Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Warga Kulit Hitam Alami Rasisme di Ukraina saat Mengungsi: Memperlakukan Kami seperti Binatang

Dipukuli hingga dilarang menyeberangi perbatasan, warga non Ukraina yang mau mengungsi alami perlakuan rasis di Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube BBC News Indonesia
Seorang warga kulit hitam menceritakan bagaimana dirinya dan warga non Ukraina lainnya mengalami perlakuan rasis dari pasukan militer Ukraina saat mengungsi. 

Dalam video itu prajurit dari Batalion Azov mengucapkan kalimat provokatif sebagai berikut:

"Wahai saudara muslimku. Di negara kami kau tidak akan masuk surga. Kau tidak akan diperbolehkan masuk ke surga. Tolong pulang lah, di sini kau akan menemui masalah. Terima kasih atas perhatianmu, sampai jumpa," ucap prajurit Azov tersebut sembari melumuri peluru pakai lemak babi.

Sementara itu akun Garda Nasional Ukraina tampak mendukung tindakan yang dilakukan oleh prajurit Batalion Azov tersebut.

Batalion Azov sendiri merupakan milisi ultranasionalis di Ukraina yang disebut termasuk sebagai grup neo Nazi.

Para prajurit batalion Azov diketahui juga masih memakai lambang-lambang Nazi di dalam pasukannya seperti logo Wolfsangel yang dipakai oleh prajurit Nazi selama perang dunia ke-2.

Sementara itu Putin saat mengumumkan operasi militer spesial pada Kamis (24/2/2022) menyatakan tujuannya melakukan invasi adalah melakukan demiliterisasi dan denazifikasi.

Di sisi lain, selama lima jam perwakilan Ukraina dan Rusia telah berdiskusi membicarakan operasi militer spesial yang dilakukan oleh Presiden Vladimir Putin.

Diskusi yang digelar pada Senin (28/2/2022) bertempat di Belarus.

Media asal Rusia yakni RT.com menjelaskan, Ukraina dan Rusia telah mencapai kesepakatan dalam sejumlah hal.

Diskusi antara kedua belah pihak diketahui akan dilanjutkan di lain kesempatan.

Topik diskusi yang dibicarakan pada Senin kemarin adalah gencatan senjata di Ukraina.

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menyebut sudah ada beberapa solusi yang disorot.

"Beberapa solusi tertentu telah digarisbawahi," jelas Podolyak.

Sementara itu Ajudan Presiden Putin, Vladimir Medinsky menyebut sudah ada beberapa poin yang dapat dipenuhi oleh kedua belah pihak.

Perwakilan dari Ukraina yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Alexey Reznikov telah meminta agar segera dilakukan gencatan senjata dan meminta Rusia menarik pasukan militernya.

Di sisi lain berdasarkan media Sky News yang berbasis di Inggris, diskusi antara Ukraina dan Rusia di Belarus berlangsung sulit karena pihak Rusia yang bias.

"Pihak Rusia sayangnya masih memiliki pandangan yang bias terkait proses destruktif yang mereka lakukan," terang Podolyak. (TribunWow.com/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyRasis
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved