Terkini Daerah
Kronologi Pria 80 Tahun Nekat Tikam Besannya hingga Tewas, Bermula dari Bela Anak yang Kalah Judi
LE, pria asal Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, meregang nyawa di tangan besannya, MY (80), Senin (31/1/2022).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - LE, pria asal Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, meregang nyawa di tangan besannya, MY (80), Senin (31/1/2022).
Dilansir TribunWow.com, LE tewas seusai ditikam menggunakan pisau belati.
Pembunuhan tersebut dipicu oleh ulah Ismail (32), anak MY sekaligus menantu LE.
Saat itu, Ismail menggadaikan sepeda motor korban seusai kalah bermain judi.
Karena kesal, korban pun mendatangi Ismail yang masih tinggal serumah dengan MY.
"Saya kalah judi, saya gadai sepeda motor mertua dengan harga Rp 1,6 juta dan ditebus nanti Rp 1,7 juta," jelas Ismail, dikutip dari TribunMedan.com, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Motif Pria Bunuh Guru di Tanah Bumbu, Korban Ditikam 3 Kali di Rumah Makan, Ini Pengakuannya
Baca juga: Berdalih Ritual Gandakan Uang, Pria Ini Bunuh Teman lalu Bawa Kabur Rp 50 Juta, Begini Kronologinya
Korban mendatangi menantunya sambil marah-marah.
Bahkan, korban juga sempat mengambil parang yang tersalip di dinding dan nyaris membacokkannya ke istri MY.
"Mertua saya sempat mau membacok ibu (maimunah). Karena takut, ibu menjerit," jelasnya.
Mendengar teriakan ibunya, kakak Ismail sempat keluar dan berusaha menenangkan korban.
Namun tiba-tiba pelaku mendatangi korban sembari membawa pisau belati.
Awalnya Ismail dan warga setempat mengira pelaku hanya menepuk pundak korban.
Nahas, pelaku ternyata menikam dada besannya itu hingga tumbang bersimbah darah.
Baca juga: Buron, Napi Lapas Kendal Ditangkap seusai Rampok dan Bunuh Karyawati BRI Link, Ini Kata Polisi
Baca juga: Sempat Bohongi Wanita yang Mau Bunuh Diri, Sopir TransJakarta Sebut Korban Histeris saat Didekati
Di sisi lain, Kapolsek Lima Puluh, AKP Sandy mengatakan pembunuhan tersebut dipicu salah paham antara pelaku dan korban.
"Mereka ini keluarga dekat. Jadi cuma salah paham saja," jelas Sandy.