Breaking News:

Virus Corona

Penyintas Covid-19 Diminta Pantau Kondisinya selama 12 Minggu setelah Masa Infeksi, Ini Alasannya

Hal ini masih tidak dimengerti dengan pasti dan ada sejumlah kemungkinan yang bisa terjadi seperti penurunan fungsi organ hingga masalah kecemasan.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
YouTube/ABC News (Australia)
Suasana rumah sakit yang dipenuhi pasien Covid-19 (1/9/2021). Pasien yang dirawat di rumah sakit diduga lebih rentan mengalami long Covid. 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah studi menyebut bahwa sekitar 50 persen penyintas Covid-19 diperkirakan mengalami long Covid dengan derajat gejala atau keluhan yang beragam. 

Hal ini masih tidak dimengerti dengan pasti dan ada sejumlah kemungkinan yang bisa terjadi seperti penurunan fungsi organ hingga masalah kecemasan.

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) Siswanto menjelaskan bahwa fenomena long Covid atau sindrom pasca Covid, kebanyakan terjadi pada pasien gejala sedang hingga berat. 

Baca juga: Pakar di FDA Sepakat Vaksin Covid-19 Bermanfaat untuk Anak Usia 5-11 Tahun, Simak Penjelasannya

Baca juga: Sejumlah Negara dengan Tingkat Vaksinasi Tinggi Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Kata Kemenkes

Menurutnya faktor risiko long Covid bisa diidentifikasikan sama dengan faktor risiko mengalami sakit parah akibat Covid-19

Misalnya lansia dan penderita diabetes melitus, gagal jantung, hipertensi, penyakit metabolik, dan penyakit paru kronik.

"Selain itu, yang membawa risiko juga adalah penyakit koinsiden, misalnya saat terkena Covid bersamaan juga dengan terkena Tuberkulosis atau komplikasi lainnya," kata Siswanto seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (28/10/2021).

Karena itu, Siswanto menganjurkan agar penyintas Covid-19 memantau kondisi dirinya dari gejala atau keluhan selama 12 minggu. 

Bagi pasien yang cukup sakit untuk dirawat di rumah sakit, Siswanto menyarankan untuk melakukan kontrol satu hingga dua minggu setelah keluar dari rumah sakit.

Selanjutnya, kontrol dilakukan kembali pada minggu keenam atau kedelapan sejak gejala pertama muncul.

"Bagi yang ke rumah sakit biasanya kami akan menghitungkan saat ini berada di posisi berapa minggu setelah onset dan kapan sebaiknya datang kembali untuk kontrol," ungkapnya.

Baca juga: Sejumlah Negara dengan Tingkat Vaksinasi Tinggi Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Kata Kemenkes

Setelah 12 minggu, pasien bisa dipastikan sembuh sepenuhnya bila tidak memiliki gejala atau keluhan.

Bagi pasien isolasi mandiri, Siswanto menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika setelah empat minggu masih mengalami gejala.

Baik gejala sama yang muncul pertama kali ataupun gejala baru.

Ia mengaku banyak menemukan pasien yang melakukan isolasi mandiri karena keterbatasan kapasitas perawatan rumah sakit.

Namun setelah pemeriksaan diketahui memiliki derajat keparahan sedang maupun berat.

"Jangan segan-segan bagi masyarakat untuk periksa, jika dulu sebelum terkena Covid tidak punya gejala seperti ini tapi setelah Covid mengalami gejala, apapun itu, sebaiknya konsultasi," terangnya.

Selain itu, Siswanto juga memberikan tips yang bisa dilakukan untuk pemulihan pasca-infeksi Covid-19, yaitu:

- Konsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat

- Lakukan intermittent fasting atau diet puasa

- Tidur berkualitas 6-8 jam di malam hari

- Perbanyak konsumsi vitamin C, D, B, E, dan antioksidan.

- Hindari stres serta mengontrol penyakit penyerta.

"Tubuh kita punya mekanisme untuk repair organ yang mengalami kerusakan sel, namanya autofagi. Proses ini butuh stimulus, perlu ada pengkondisian tertentu," tutup Siswanto.

Definisi Klinis Long Covid

Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi telah menerbitkan definisi klinis dari fenomena long Covid. 

Berbeda dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), WHO menetapkan bahwa jarak minimal bisa disebut long Covid adalah jika penyintas mengalami gejala minimal selama dua bulan. 

"Kondisi post Covid-19 terjadi pada individu dengan riwayat kemungkinan atau terkonfirmasi Infeksi SARS-CoV-2, biasanya 3 bulan sejak awal Covid-19 dengan gejala, yang berlangsung selama minimal 2 bulan dan tidak dapat dijelaskan dengan diagnosis alternatif," tulis situs resmi WHO, Jumat (6/10/2021).

Dalam mendefinisikan long Covid, WHO juga menyebut tiga gejala yang dikatakan paling sering terjadi.

Gejala tersebut termasuk kelelahan, sesak napas, dan disfungsi koginitif.

Dilansir dari situs Persatuan Bangsa-Bangsa (UN), dijelaskan bahwa dalam sebuah dokumen yang menyebut alasan untuk membuat definisi kasus klinis standar global.

WHO mengatakan bahwa kurangnya kejelasan di antara para profesional kesehatan tentang kondisi tersebut telah memperumit upaya dalam memajukan penelitian dan pengobatan.

Dalam mengeluarkan definisi tersebut, WHO mencatat bahwa sebagian besar pasien yang menderita Covid-19 sembuh total.

Meskipun beberapa menderita efek jangka panjang pada beberapa sistem tubuh, termasuk sistem paru, kardiovaskular dan saraf, serta efek psikologis.

Dijelaskan juga bahwa long Covid atau post Covid dapat terjadi terlepas dari tingkat keparahan awal infeksi, yang artinya bahkan pasien tanpa gejala sekalipun dapat mengalami fenomena tersebut.

Mereka juga lebih sering terjadi pada wanita, usia paruh baya, dan pada mereka yang menunjukkan lebih banyak gejala pada awalnya.

Perwakilan WHO, Dr Diaz mengatakan ini akan membantu dokter dan petugas kesehatan mengenali pasien dan memulai mereka dengan perawatan yang tepat. dan intervensi dan jalur perawatan.

Dr Diaz juga berharap para pembuat kebijakan dan sistem kesehatan akan membuat dan menerapkan model kesehatan terpadu untuk merawat pasien ini.

Meski sudah ada beberapa tes untuk infeksi awal Covid-19, belum ada solusi untuk kondisi pasca Covid-19, dan masih belum jelas persis apa pemicunya pada penderita.

Karena bisa jadi ada pasien yang tidak menyadari mengalami Covid-19 dan kemudian mengalami long Covid. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Sebagian Artikel ini diolah dari Kompas.com yang berjudul Tips Pemulihan Pasca-infeksi Covid-19 dari Dokter RSA UGM

Sumber:
Tags:
Virus CoronaCovid-19Penyintas Covid-19Long CovidUniversitas Gadjah Mada (UGM)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved