Breaking News:

Virus Corona

Studi Sebut Covid-19 Bisa Serang Sel Endotel Otak, lalu Apa Dampaknya pada Pasien?

Seperti pada gejala kehilangan rasa dan/atau penciuman, dan beberapa mengalami apa yang mereka gambarkan sebagai kabut otak.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
Youtube Nikon Instrumen
Capture video rekaman mikroskopis virus Covid-19 menyerang sel otak yang diunggah di Youtube Nikon Instrumen, Senin (16/8/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Neuroscience, menyebut bahwa mereka memiliki bukti bahwa Covid-19 bisa menyerang sel endotel otak. 

Hal itu disebut bertanggungjawab atas gejala neurologis yang selama ini sulit dijelaskan. 

Seperti pada gejala kehilangan rasa dan/atau penciuman, dan beberapa mengalami apa yang mereka gambarkan sebagai kabut otak.

Baca juga: Adakah Orang yang Benar-benar Kebal Covid-19? Para Ahli Coba Ungkap Kemungkinan Tersebut

Baca juga: Setelah Isolasi Mandiri Covid-19 Jadi Mudah Lelah dan Ada Gejala Jantung? Ini Tips dari Dokter

Bahkan dalam kondisi yang parah pasien bisa mengalami stroke atau kejang, dan banyak yang mengalami kebingungan.

Sampai saat ini, peneliti hanya memiliki bukti laboraturium dan belum benar-benar menemukan bukti fisik dari virus yang menyerang sel-sel di otak.

Namun, yang membuat para peneliti berasumsi bahwa gejala-gejala tersebut adalah akibat dari peradangan di otak, sebagai respons terhadap infeksi.

Dalam upaya baru ini, para peneliti telah menemukan bukti bahwa virus menyerang sel-sel endotel di lapisan kapiler yang membentuk tanda darah  atau otak.

Itu disebut sebagai bukti pertama dari efek langsung virus SARS-CoV-2 pada pembuluh darah di otak.

Hasil dari serangan tersebut adalah kematian sel dan penyumbatan aliran darah ke otak.

Pekerjaan itu melibatkan mempelajari sel-sel endotel pembuluh darah otak, sel-sel yang melapisi kapiler di sawar darah/otak, dari orang-orang yang meninggal karena Covid-19.

Baca juga: Banyak Orang Divaksin dan Obat Segera Tersedia, Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Ini Jawaban WHO

Para peneliti menemukan bukti sel-sel mati, yang menghasilkan apa yang mereka gambarkan sebagai 'pembuluh hantu' atau kapiler yang tidak dapat dilalui darah, yang menyebabkan kerusakan di otak karena kekurangan oksigen dan glukosa.

Lebih khusus lagi, mereka menemukan bahwa virus dapat memecah protein dalam sel endotel, yang mengakibatkan kematian sel dan penghancuran pembuluh darah, suatu proses yang disebut nekroptosis.

Gejala Neurologis dan Covid-19

Sejak awal pandemi Covid-19, hubungan gejala neurologis dan Covid-19 sudah mulai diselidiki. 

Pasalnya, pasien Covid-19 banyak melaporkan bahwa mereka mengalami gejala kehilangan indera penciuman sebagai gejala awal Covid-19

Halaman
123
Tags:
Covid-19Virus CoronaOtak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved