Breaking News:

Virus Corona

Sarankan Belajar Hidup dengan Corona, Pakar Ingatkan Kasus Covid-19 Bisa Naik Turun

Ini juga akan menjadi penjelaskan terkait naiknya kasus di sejumlah negara dengan tingkat vaksinasi tinggi

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tribun Lampung/Deni Saputra
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di UPT SD Negeri 2 Rajabasa, Rajabasa, Lampung Senin (13/9/2021). Pola kebiasaan baru Covid-19 mungkin akan tetap dilakukan untuk jangka waktu yang panjang. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar dari Amerika Serikat mengajak banyak pihak untuk tidak meremehkan Covid-19 dan melonggarkan protokol kesehatan meski kasus di suatu negara atau wilayah sedang landai atau sedikit. 

Ini juga akan menjadi penjelaskan terkait naiknya kasus di sejumlah negara dengan tingkat vaksinasi tinggi yang sebelumnya kasus Covid-19 sempat rendah dan melandai.

Pakar Penyakit Menular dari Universitas Vanderbilt di Tennessee, Amerika Serikat Dr. William Schaffner, menyebut protokol kesehatan masih menjadi hal yang penting meski dalam suatu daerah terdapat pengurangan kasus Covid-19. 

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Sejumlah Negara dengan Tingkat Vaksinasi Tinggi, Pakar Beri Penjelasan

Baca juga: Ini Alasan Thailand Pilih Sambiloto Jadi Obat Herbal Covid-19 hingga Berani Produksi Skala Besar

“Terlepas dari pengurangan kasus baru Covid, tetap penting untuk memakai masker dan mematuhi jarak sosial,” katanya, dikutip dari Healthline Kamis (21/10/2021). 

Meski banyak negara sudah menggencarkan vaksinasi Covid-19, disebutkan masih ada kelompok orang yang tidak bisa mendapat vaksinasi Covid-19.

Selain itu, ada juga orang-orang yang masih keras kepala tidak mau divaksin meski mereka memenuhi syarat.

“Banyak orang tetap tidak divaksinasi, dan mereka dapat membuat Anda terpapar Covid, menyebabkan infeksi terobosan," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa vaksin Covid-19 juga kekebalannya akan berkurang dalam jangka waktu tertentu. 

Hal itu kemungkinan juga akan meningkatkan kemungkinan paparan menjadi lebih tinggi. 

Untuk diketahui, pasien Covid-19 yang sudah divaksin disebut mengurangi potensi untuk membuat orang lain terpapar.

Baca juga: Bisakah Pasien Covid-19 yang Telah Mendapat Vaksin Sakit Parah dan Meninggal? Ini Penjelasannya

"Jelas, mendapatkan vaksinasi dengan dosis pertama, kedua, dan booster akan terus berkontribusi untuk mempertahankan pengurangan kasus Covid sepanjang musim gugur dan musim dingin, ”katanya.

Meski vaksin telah diyakini efektif mengurangi tingkat keparahan dan kematian, dia menyebut seharusnya tidak ada yang berani untuk mempertaruhkan hal itu dengan melonggarkan pembatasan atau protokol Covid-19.

“Kita tidak bisa lengah atau virus akan terus menemukan dan menginfeksi orang yang tidak divaksinasi dan mengirim mereka ke rumah sakit.”

“Banyak dari kita yang optimis dengan hati-hati bahwa fase pandemi Covid mungkin mereda dengan lebih sedikit kasus baru, rawat inap, dan kematian. Kewaspadaan adalah semboyan karena Covid memiliki begitu banyak liku-liku,” kata Schaffner.

Dr. Jamila Taylor, direktur reformasi perawatan kesehatan dan rekan senior di The Century Foundation, juga mengimbau agar masyarakat lebih mengedepankan kehati-hatian dibanding euforia tingkat vaksin atau rendahnya kasus harian.

Halaman
123
Tags:
Covid-19Virus CoronaWHOVaksinasiprotokol kesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved