Konflik Rusia Vs Ukraina
AS akan Kirim Jet Tempur ke Ukraina, Klaim NATO Beri Sinyal Positif Bantu Kyiv Lawan Invasi Rusia
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan bahwa NATO memberi lampu hijau untuk pengiriman jet tempur ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Oksana Markarova, duta besar Ukraina untuk AS, berharap Ukraina akan menerima jet tempur dari Polandia sesegera mungkin.
"Kami bekerja sama dengan orang Amerika kami, khususnya, teman dan sekutu, dalam penyediaan semua amunisi dan anti-udara, anti-tank, dan pesawat untuk dapat secara efektif mempertahankan negara kami," kata Markarova.
Meski berterima kasih kepada sekutu atas dukungannya yang berkelanjutan tetapi ia menyarankan masyarakat internasional perlu merespons lebih cepat karena Rusia meningkatkan serangan mereka.
"Jelas setelah 11 hari kita juga membutuhkan kita semua untuk bergerak lebih cepat," ujar Markarova.
"Kami bukan ancaman bagi Rusia, kecuali menjadi negara demokrasi dan hidup damai di negara anda sendiri adalah sebuah ancaman."
"Dan jika demikian, maka ini bukan hanya tentang Ukraina, maka Eropa dan seluruh dunia tidak aman," pungkasnya.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu dukungan dunia untuk rakyat Ukraina dan tanggapan bersatu dari Barat.
Sekutu AS dan Eropa telah memberikan bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina.
Selain itu memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap lembaga keuangan terbesar Rusia, oligarki Rusia dan pejabat tinggi di Moskow.
Termasuk di antaranya Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk membuat negara tersebut lepas dari sistem keuangan global.
Baca juga: Menentang Putin, 4.300 Pengunjuk Rasa Rusia Ditahan, Alami Persekusi akibat Tolak Invasi Ukraina
Baca juga: Rudal Rusia Luluh Lantakkan Bandara Vinnytsia Ukraina, Zelensky pada NATO: Kami Dibunuh Pelan-pelan
Ukraina Minta Garansi Keamanan
Ukraina telah menerima pengiriman senjata dari negara anggota NATO untuk membantu menahan invasi militer skala penuh yang dilancarkan oleh pasukan Rusia.
Sementara, pihak Barat juga telah memberlakukan sanksi terhadap ekonomi Rusia.
Namun Presiden Ukraina Voldymyr Zelensky tetap mendesak masyarakat internasional untuk berbuat lebih banyak, termasuk memberlakukan zona larangan terbang.