Breaking News:

Terkini Internasional

Pandemi Covid-19 Memburuk, Putin Kaget Banyak Warga Rusia Tak Mau Vaksin hingga Liburkan Pekerja

Vladimir Putin mengaku terkejut banyak orang Rusia enggan vaksin dan memerintahkan warga untuk tidak bekerja selama seminggu karena pandemi memburuk

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
(AFP/Alexei Druzhinin/SPUTNIK)
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah Virus Corona di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. Vladimir Putin mengaku terkejut banyak orang Rusia enggan vaksin dan memerintahkan warga untuk tidak bekerja selama seminggu karena pandemi memburuk pada Rabu (20/10/2021). 

Meskipun Rusia pada Agustus 2020 menjadi negara pertama di dunia yang mengesahkan vaksin virus corona dan memiliki persediaan yang cukup, ada keengganan di antara warganya untuk melakukan vaksinasi.

"Hanya ada dua cara untuk melewati periode ini, sakit atau menerima vaksin," desak Putin, dikutip dari AP News, Kamis (21/10/2021).

“Lebih baik mendapatkan vaksin. Mengapa menunggu penyakit dan konsekuensi seriusnya? Harap bertanggung jawab dan ambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri, kesehatan Anda, dan orang-orang terdekat Anda.”

Putin menjelaskan orang-orang terdekatnya yang tak mau divaksinasi, sebelumnya mengatakan kepadanya bahwa mereka akan mendapatkan suntikan setelah presiden Rusia itu melakukannya.

Namun, seusai Putin mendapatkan dua dosis vaksin Sputnik V sejak awal tahun ini, orang-orang tersebut justru terus menunda imunisasinya.

“Kami memiliki vaksin yang andal dan efisien. Vaksin benar-benar mengurangi risiko penyakit, komplikasi serius, dan kematian,” katanya.

Dia menyetujui proposal Kabinet yang memberikan dua hari cuti berbayar kepada mereka yang mendapatkan suntikan untuk membantu mendorong vaksinasi.

Rusia berada di posisi kelima di dunia terkait jumlah kematian resminya akibat Covid-19, menyusul Amerika Serikat, Brasil, India, dan Meksiko.
Rusia berada di posisi kelima di dunia terkait jumlah kematian resminya akibat Covid-19, menyusul Amerika Serikat, Brasil, India, dan Meksiko. (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV)

Minggu libur bekerja seharusnya membantu membatasi penyebaran virus corona di Rusia, karena menjauhkan orang dari kantor dan transportasi umum yang ramai.

Namun, Moskow dan banyak kota lain tidak membatasi akses ke restoran, kafe, bar, teater, dan pusat kebugaran.

Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova yang memimpin gugus tugas virus corona, menekankan bahwa minggu non-kerja harus menyiratkan pembatasan akses ke restoran, teater, dan tempat hiburan lainnya.

Baca juga: Penembakan di Universitas Rusia Tewaskan 8 Orang dan 24 Terluka, Ini Kronologinya

Baca juga: Disebut akan Kejutkan Rusia, Ribuan Video Rudapaksa di Penjara Dibocorkan Mantan Narapidana Anonim

Dia juga menambahkan bahwa otoritas regional diperkirakan akan memberlakukan pembatasan.

Golikova secara khusus mendesak warga Rusia untuk menahan diri dari bepergian ke daerah lain selama periode tersebut, dan menekankan perlunya kerabat mereka yang terinfeksi untuk tinggal di rumah.

Meningkatnya infeksi virus corona, memaksa beberapa otoritas regional untuk menangguhkan layanan medis tertentu.

Itu karena fasilitas perawatan kesehatan lebih difokuskan pada pasien penderita Covid-19.

Golikova menekankan bahwa sebagian besar dari mereka yang meninggal baru-baru ini tidak divaksinasi.

Halaman
123
Tags:
Covid-19RusiaVladimir PutinVaksin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved