Terkini Daerah
Muncul Petisi Bubarkan Menwa UNS setelah Tewasnya Peserta Diklat, Ribuan Mahasiswa Tanda Tangan
Setelah insiden diklat maut Menwa UNS yang menelan korban jiwa, muncul petisi dari mahasiswa UNS yang menuntut bubarkan Menwa UNS.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tragedi tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, GE (21) yang meninggal dunia saat mengikuti diklat Menwa berbuntut panjang.
Kini, muncul petisi yang diinisiasi oleh Front Mahasiswa Nasional UNS untuk mahasiswa aktif UNS di laman change.org.
Petisi online yang dibuat Selasa (26/10/2021) itu bertajuk Bubarkan Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.

Baca juga: Polisi Temukan Bukti Baru terkait Tewasnya Mahasiswa UNS dalam Diklat Menwa, Siapa Tersangkanya?
Sampai hari Kamis (28/10/2021) pukul 13.15 WIB, petisi tersebut sudah ditandatangani 13.795 mahasiswa UNS aktif, yang terus bertambah.
Perwakilan Front Mahasiswa Nasional (FMN) UNS, Faiz mengatakan pembuatan petisi pembubaran Menwa merupakan kehendak dari seluruh Mahasiswa UNS.
"Setelah kasus tersebut, suara itu tidak hanya datang dari satu lembaga saja, namun semua mahasiswa menginginkan itu, kemudian kita buat petisi," kata Faiz dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, Kamis (27/10/2021).
Terdapat 3 poin tuntutan dari mahasiswa UNS terkait kasus tersebut.
Di antaranya, meminta kepada UNS dan Menwa untuk bertanggung jawab penuh atas kasus GE untuk diusut tuntas.
Kemudian, meminta UNS dan Menwa untuk memberikan klarifikasi yang jelas, dan yang terakhir meminta pembubaran Menwa.
Setelah kejadian yang menimpa GE, banyak aduan dari mahasiswa lainnya yang menjadi korban setelah mengikuti kegiatan Menwa.
"Setelah kasus ini up, kita menerima aduan terjadinya tindakan yang kurang pas saat ikut menwa, yang menimbulkan kerugian baik materiil maupun fisik," terangnya.
Baca juga: Cerita Pilu Gilang Endi Mahasiswa UNS yang Tewas saat Diklat, Terungkap Alasan Korban Masuk Menwa
Berdasarkan banyaknya aduan tersebut, pembubaran Menwa menurut Faiz memang perlu dilakukan.
"Karena tidak sesuai dengan kehidupan kampus yang ilmiah dan demokratis," ungkapnya.
"Harapannya, setelah kejadian ini tidak ada korban selanjutnya, tidak ada lagi korban fisik maupun jiwa, dan kasus ini bisa dituntaskan," harapnya.
Menwa Dibekukan