Konflik Rusia Vs Ukraina
Saat Memohon Bantuan Jet Tempur ke AS, Presiden Ukraina Minta Warganya Maju Serang Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta kepada warganya untuk gantian agresif menyerang pasukan Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022), pasukan Ukraina telah berada dalam posisi bertahan.
Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berpidato pada Sabtu (5/3/2022) malam, menyampaikan bahwa sudah saatnya bagi masyarakat Ukraina untuk melakukan serangan balik ke Rusia.
Pidato ini disampaikan bersamaan dengan momen Zelensky memohon bantuan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar Ukraina dikirimkan bantuan berupa pesawat jet tempur.
Baca juga: Geger Rumor Putin akan Tetapkan Darurat Militer, Sejumlah Warga Rusia Pilih Kabur dari Negaranya
Baca juga: 5 Kemungkinan yang Bakal Terjadi terkait Invasi Rusia di Ukraina, Perang Bisa Berakhir?
"Anda (masyarakat Ukraina) perlu untuk pergi ke luar dan mengusir penjahat ini keluar dari kota," tegas Zelensky.
Sementara itu pejabat AS diketahui tengah berdiskusi dengan politisi di Polandia membahas kemungkinan pemerintah Polandia membantu mengirimkan pesawat jet tempur MiG ke Ukraina.
Diketahui, pada Sabtu (5/3/2022) Rusia dan Ukraina sama-sama menyepakati untuk melakukan gencatan senjata sementara.
Gencatan senjata itu bertujuan agar para warga sipil di Mariupol bisa dievakuasi keluar dari daerah konflik.
Namun pada waktu gencatan senjata tiba, Ukraina menyebut, pasukan militer Rusia justru terus melakukan penembakan ke Kota Mariupol.
Dikutip dari BBC.com, koridor kemanusiaan yang tadinya dirancang untuk mengevakausi warga sipil tidak bisa digunakan.
"Saya dapat mendengar suara tembakan setiap tiga hingga lima menit," ujar Alexander (44), seorang warga Mariupol.
Alexander bercerita, dirinya juga melihat sejumlah mobil yang tadinya ingin keluar dari Mariupol pulang kembali ke dalam kota.
Pemerintah Ukraina menyebut, pihaknya terpaksa menunda evakuasi karena serangan Rusia masih berlanjut.
Sementara itu dari sisi pemerintah Rusia, mereka belum mengomentari soal serangan yang masih terjadi saat gencatan senjata berlangsung.
Menteri Pertahanan Rusia mengatakan, koridor kemanusiaan yang diperuntukkan untuk evakuasi warga sipil justru belum digunakan.
Pemerintah Rusia juga menuding justru otoritas Ukraina yang menghalang-halangi warga sipil yang ingin keluar.