Breaking News:

Terkini Daerah

Ini Isi Obrolan Jenderal Dudung dengan Keluarga Korban Tabrak Lari Oknum Kolonel TNI di Nagreg

Tindakan tak bertanggung jawab dilakukan oleh tiga oknum TNI AD yang membawa kabur 2 korban tabrak lari lalu membuang mereka ke sungai.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Tribunjabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin
KSAD, Jenderal TNI Dudung Abduracman beserta jajarannya saat ziarah ke makam Salsabila, salah seorang korban kecelakaan di Nagreg, Senin (27/12/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Tewasnya dua korban tabrak lari Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) kini tengah menjadi sorotan publik.

Kedua korban ditabrak oleh tiga oknum anggota TNI AD Kolonel P, Kopda A, dan Kopda DA di Nagreg, Bandung, Jawa Barat.

Pada Senin (27/12/2021), Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pergi mengunjungi dua keluarga korban termasuk berziarah ke makam kedua korban.

Orangtua Salsabila saat ditemui di rumahnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Selasa (14/12/2021).
Orangtua Salsabila saat ditemui di rumahnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Selasa (14/12/2021). (Tribun Jabar/ Lutfi)

Baca juga: Ayah Korban Pegangi Foto Anaknya, Ini Penampakan Jenderal Dudung Minta Maaf soal Kasus Tabrak Lari

Saat pergi ke keluarga korban Salsabila, Jenderal Dudung sempat berbincang singkat dengan keluarga korban.

Dikutip dari TribunCirebon.com, Jenderal Dudung sempat berbincang dengan ayah dari Salsabila, Jajang.

"Beliau (Dudung) menyampaikan bela sungkawa, dan turut berduka cita," kata Jajang, Senin (27/12/2021).

Berdasarkan cerita Jajang, dirinya tak sempat berbincang lama dengan Jenderal Dudung.

Namun ia sempat disemangati oleh sang jenderal.

"Yang sabar, saling mendoakan, karena anak nya masih kecil, semua butuh doa. Memberi semangat ke depannya," kata Jajang.

Di sisi lain, Suryati selaku ibu korban Salsabila mengaku senang dikunjungi Jenderal Dudung.

"Alhamdulillah, sangat berterimakasih kepada pak KSAD," kata Suryati.

Suryati bercerita, Jenderal Dudung hanya memberikan ucapan bela sungkawa.

Ia kini menyerahkan kasus ini ke aparat berwenang.

Saat mengunjungi keluarga korban Handi, Jenderal Dudung turut menyampaikan permohonan maaf dan tindakan terhadap para oknum.

Awalnya Jenderal Dudung menyampaikan permohonan maaf atas tindakan para oknum.

"Selaku pembina kekuatan Kepala Staf Angkatan Darat akan bertanggung jawab dan proses hukum berlanjut kepada oknum prajurit TNI AD yang terlibat," ujar Jenderal Dudung dikutip dari YouTube Kompastv.

Para pelaku kini telah ditahan di Pomdam Jaya.

Jenderal Dudung menegaskan, TNI AD akan patuh kepada supremasi hukum dan mengusut kasus ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

"Kami pun akan terus mengawal proses hukumnya sesuai ketentuan yang berlaku dengan tegas dan transparan," kata Jenderal Dudung.

Terkait pemecatan, Dudung mengatakan akan menuruti hasil putusan dari peradilan militer.

"Menurut saya ini layak (dipecat) karena apa yang dilakukan sudah di luar batas-batas kemanusiaan," tegasnya.

Baca juga: Oknum Kolonel TNI AD Diduga Grogi seusai Tabrak 2 Remaja di Nagreg, Pilih Bawa Kabur Korban

Oknum Kolonel Minta Bawahnnya Bungkam

Satu dari tiga pelaku yakni Kopda A mengaku bahwa dirinya tak bisa berbuat banyak ketika ada ide membuang jasad korban ke Sungai Serayu, Jawa Tengah. 

"Sesampainya di daerah Cilacap, sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan," ujar Kopral Dua A dalam keterangannya, Minggu (26/12/2021), dikutip dari Tribun Jateng.

Tubuh korban yang dimaksud merupakan korban kecelakaan yang diduga ditabrak oleh ketiga oknum TNI tersebut pada Rabu (8/12/2021). 

Mereka berhasil membawa korban dengan dalih akan melarikannya ke rumah sakit. 

Namun, tubuh korban malah dibuang ke Sungai dan baru ditemukan orangtua korban pada Jumat (17/12/2021).

A, mengaku tak bisa berbuat banyak ketika mendapat perintah itu.

Sebelum ada ide membuang jasad itu, ia juga mengaku sudah menyarankan agar melarikan korban ke rumah sakit. 

Mendapat saran itu, Kolonel P justru mengambil kemudi dan terus melaju hingga jembatan tempat mereka membuang jasad korban.

Para TNI lain yang ada di mobil juga diminta untuk bungkam. 

"Dalam perjalanan, Kolonel P mengatakan bahwa kejadian tersebut jangan diceritakan kepada siapa pun agar dirahasiakan," tutur Kopral Dua A.

Baca juga: Fakta Baru Tabrak Lari di Nagreg, Motif Kolonel Buang Korban hingga Masih Bernapas saat di Sungai

Kini, ketiganya terancam hukuman berat dan tengah diperiksa di POM Mabes AD.

Berdasarkan hasil autopsi, korban Handi ternyata masih hidup karena luka kecelakaan tidak mematikan.

Fakta ini diungkap oleh Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Sumy Hastry Purwanti.

Dikutip dari YouTube tvOnenews, Kamis (23/12/2021), awalnya dr. Hastry mengidentifikasi korban tabrak lari apakah benar jasad tersebut Handi dan Salsabila.

Identifikasi dilakukan dengan cara melihat ciri rambut, tinggi badan, aksesoris korban hingga menggunakan foto.

Dokter Hastry menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan luka kedua korban, Salsabila dipastikan meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) sebab mengalami luka parah di kepala.

Sedangkan Handi meninggal setelah tenggelam ketika dibuang pelaku.

"Kita temukan tanda tenggelam di saluran napas atas sampai paru-paru," ujar dr. Hastry.

Meskipun sudah mengalami pembusukan, dr. Hastry mengatakan, ditemukan bukti-bukti kuat bahwa korban Handi masih hidup saat dibawa kabur pelaku.

"Kami yakinkan dia sebab kematiannya karena tenggelam," kata dr. Hastry.

"Jadi waktu dibuang masih hidup."

"Kita lihat dari luka-luka di kepalanya yang didapat memang tidak mematikan."

"Jadi waktu kecelakaan dia pasti masih hidup," tegasnya.

Dokter Hastry menyoroti bagaimana air dan pasir masuk ke saluran pernapasan korban Handi.

"Jadi dia masih bernapas waktu dibuang ke sungai," kata dia.

Dokter Hastry menambahkan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban selain karena kecelakaan dan dibuang ke sungai. (TribunWow.com/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Bertugas di Gorontalo, Ini Alasan Kolonel P, Perwira Pelaku Tabrak Lari Sejoli Ada di Nagreg Bandung" dan Tribun Jateng yang berjudul Pengakuan Koptu TNI Sholeh Ingin Sejoli Nagreg Dibawa ke RS Ditolak Priyanto: Dibuang di Banyumas, TribunJabar.id dengan judul Jenderal Dudung Ungkap Pasal yang Dikenakan untuk Penabrak Handi dan Salsabila, Hukuman Mati Menanti dan TribunCirebon.com dengan judul Sebelum Temui Keluarga Handi Korban Kecelakaan di Nagreg, Jenderal Dudung Datangi Keluarga Salsabila

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Dudung AbdurachmanTNINagregBandungJawa BaratTabrak lariKepala Staf Angkatan Darat (KSAD)Kecelakaan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved