Terkini Daerah
Sebut-sebut Nama Kapolsek Helvetia, Begini Kronologi Oknum Polisi di Sumut Ancam dan Peras Tahanan
Pihak polsek pun membantah tuduhan tersebut dan mengatakan pihaknya telah melakukan penangkapan sesuai dengan prosedur.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
"Katanya begini, 'Kak, ini si kojek (Ramli) bisa bahaya, bisa ditempel (ditembak), makanya kalau ada Rp 2 juta, itu bisa kami upayakan dia selamat,” terang Eva menirukan perkataan polisi bernama Pendi.
Eva yang saat itu khawatir karena diancam, ia langsung menuju Polsek Helvetia untuk berusaha menemui suaminya.
Namun, di sana ia bertemu dengan penyidik bernama Jefri Nainggolan dan melaporkan kejadian yang dialaminya.
“Saat itu saya bertemu dengan juru periksa bernama Jefri Nainggolan. Tapi dalam pertemuan tersebut, saya menjelaskan terkait beberapa oknum yang mengaku anggota Polsek Helvetia yang mengancam serta meminta uang kepada saya," kata Eva.
Jefri tak banyak berkata-kata dan hanya tersenyum saat Eva menjelaskan detail kejadian yang dialaminya.
Oknum penyidik itu kemudian meminta Eva pulang dan datang lagi keesokan harinya.
“Malamnya saya didatangi lagi oleh dua oknum polisi yang awal datang dan menyampaikan hal yang sama lagi. Minta uang dan mengancam keselamatan suami saya kalau tidak diberikan,” tambahnya.
Babak Belur
Esok harinya, ia kembali datang ke polsek dan kembali menghadap ke ruangan juru periksa bernama Jefri Nainggolan.
Namun, di sana sudah ada dua orang penyidik yang melakukan pemerasan kepada dirinya.
Pun, suaminya dihadirkan dengan kondisi babak belur.
“Bagian pipi sebelah kanannya bengkak dan memerah. Bagian kening sebelah kiri benjol dan diperkirakan sebesar uang koin Rp 500. Bagian pergelangan tangan luka – luka lecet. Kedua lengan bagian bawah luka – luka dan bengkak atau memar,” ucapnya.
Dalam kondisi babak belur, Ramli pun mengatakan bahwa hal itu merupakan tindakan para penyidik.
Tak lama kemudian, juru periksa lain yang bernama Kompri Sembiring mengatakan bahwa kondisi babak belur itu merupakan hal biasa.
“Oh, masih syukur gitu, untung saja tidak kami tembak,” kata Eva meniru ucapan Kompri Sembiring.