Pembunuhan di Subang
Sebut Tak Masuk Akal Ucapan Yosef soal Penculikan Tuti dan Amalia, Pakar Hukum: Darahnya Berceceran
Pakar hukum Ricky Vinando menganggap lemah pernyataan Yosef (55) terkait kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum Ricky Vinando menganggap lemah pernyataan Yosef (55) terkait kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Dua bulan berlalu, kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum juga terungkap.
Yosef merupakan suami Tuti dan ayah kandung Amalia.
Ia merupakan orang pertama yang datang ke lokasi kejadian dan langsung melapor ke polisi.
Saat itu Yosef menduga istri dan anaknya diculik.

Baca juga: UPDATE Kasus Pembunuhan di Subang, Yosef Kembali Dipanggil Penyidik Kepolisian, Ini Kata Kuasa Hukum
Baca juga: Pakar Hukum Sebut Ada Kejanggalan Kasus Subang, Saksi Mata Lihat Yosef Siram Air di TKP Pembunuhan
Pasalnya, saat itu rumahnya berantakan dan terdapat banyak bercak darah di lantai.
Yosef pun sempat menelepon Amalia namun tak ada jawaban.
Mendengar pengakuan Yosef itu, Ricky menganggap ada yang janggal.
Ia menduga kuat kedua korban tidak diculik terlebih dahulu sebelum akhirnya dibunuh.
Menurutnya, bercak darah terdapat di banyak lokasi di rumah korban menjadi bukti kuat tak adanya penculikan dalam kasus ini.
"Tak logislah, tak masuk akal secara hukum pidana si penculik menculik ibunya Amel dan dibawa ke suatu tempat kemudian dibunuh dan 5 jam kemudian menculik Amel dan dibawa juga ke suatu tempat dan dihabisi ditempat itu kemudian dibawa lagi masuk ke rumah kediamannya korban dan korban di bawa-bawa mengelilingi ruang tamu, dapur, rak piring, kamar Amel, kamar mandi, hingga berakibat darah segar dari kepala korban menetes-netes, bercecer-ceceran pada spot-spot tersebut di kediaman korban," katanya, dikutip dari TribunVideo.com, Kamis (21/10/2021).
Ricky menyebut pernyataan Yosef itu sangat lemah di mata hukum.
Ia kemudian kembali menegaskan keraguan soal adanya penculikan dalam kasus ini.
Hal itu terbukti dengan ditemukannya papan penggilas baju yang bersimbah darah di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Bantu Polisi Cari Pelaku Kasus Subang, Kuasa Hukum Yoris-Danu Langsung Datangi TKP dan Cari Saksi
Baca juga: 2 Bulan Kasus Pembunuhan di Subang, Yoris dan Danu Disebut Merasa Tertekan dan Sangat Ketakutan
Yosef Sempat Telepon Sambil Marah
Seorang saksi mata melihat Yosef, suami Tuti Suhartini (56) sekaligus ayah Amalia Mustika Ratu (23), sempat menelepon sambil marah-marah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Ketua RT setempat, Dede, menyebutkan ada satu orang saksi bernama Wawan yang mengaku melihat aksi Yosef tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, Dede menceritakan saat berada di TKP, dia diminta untuk mengumpulkan sejumlah saksi oleh kepolisian.
Hal itu diungkapkan Dede kepada Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim.
Dalam kesempatan itu, terdapat saksi lain yaitu Ujang.
Dede dan Ujang diketahui menjadi dua orang pertama yang dihubungi Yosef pada hari kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang pada 18 Agustus lalu.
Ketika itu, Yosef langsung memanggil Ujang saat melihat rumahnya dalam kondisi berantakan dan terdapat bercak darah.
Ujang yang juga melihat kondisi rumah Yosef yang tidak seperti biasanya, lantas melaporkannya kepada Dede sebagai Ketua RT.
Dede kemudian datang dari arah belakang rumah Yosef.
Pria itu mengaku melihat genangan darah di pintu belakang rumah tersebut serta dekat mobil Alphard.
Diketahui jasad ibu dan anak yang terbunuh dalam kasus Subang, yakni Tuti dan Amalia, ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.
Baca juga: Terkait Kasus Subang, Ahli Forensik Sebut Dapat Informasi dari Masyarakat di Medsos: Sangat Membantu
Jasad keduanya disebutkan kepolisian diseret melalui pintu belakang rumah menuju ke mobil Alphard tersebut.
Di hadapan Indra Zainal, Dede menceritakan diminta oleh kepolisian untuk mengumpulkan sejumlah saksi.
Dia menyebutkan adanya sosok saksi Wawan yang melihat Yosef marah-marah.
“Sok atuh Wan saurkeun anu nelepon enjing-enjing Pak Yosef teh, kumaha kronologina ka Pak Aep (polisi),” ujar Dede.
Kepada Dede, Wawan bercerita melihat Yosef marah-marah sambil menelepon seseorang.
Namun, diakuinya dirinya tak mengetahui siapa yang sedang berbincang dengan Yosef tersebut.
“Sanes Pak RT, tah Mang Ujang oge ngupingnya, abdi ti parapatan narik muatan arah ka kulon duka ka Jambu duka ka Ciseuti, ninggal Pak Yosef di SD Sawo ekeur nelepon ambek-ambekan, duka cenah nelepon saha-sahana mah."
"(Bukan Pak RT, kata Wawan, Ujang juga mendengar, saya dari perempatan jalan narik muatan ke arah jalan Jambu dan Ciseuti, melihat Pak Yosef di SD Sawo sedang menelepon sambil marah-marah, saya tidak tahu ia menelpon siapa, -red),” kata Dede.
Saat itu, Wawan sebenarnya ingin menghampiri Yosef, kata Dede.
Tetapi niat tersebut diurungkan karena melihat suasanya saat itu tidak mengenakkan dan langsung mengajak Dede ke Polres Subang.
Awalnya, Dede mengira Wawan melihat aksi Yosef itu setelah melaporkan kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia.
Tetapi, Dede menyebutkan ternyata kejadian itu dilihat oleh Wawan sebelum Yosef melapor ke polisi.
Dede kemudian mengira bahwa Yosef sudah berada di sekitar TKP sejak pagi-pagi karena kesaksian Wawan tersebut.
“Jadi eta mah sateacan narik abdi, berarti enjing keneh, (jadi kejadian itu sebelum Wawan mengantarkan saya, berarti Yosef ada masih pagi-pagi),” ujar Dede. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Curigai Hasil Autopsi Pertama Jasad Tuti, Kakak Korban Sempat Ditertawakan Ponakan Yosef: Dia Polisi