Konflik Rusia Vs Ukraina
Menentang Putin, 4.300 Pengunjuk Rasa Rusia Ditahan, Alami Persekusi akibat Tolak Invasi Ukraina
Polisi menahan ribuan orang yang melakukan aksi protes di Rusia, Minggu (6/3/2022).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Sangat negatif. Saya berharap kematian Putin sesegera mungkin, tentu saja, mungkin tidak pantas untuk mengatakannya, tetapi saya berharap dia segera mati," tegas pria tersebut.
Seorang wanita mengatakan bahwa dia ingin para pemimpinnya melakukan hal yang benar.
"Apakah itu yang ingin Anda dengar? Saya mendukungnya?",tanyanya dengan gugup.
Seorang wanita muda mengatakan tidak ada yang menginginkan perang di Rusia.
Namun kemudian seorang wanita separuh baya melintas dan menyatakan dukungannya untuk Putin sembari berlalu.
Sejak invasi pertama yang dilakukan Rusia, penolakan ramai terjadi di dalam negara.
Namun Pemerintah Rusia melakukan kekerasan untuk menghalau protes anti perang yang dilakukan aktivis.
Laporan menunjukkan lebih dari 6.000 orang Rusia telah ditangkap karena memprotes termasuk seorang wanita berusia 77 tahun.
Sementara, stasiun radio Echo of Moscow juga ditutup setelah dituduh memposting informasi yang menyerukan tindakan ekstremis dan kekerasan dengan tujuan dan sistematis.
Terakhir, pada Jumat (4/3/2022) pemerintah Rusia menerbitkan amandemen yang melegalkan penangkapan atas penyebaran berita yang dianggap bohong.
Pihak yang dituding membuat hoaks terutama soal pasukan militer Rusia, akan menghadapi kurungan penjara setidaknya selama 15 tahun.(TribunWow.com/Via)