Breaking News:

Terkini Daerah

Fakta Viral Kasus Ayah di Salatiga Digugat karena Diduga Telantarkan 2 Anaknya hingga Putus Sekolah

Diduga menelantarkan anak, Marno, seorang ayah asal Salatiga, Jawa Tengah, digugat dua anaknya.

Kompas.com/Dian Ade Permana
Kuasa Hukum Dian dan Dion, Muhammad Sofyan memberikan keterangan di depan Pengadilan Negeri Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (17/12/2021 

TRIBUNWOW.COM - Diduga menelantarkan anak, Marno, seorang ayah asal Salatiga, Jawa Tengah, digugat dua anaknya.

Dilansir TribunWow.com, dua anak Marno adalah Dian (23) dan Dion (21) yang mengaku ditelantarkan semenjak orangtuanya bercerai pada 2013.

Marno dituntut secara materiil senilai Rp 1,75 miliar dan immateriil Rp 5 miliar.

Dian dan Dion melalui kuasa hukumnya, Mohammad Sofyan mengatakan kedua kliennya tak mendapat nafkah dari Marno seusai menikah dengan OM.

Pada 2013, menurut Sofyan, Dian sempat memergoki Marno selingkuh dengan wanita lain.

Baca juga: Kronologi Kasus Pelecehan Dekan FISIP UNRI, Sempat Tuntut Balik Korban Rp 10 M, Kini Jadi Tersangka

Baca juga: Kronologi Kakak Beradik di Salatiga Gugat Ayahnya 6,7 Miliar hingga Hasil-hasil Mediasi

Hingga akhirnya, Marno bercerai dengan sang istri saat kedua anaknya masih sekolah.

Saat itu, Dian masih duduk di bangku SMP, sedangkan Dion masih SD.

Seusai orangtua bercerai, Dian dan Dion tinggal bersama sang ibu.

Sedangkan untuk urusan nafkah merupakan tanggungjawab Marno sebagai ayah kandung.

Marno dikenal sebagai pengusaha karaoke di Salatiga.

Omset kafe karaoke Marno bahkan disebut-sebut senilai Rp 1,8 miliar per tahunnya.

"Terhitung sejak saat itu (menikah dengan OM), MN patut diduga telah menelantarkan kedua anak kandung yang menjadi tanggung jawabnya," ucap Sofyan, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/12/2021).

Selain itu, Marno disebut-sebut selalu menghindar saat dimintai nafkah kedua anaknya.

Sofyan menduga istri baru Marno menghasut sang suami hingga enggan memenuhi kewajiban memberikan nafkah.

"Setiap kali dimintai nafkah untuk bayar sekolah maupun hal lain, MN selalu menghindar dan justru terjadi pertengkaran antara DA dan DB dengan OM," katanya.

"Patut diduga dia memberi pengaruh buruk pada MN agar tidak memberikan nafkah dan hilang kasih sayangnya pada DA dan DB."

Tak hanya itu, Marno disebutnya sempat melaporkan Dian dan Dion atas kasus pencurian mobil pada 2014.

Padahal, saat itu Dian dan Dion memakai mobil Marno untuk belajar menyetir.

"Tapi ini berhasil didamaikan penyidik karena mobil tidak hilang, yang membawa anak kandung dan masih di bawah umur," ucap Sofyan.

Baca juga: Tak Jera, Teddy Pardiyana Kembali Gugat Warisan Mantan Istri Sule, Minta Putri Delina Bicara Jujur

Baca juga: Jatah Warisan Tanah Tak Kena Gusuran Tol, 2 Anak di Boyolali Gugat Ibu Kandungnya

Putus Sekolah

Seusai tak dinafkahi, masa depan Dian dan Dion seolah hancur.

Satu di antara keduanya putus sekolah lalu menikah dan memiliki anak.

Untuk menyambung hidup, mereka berjualan angkringan di depan kafe karaoke sang ayah.

Namun, saat itu Marno melarangnya.

Menurut Sofyan, penghasilan kafe karaoke Marno tak digunakan untuk menafkahi kedua kliennya.

Hal itulah yang membuat Dian dan Dion akhirnya melayangkan gugatan.

Sofyan menyebut pihaknya ingin memberikan efek jera karena Marno enggan bertanggungjawab memberikan nafkah.

"Demikian pula agar ibu tiri tidak semena-mena terhadap anak-anak tiri dan berusaha merebut hak-hak yang melekat atas diri anak-anak tiri tersebut," ucapnya.

"Agar tuntutan tersebut tidak sia-sia maka seluruh aset dan unit usaha yang dikuasai oleh MR dan OM diajukan sita jaminan sebagaimana mestinya."

Baca juga: Heboh Nenek Rodiah Dilaporkan karena Warisan, si Anak Beri Bantahan: Justru Ibu yang Laporkan

Bantahan Marno

Di sisi lain, Marno mengungkapkan pernyataan berbanding terbalik dengan Sofyan.

Marno mengaku hingga kini masih berkomunikasi dan tak pernah menelantarkan kedua anaknya.

Bahkan, ia menyebut sudah berulangkali memberikan materi yang tak ternilai kepada Dian dan Dion.

"Tak hanya sekali, tapi berulangkali saya memberi uang. Mulai dari yang ratusan ribu hingga Rp 50 juta saya berikan November tahun lalu, karena mereka bilang ingin membuka usaha," jelas Marno.

"Mau sekolah di mana, biaya pendaftaran dan biaya lain-lain saya siap membiayai. Bahkan kalau diminta antar jemput pun saya siap selama mereka bersekolah dengan benar."

Marno justru menyebut kedua anaknya berbohong.

Ia mengaku masih rutin memberikan nafkah meski sudah bercerai dengan sang istri.

Kuasa hukum Marno, Suroso Ucok Kuncoro juga mengamini pernyataan kliennya.

"Termasuk mereka menyeret-nyeret nama istri pak Marno yang sekarang ini, itu sangat tidak berdasar dan menimbulkan tekanan," ucap Suroso.

Baca juga: Perkara Warisan, 1 Keluarga Sekongkol Bakar Pria Ini hingga Tewas, Korban Juga Dilempari Batu

Mediasi

Untuk menyelesaikan kasus ini, Marno dan dua anaknya telah melakkan mediasi.

Ada sejumlah poin yang telah disepakati kedua pihak.

"Dari hasil mediasi di Pengadilan Negeri Salatiga hari ini, dengan disaksikan hakim mediator, ada hal-hal yang disepakati kedua belah pihak."

"Salah satunya adalah ini persoalan domestik keluarga antara ayah dan anak, ada komunikasi yang harus ditempuh."

Proses mediasi itu disambut baik Suroso.

Ia berharap ayah dan anak itu segera menjalin hubungan baik seusai mediasi berlangsung. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Ayah di Salatiga Dimediasi dengan 2 Anak yang Menggugatnya, Ini Hasilnya", dan "Ayah di Salatiga Dimediasi dengan 2 Anak yang Menggugatnya, Ini Hasilnya"

Tags:
fakta viralViralBerita ViralAnak Gugat AyahAnak Gugat OrangtuaSalatiga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved