Virus Corona
Tak Hanya Berjemur, Penuhi Vitamin D saat Isolasi Mandiri Covid-19 dengan 6 Cara ini
Di masa pandemi Covid-19, vitamin D menjadi populer karena dianggap bisa mencegah Covid-19 dan mengurangi keparahan akibat Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Vitamin D merupakan nutrisi penting untuk tubuh, nutrisi itu bisa meningkatkan respon imun dan menjaga tubuh dari berbagai jenis penyakit.
Di masa pandemi Covid-19, vitamin D menjadi populer karena dianggap bisa mencegah Covid-19 dan mengurangi keparahan akibat Covid-19.
Awalnya hal itu tidak dimengerti kenapa, tetapi sejumlah pasien yang mengalami sakit parah diketahui merupakan orang yang kekurangan vitamin D di dalam tubuhnya.
Baca juga: Di AS, Anak Usia 5-11 Tahun akan Segera Dapat Vaksin Covid-19, Kemenkes Buka Suara untuk Indonesia
Baca juga: Studi Ungkap Faktor-faktor yang Bikin Pasien Long Covid Alami Masalah Kesehatan Mental
Dilansir dari Scitech Daily, diketahui bahwa kini terdapat studi yang mencari tahu apa hubungan vitamin D dengan Covid-18.
Kini tersebut diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports dan baru dipublikasi pada 14 September 2021.
Profesor Lina Zgaga, Associate Professor dalam Epidemiologi, Fakultas Kedokteran, Trinity College dan peneliti senior dalam studi tersebut mengatakan bahwa studi ini menambah bukti terkait hubungan vitamin D dengan Covid-19.
“Studi kami menambahkan bukti lebih lanjut bahwa vitamin D dapat melindungi terhadap infeksi Covid-19 yang parah. Melakukan uji coba terkontrol acak Covid-19 yang dirancang dengan benar dari suplementasi vitamin D sangat penting."
"Sampai saat itu, mengingat suplemen vitamin D aman dan murah, sangat disarankan untuk mengonsumsi suplemen dan melindungi dari kekurangan vitamin D, terutama dengan musim dingin yang akan datang.”
Ini juga mendukung bagi penggunaan suplemen vitamin D yang menjadi protokol kesehatan bagi pasien Covid-19.
Namun, menyebut vitamin D sebagai obat masih perlu dikaji lebih lanjut.
Baca juga: Hindari Kenaikan Kasus Covid-19 pada Anak, Terapkan 5 Cara Mudah Ini Mulai Sekarang
“Mengingat kurangnya terapi yang sangat efektif melawan Covid-19, kami pikir penting untuk tetap berpikiran terbuka terhadap hasil yang muncul dari penelitian vitamin D yang dilakukan secara ketat.”
Cara Mencukupi Vitamin D
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang terutama membantu penyerapan kalsium, meningkatkan pertumbuhan dan mineralisasi tulang Anda. Ini juga terlibat dalam berbagai fungsi sistem kekebalan, pencernaan, peredaran darah, dan saraf.
Vitamin D dikenal sebagai vitamin yang dihasilkan dari sinar ultravioleh B atau UVB yang terkandung di dalam sinar matahari.
Biasanya pasien Covid-19 akan disarankan untuk berjemur ketika mereka terpapar Covid-19 atau sedang menjalani isolasi mandiri.
Tetapi, dilansir dari Healthline ada sejumlah hal lain yang bisa dilakukan untuk mencukupi kebutuhan vitamin D, yaitu:
1. Berjemur
Vitamin D sering disebut sebagai vitamin sinar matahari karena matahari adalah salah satu sumber nutrisi terbaik.
Kulit memiliki jenis kolesterol yang berfungsi sebagai prekursor vitamin D.
Ketika senyawa ini terkena radiasi UVB dari matahari, ia menjadi vitamin D.
Faktanya, vitamin D yang berasal dari matahari dapat beredar dua kali lebih lama dari vitamin D dari makanan atau suplemen.
2. Konsumsi ikan berlemak atau Seafood
Ikan berlemak dan makanan laut adalah salah satu sumber makanan alami yang memiliki vitamin D tinggi.
100 gram salmon dapat mengandung hingga 386 IU vitamin D.
Kandungan vitamin D yang tepat dari makanan laut dapat bervariasi tergantung pada jenis dan spesies yang dimaksud.
Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa salmon yang dibudidayakan mungkin hanya mengandung 25% dari jumlah salmon yang ditangkap di alam liar.
Jenis ikan dan makanan laut lain yang kaya vitamin D meliputi:
Tuna, ikan kembung, tiram, udang, ikan sarden, dan teri.
Banyak dari makanan ini juga kaya akan asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung.
3. Konsumsi jamur
Jamur adalah satu-satunya sumber nabati yang mengandung vitamin D.
Seperti manusia, jamur dapat membuat vitamin D sendiri setelah terpapar sinar UV.
Manusia menghasilkan bentuk vitamin D yang dikenal sebagai D3 atau cholecalciferol, sedangkan jamur menghasilkan D2 atau ergocalciferol.
Kedua bentuk vitamin ini dapat meningkatkan kadar vitamin D yang beredar, meskipun penelitian menunjukkan bahwa D3 dapat meningkatkan kadar lebih efektif dan efisien daripada D2.
Sementara kandungan vitamin D tergantung pada jenis jamur, varietas tertentu seperti jamur maitake liar bisa menyediakan sebanyak 2.348 IU per 100 gram.
4. Jadikan kuning telur menu rutin isolasi mandiri
Kuning telur adalah sumber vitamin D lain yang bisa dijadikan menu isolasi mandiri.
Meski kandungannya sedikit, namun ini bisa membantu memenuhi asupan harian.
Seperti banyak sumber makanan alami lainnya, kuning telur memiliki kandungan vitamin D yang bervariasi.
Ayam yang dipelihara secara konvensional yang tidak memiliki akses ke luar biasanya hanya menghasilkan telur yang mengandung 2–5 persen dari RDI.
5. Coba gunakan lampu UV
Lampu yang memancarkan radiasi UV-B juga dapat meningkatkan kadar vitamin D.
Sayangnya, lampu ini bisa dikatakan mahal.
Ketika kulit terkena radiasi UV-B dari matahari, ia mampu menghasilkan vitamin D sendiri.
Lampu UV meniru tindakan matahari dan dapat sangat membantu jika paparan sinar matahari Anda terbatas karena geografi atau waktu di dalam ruangan.
Radiasi UV telah digunakan secara terapeutik untuk berbagai kondisi kulit selama beberapa dekade, tetapi baru belakangan ini dipasarkan sebagai cara untuk meningkatkan kadar vitamin D.
Keamanan merupakan perhatian penting dengan perangkat ini, karena terlalu banyak paparan dapat membakar kulit.
Anda biasanya disarankan untuk membatasi paparan Anda tidak lebih dari 15 menit setiap kali.
6. Konsumsi Suplemen
Bagi banyak orang, mengonsumsi suplemen vitamin D mungkin merupakan cara terbaik untuk memastikan asupan yang cukup.
Vitamin D ada dalam dua bentuk biologis utama D2 (ergocalciferol) dan D3 (cholecalciferol).
Biasanya, D2 berasal dari tumbuhan dan D3 dari hewan.
Penelitian menunjukkan bahwa D3 mungkin secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan dan mempertahankan kadar vitamin D secara keseluruhan daripada D2, jadi carilah suplemen dengan formulir ini.
Selain itu, penting untuk membeli suplemen berkualitas tinggi yang telah diuji secara independen.
Beberapa negara seperti Amerika Serikat tidak mengatur suplemen nutrisi, yang dapat berdampak negatif pada kualitas suplemen. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya