konspirasi yang Pimpin Invasi Rusia ke Ukraina
Dilansir Aljazeera, Minggu (6/3/2022), ribuan pengunjuk rasa meneriakkan "Tidak untuk perang!" dan "Memalukan!", menurut video yang diposting di media sosial oleh aktivis oposisi dan blogger.
Puluhan pengunjuk rasa di kota Ural, Yekaterinburg, ditangkap.
Seorang pengunjuk rasa di lokasi tersebut tampak tersungkur di tanah dan dipukuli oleh polisi yang mengenakan perlengkapan anti huru hara.
Sebuah mural yang memperlihatkan wajah Presiden Vladimir Putin juga ikut dirusak.
Rekaman dan foto-foto atas insiden tersebut banyak disebarkan di media sosial oleh akun-akun warga sipil Rusia.
Sementara, kementerian dalam negeri Rusia sebelumnya mengatakan bahwa polisi telah menahan sekitar 3.500 orang.
Antara lain 1.700 pengunjuk rasa di Moskow, 750 orang di St Petersburg dan 1.061 di kota-kota lain.
Kementerian mengatakan 5.200 orang telah mengambil bagian dalam protes massal tersebut.
Kelompok pemantau protes OVD-Info mengatakan telah mendokumentasikan penahanan setidaknya 4.366 orang di 56 kota berbeda.
Pihaknya mencatat bahwa penangkapan pada hari Minggu menambah jumlah orang yang menjadi lebih dari 10.000, sejak invasi pertama ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
"Kami melihat protes yang cukup besar hari ini, bahkan di kota-kota Siberia di mana kami jarang melihat jumlah penangkapan sebanyak itu," kata juru bicara OVD-info, Maria Kuznetsova.
Terkait hal tersebut, kritikus Kremlin Alexey Navalny menyerukan ajakan protes pada hari Minggu di seluruh Rusia.