Breaking News:

Virus Corona

Mengenal Cara Kerja Vaksin Covid-19 dan Persiapan yang Perlu Dilakukan agar Kekebalan Maksimal

Pemerintah tengah berusaha menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan komunal bagi masyarakat.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
AFP File/Natalia Kolesnikova
Ilustrasi vaksin Covid-19. Meski memiliki unsur yang berbeda, vaksin Covid-19 memiliki cara kerja yang hampir serupa. 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah tengah berusaha menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan komunal bagi masyarakat.

Hingga kini, meski banyak pihak tengah mengembangkan obat Covid-19, namun, vaksinasi masih dianggap menjadi kunci dalam memerangi Covid-19.

Meski tidak ada vaksin yang dapat melindungi manusia 100 persen, seluruh vaksin resmi di Indonesia telah terbukti efektif dalam mencegah keparahan dan kematian akibat Covid-19. 

Baca juga: Sarankan Belajar Hidup dengan Corona, Pakar Ingatkan Kasus Covid-19 Bisa Naik Turun

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Sejumlah Negara dengan Tingkat Vaksinasi Tinggi, Pakar Beri Penjelasan

Dilansir dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dijelaskan bahwa untuk memahami cara kerja vaksin Covid-19, ada baiknya untuk melihat terlebih dahulu bagaimana tubuh kita melawan penyakit.

Dalam situs itu dijelaskan ketika kuman, seperti virus penyebab Covid-19, menyerang tubuh kita, mereka menyerang dan berkembang biak.

Invasi ini disebut infeksi, yang merupakan penyebab penyakit atau peradangan.

Sistem kekebalan tubuh kita menggunakan beberapa alat untuk melawan infeksi.

Dalam hal ini, yang paling berperan adalah darah baik sel darah merah maupun sel darah putih.

Darah mengandung sel darah merah, yang membawa oksigen ke jaringan dan organ, dan sel darah putih atau kekebalan tubuh, yang melawan infeksi.

Baca juga: Ini Alasan Thailand Pilih Sambiloto Jadi Obat Herbal Covid-19 hingga Berani Produksi Skala Besar

Berbagai jenis sel darah putih melawan infeksi dengan cara yang berbeda:

1. Makrofag

Makrofag adalah sel darah putih yang menelan dan mencerna kuman dan sel mati atau sekarat.

Makrofag meninggalkan bagian dari kuman yang menyerang, yang disebut antigen.

Tubuh mengidentifikasi antigen sebagai berbahaya dan merangsang antibodi untuk menyerang mereka.

2. B-limfosit

B-limfosit adalah sel darah putih defensif yang menghasilkan antibodi untuk menyerang potongan-potongan virus yang ditinggalkan oleh makrofag.

3. T-limfosit

T-limfosit adalah jenis lain dari sel darah putih defensif. Mereka menyerang sel-sel dalam tubuh yang telah terinfeksi.

Pertama kali seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19, dibutuhkan beberapa hari atau minggu bagi tubuh mereka untuk membuat dan menggunakan semua alat pelawan kuman yang diperlukan untuk mengatasi infeksi.

Setelah infeksi, sistem kekebalan orang tersebut mengingat apa yang dipelajarinya tentang bagaimana melindungi tubuh dari penyakit itu.

Tubuh menyimpan beberapa limfosit T, yang disebut sel memori, yang bekerja dengan cepat jika tubuh bertemu lagi dengan virus yang sama.

Ketika antigen familiar terdeteksi, B-limfosit menghasilkan antibodi untuk menyerang mereka. Para ahli masih mempelajari berapa lama sel-sel memori ini melindungi seseorang dari virus penyebab Covid-19.

Berbagai jenis vaksin bekerja dengan cara yang berbeda untuk menawarkan perlindungan.

Tetapi dari semua jenis vaksin memiliki cara kerja yang hampir serupa. 

Yaitu dengan membuat tubuh memiliki persediaan sel kekebalan T-limfosit serta B-limfosit yang akan mengingat bagaimana melawan virus itu di masa depan.

Biasanya diperlukan beberapa minggu setelah vaksinasi bagi tubuh untuk memproduksi limfosit T dan limfosit B.

Oleh karena itu, ada kemungkinan seseorang dapat terinfeksi virus penyebab Covid-19 sesaat sebelum atau setelah vaksinasi dan kemudian jatuh sakit karena vaksin tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perlindungan.

Terkadang setelah vaksinasi, proses pembentukan kekebalan dapat menimbulkan gejala, seperti demam.

Gejala-gejala ini yang disebut efek samping vaksin dan merupakan hal yang normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun kekebalan.

Selain itu, dirangkum dari indonesiabaik.id, ada sejumlah persiapan yang bisa dilakukan sebelum menerima vaksin untuk memaksimalkan kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19, yaitu:

1. Konsultasi Dokter

Konsultasi ada baiknya dilakukan bagi orang yang memiliki penyakit komorbid, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau infeksi HIV.

Salah satu syarat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 bagi penderita penyakit kronis adalah jika kondisinya sehat dan terkontrol dengan pengobatan.

2. Hindari Alkohol

Mengonsumsi alkohol disebut mampu mengurangi kemampuan kerja vaksin dalam beberapa minggu pertama setelah penyuntikan.

Meski belum ada penelitian tentang konsumsi alkohol dan kaitannya terhadap Covid-19, alkohol diketahui bisa mengganggu kerja imun, sehingga tubuh akan kesulitan melawan infeksi virus yang masuk ke tubuh. 

Sebaiknya, hindari minuman beralkohol setidaknya dua hari sebelum vaksinasi hingga sekitar dua minggu setelahnya.

3. Hindari Olahraga Berlebihan

Sebelum vaksinasi, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat atau olahraga terlalu berlebihan, karena hal ini justru bisa menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.

4. Tidur yang Cukup

Beberapa hari sebelum disuntik vaksin Covid-19, usahakan untuk tidak begadang dan cukupi waktu istirahat dengan tidur selama 7–9 jam setiap malamnya.

Selain meningkatkan respon imun, tidak mendapat cukup tidur juga bisa membuat daya tahan tubuh menurun,

5. Kelola Stress

Tingkat stres tinggi sangat berpengaruh pada kerja imun.

Selain itu, stres berkepanjangan bisa meningkatkan produksi kortisol dan stres oksidatif pada tubuh, sekaligus menurunkan tingkat limfosit (sel darah putih) yang berfungsi mencegah infeksi. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19WHOVaksinasiKesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved