Terkini Daerah
Kabareskrim Minta Penyidik Proses Keluarga Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat yang Tak Kooperatif
Karena itu, dia meminta seluruh pihak termasuk keluarga tahanan agar kooperatif dengan polisi.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menegaskan bahwa pihak kepolisian menaruh atensi terhadap perkara kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin.
Karena itu, dia meminta seluruh pihak termasuk keluarga tahanan penghuni kerangkeng agar kooperatif dengan polisi.
"Oleh karena itu tadi sudah sepakat untuk segera ditingkatkan ke penyidikan dan akan mengusut tuntas semua kejadian di sana," katanya saat berkunjung ke Mapolda Sumatera Utara (Sumut), Kota Medan, Sumut, Jumat (5/2/2022), dikutip dari Tribun Medan.
Baca juga: Kabareskrim Sebut Ada 3 Tahanan Tewas di Kerangkeng Bupati Langkat: Segera Proses Penyidikan
Baca juga: Kabareskrim Sebut Bupati Langkat Manfaatkan Kekuatan Ormas untuk Pekerjakan Penghuni Kerangkeng
Agus Andrianto bahkan meminta kepolisian di lapangan untuk memproses jika ada keluarga tahanan yang tak mau diajak bekerja sama.
Para keluarga atau mantan tahanan dikatakan bisa dianggap membantu penyekapan yang terjadi di sana.
"Sehingga kalau mereka tidak mendukung atau membantu tugas kepolisian di dalam menuntaskan masalah ini, saya minta ini akan diproses sebagai pihak yang ikut serta membantu kejadian penyekapan di tempat penampungan itu," kata mantan Kapolda Sumut itu.
Berdasarkan data di lapangan, Agus menyebut bahwa kini sudah tiga orang yang dilaporkan tewas di dalam kerangkeng manusia itu.
Pihaknya, juga sudah meminta penyidik di lapangan agar segera mengungkap kasus ini.
Ketika ditanya terkait dugaan perbudakan modern, dirinya menyebut belum melihat ke arah sana.
Namun, dirinya menduga bahwa berdirinya kerangkeng manusia itu juga memanfaatkan kekuaran ormas atau organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan (OKP).
"Saya rasa itu bukan perbudakan modern. Orang yang mengambil kekuatan, keuntungan dari orang yang tidak berdaya dengan memanfaatkan kekuatan OKP," ucapnya.