Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Reaksi Orangtua Danu seusai Kembali Jalani Pemeriksaan Tambahan soal Kasus Pembunuhan di Subang

Sudah selesai menjalani pemeriksaan lanjutan di Polres Subang, begini reaksi orangtua Muhammad Ramdanu alias Danu yang terlihat hadir bersama suami.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Istimewa via TribunJabar.id
Danu (21) saat keluar Satreskrim Polres Subang, Senin (1/11/2021). Sudah selesai menjalani pemeriksaan lanjutan di Polres Subang, begini reaksi orangtua Muhammad Ramdanu alias Danu yang terlihat hadir bersama suami, Senin (8/11/2021). 

TRIBUNWOW.COM – Dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23), terdapat 54 saksi yang sudah dipanggil oleh kepolisian untuk dimintai keterangan.

Beberapa di antaranya bahkan dipanggil berulang kali ke Polres Subang.

Hari ini, penyidik kembali menggelar pemeriksaan tambahan terhadap Ida (58).

Orangtua Danu saat memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Senin (1/11/2021).
Orangtua Danu saat memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Senin (1/11/2021). (Tribun Jabar / Dwiky Maulana)

Baca juga: Ada yang Ingin Kliennya Jadi Tersangka karena Masuk TKP Kasus Subang, Ini Sikap Pengacara Danu

Baca juga: Orangtua Danu Lagi-lagi Diperiksa terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kenapa?

Diketahui, sosok Ida adalah kakak kandung Tuti sekaligus bibi Amalia.

Selain itu, Ida juga dikenal sebagai orangtua Muhammad Ramdanu alias Danu, satu di antara saksi kunci dalam kasus pembunuhan yang terjadi di Subang, Jawa Barat tersebut.

Baru-baru ini, Ida sebelumnya sudah sempat menjalani pemeriksaan bersama dengan Danu pada Senin (1/11/2021).

Namun, dalam pemanggilan terbarunya oleh penyidik kali ini, Ida terlihat datang bersama sang suami, sebagaimana dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id.

Wanita berusia 58 tahun itu keluar ruangan pemeriksaan sekitar pukul 14.00 WIB pada Senin (8/11/2021).

Tetapi, ibunda Danu itu memilih untuk bungkam dan tidak memberikan keterangan apa pun kepada wartawan, ketika ditanya terkait pemanggilan yang dijalaninya.

Di sisi lain, kepolisian tidak hanya memanggil Ida untuk mengikuti penyelidikan lanjutan.

Tetapi, seorang saksi lain, yakni Yosef, juga direncanakan hadir di Polres Subang hari ini.

Namun, berdasarkan pantauan Tribun Jabar, disebutkan bahwa sosok tersebut belum terlihat, meskipun pemanggilan atas Yosef sudah dikonfirmasi oleh tim kuasa hukumnya.

Fajar Sidik selaku kuasa hukum Yosef, membenarkan bahwa ayah Amalia sekaligus suami Tuti tersebut memang mendapatkan undangan dari penyidik untuk kembali dimintai keterangan lanjutan.

"Betul, hari ini Pak Yosef kembali mendapatkan undangan dari Polres Subang," ungkap Fajar melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (8/11/2021).

Kendati demikian, Fajar Sidik mengaku belum secara pasti mengetahui agenda dalam pemanggilan ke-15 kliennya tersebut,

Sementara itu, Yosef direncanakan hadir di Polres Subang pada pukul 14.00 WIB hari ini.

"Ini merupakan pemanggilan ke 15, cuma belum tau apa, soalnya jadwalnya nanti jam 2 siang," ujar Fajar Sidik.

Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut terkait pemanggilan terbaru para saksi kasus Subang oleh penyidik.

Keyakinan Dokter Ahli Forensik

Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) sudah memasuki hari ke-81.

Meskipun perkara yang terjadi di Subang, Jawa Barat itu disebut semakin berlarut-larut, tetapi berbagai pihak masih mengungkapkan keyakinannya bahwa pelaku pembunuhan akan terungkap.

Hal serupa juga dinyatakan oleh dokter ahli forensik, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti SpF, DFM.

Wanita yang akrab dipanggil dr Hastry tersebut, mengaku mempunyai keyakinan 100 persen bahwa kasus pembunuhan Tuti dan Amalia akan terungkap.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh dr Hastry dalam live Instagram bersama akun @pusatforensikui pada Minggu (7/11/2021).

Menurutnya, pengungkapan kasus Subang hanya perlu menunggu waktu saja.

"Saya yakin kasus Subang 100 persen akan terungkap, kita hanya menunggu waktunya saja," kata dr Hastry saat siaran langsung bersama akun Instagram @pusatforensikui, Minggu (7/11/2021).

Baca juga: Berjaga di SMA Jalancagak, Danu Sebut Ada Saksi Melihatnya Datangi Banpol di TKP Subang, Siapa?

Baca juga: Bikin Polemik, Banpol Berinisial U yang Ajak Danu TKP Kasus Subang Tak Pernah Muncul, ke Mana?

Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jateng itu juga mengaku, bahwa pihak kepolisian masih terus berupaya untuk menentukan pelaku kasus Subang, agar perkara tersebut segera terungkap.

Diketahui, dr Hastry terlibat dalam proses autopsi ulang jasad ibu dan anak korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat pada Selasa (2/10/2021).

Jasad Tuti dan Amalia sebelumnya sudah pernah diautopsi di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung, tak lama setelah korban ditemukan di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus lalu.

Saat itu, dr Hastry tidak ikut terlibat karena sedang bertugas di wilayah Jawa Tengah.

Meskipun pihaknya meyakini 100 persen kasus itu akan terungkap, tetapi dr Hastry juga mengatakan pihak kepolisian masih membutuhkan waktu.

"Saya mengikuti dan mengetahui proses penyelidikan biar pun tidak dari awal kasus, tapi saya tetap yakin akan terungkap," tegas dr Hastry,

"Kami masih terus berusaha sampai dengan saat ini. Mohon doanya saja untuk semuanya agar kasusnya cepat terungkap.”

Sebelumnya, dr Hastry juga dilaporkan sempat ikut hadir dalam pemeriksaan penyidik pada Kamis (28/10/2021).

Sosoknya terlihat keluar dari ruang pemeriksaan di Satreskrim Polres Subang pada pukul 15.00 WIB saat itu.

Namun, ketika diajukan pertanyaan oleh para wartawan, dr Hastry justru memilih bungkam dan tidak memberikan keterangan.

Kriminolog Ungkap Hambatan Kasus Subang

Lebih dari dua bulan sudah berlalu sejak penemuan jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), tetapi pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa itu belum juga ditemukan.

Sebelumnya, kepolisian melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, mengaku kesulitan mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi di Subang, Jawa Barat itu karena tidak ada satu pun saksi yang melihat secara langsung kejadian pembunuhan

Sulitnya penyelidikan guna menemukan pelaku kasus Subang juga diungkapkan oleh seorang kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad), Yesmil Anwar.

Dilansir TribunWow.com dari TribunCirebon.com, Yesmil Anwar menyebut peristiwa tragis tersebut sebagai pembunuhan berencana sehingga lebih sulit dipecahkan.

"Ya, memang ini pembunuhan berencana, karena sudah jelas mayatnya tidak dibunuh di situ, TKP-nya bukan di sana, jadi pembunuhan berencana biasanya lebih sulit dalam proses penyelidikannya," ujar Yesmil Anwar saat dihubungi, Sabtu (30/10/2021). 

Dinyatakan pula oleh Yesmil Anwar, dalam mengungkap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

Termasuk diperlukannya sarana serta prasarana yang menunjang, seperti digital forensik.

Di sisi lain, aparat penegak hukum yang profesional juga dibutuhkan.

"Menurut saya, kita agak tertinggal dalam digital forensiknya. Polisi sulit untuk bergerak lebih banyak seperti mengumpulkan saksi, bukti dan sebagainya, karena untuk penegakan hukum selain sudah ada peraturan perundang-undangannya, penegak hukumnya harus profesional dan harus ada fasilitas, sarana prasarana untuk itu," katanya. 

Yesmil Anwar juga menilai bahwa selain adanya ketertinggalan dalam digital forensik, kepolisian juga kesulitan mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.

Tetapi, pihaknya menyebut dalam perkara kasus Subang, pihak berwenang tidak perlu mengejar pengakuan.

Hal itu karena pengakuan yang diberikan tidak akan membuahkan kebenaran materiil.

"Saya pikir ini tantangan bagi pihak kepolisian, karena diawalnya sudah terlalu menekankan pada pengakuan orang yang disangka, karena memang kalau kejahatannya itu pangkalnya tiga, kekuasaan, uang dan hubungan sosial, mungkin dalam hal ini harus ditelusuri semuanya. Jadi kalau mau diulang lagi (penyelidikannya), tidak jadi masalah," ucapnya. 

Saat ini, diketahui penanganan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah melibatkan penyidik Polres Subang, Polda Jabar, Polda Metro Jaya hingga Bareskrim Mabes Polri.

Langkah tersebut didukung sepenuhnya oleh Yesmil Anwar.

Namun, sekali lagi kriminolog Unpad itu menekankan perlunya dukungan sarana dan prasarana, terutama digital forensik, yang menunjang upaya pengungkapan pelaku.

"Ya, itu bagus sekali. Itu menunjukkan polisi antusias mengungkap ini, tapi kan apa yang dimaksud bantuan itu, apakah orang atau sarana prasarana, karena itu dibutuhkan juga, yang jelas agak sulit kalau melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa bantuan digital forensik," katanya.  (TribunWow.com)

Berita terkait Pembunuhan di Subang lain

Artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Ida Diperiksa Polisi, Ditanya Dugaan Perusakan TKP Kasus Subang oleh Danu dan Banpol?, Kasus Subang Tinggal Tunggu Waktu Terungkap, Ahli Forensik Beberkan Penyebab Butuh Waktu dan TribunCirebon.com dengan judul UPDATE Kasus Subang, Kriminolog Unpad Bilang untuk Pengungkapan Butuh Hal Penting Ini

Tags:
Pembunuhan di SubangAmalia Mustika RatuTuti SuhartiniDanuYosefFajar SidikSumy Hastry PurwantiAhli Forensik
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved