Virus Corona
5 Suplemen yang Diyakini Bermanfaat Cegah Keparahan saat Isolasi Mandiri Covid-19
Termasuk sejumlah suplemen yang dipercaya bisa menjaga sistem kekebalan tubuh yang berperan penting ketika terinfeksi Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Sejak awal pandemi Covid-19, telah banyak informasi yang bertebaran terkait bagaimana cara isolasi mandiri dan menjaga tubuh agar terhindar dari perburukan kondisi akibat Covid-19.
Termasuk sejumlah suplemen yang dipercaya bisa menjaga sistem kekebalan tubuh yang berperan penting ketika terinfeksi Covid-19.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagian besar pasien Covid-19 memang disebutkan hanya akan mengalami sakit ringan dan tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Herbal Sambiloto yang Diklaim Murah dan Efektif Disebut Sukses Bantu Thailand Hadapi Covid-19
Baca juga: Tips Menu Isolasi Mandiri Covid-19: Cegah Gangguan Kognitif, Ini 9 Makanan untuk Otak dan Memori
Namun, angka kematian dari penyakit ini cukup besar yaitu 20 persen dan tidak semuanya merupakan pasien berisiko tinggi mengalami keparahan.
Artinya meski pasien merupakan orang yang sehar, dia masih berisiko mengalami sakit parah atau bahkan meninggal saat terinfeksi Covid-19.
Hingga kini cara yang paling efektif melindungi diri dari Covid-19 termasuk keparahan yang disebabkan penyakit itu adalah dengan mendapat vaksin dan menghindari penularannya.
Seperti dengan menggunakan masker dan menghindari kerumunan.
Selain itu, ada juga sejumlah suplemen yang manfaatnya dikaitkan untuk infeksi Covid-19 dan dianggap berguna.
Seperti dilansir dari News Medical Net, disebutkan bahwa kekurangan mikronutrien termasuk zinc, selenium, dan vitamin A, D, dan E telah dapat meningkatkan risiko keparahan selama infeksi virus.
Sementara itu, suplementasi dengan multivitamin, misalnya, telah terbukti mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan.
Baca juga: Kenali Sindrom Pascatrauma yang Disebut Bisa Dialami Penyintas Covid-19, Ini Tandanya
Di Indonesia sendiri, pasien yang menjalani isolasi mandiri akan diberi suplemen yang berupa Vitamin C, D, dan zinc.
Ketiga suplemen itu dianggap bermanfaat untuk fungsi kekebalan tubuh, termasuk mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan.
Berikut sejumlah suplemen yang dikaitkan untuk menjaga kondisi pasien Covid-19:
1. Vitamin D
Peran antimikroba vitamin D dalam penyakit menular telah dikenal lama.
Setelah pandemi, vitamin ini menjadi leih populer karena dianggap bisa melindungi dari Covid-19 dan perannya dalam mengurangi risiko gejala pernapasan akut.
Sel imun mengekspresikan reseptor vitamin D, dan beberapa sel dapat mensintesis vitamin D dalam bentuk aktifnya.
Vitamin D mempengaruhi sel penyaji antigen, sel T, dan sel B.
Dalam hal Covid-19, tumpang tindih antara faktor risiko tertentu untuk kekurangan vitamin D misalnya dengan beberapa kondisi seperti usia, obesitas, dan etnis, dan itu juga berpengaruh terhadap tingkat keparahan infeksi telah ditemukan.
Vitamin D diperkirakan mengurangi penularan virus dengan meningkatkan kekebalan antivirus dan mengurangi badai sitokin yang terkait dengan kasus infeksi yang parah pada pasien Covid-19.
2. Zinc
Menurut sejumlah penelitian, telah ditemukan bahwa pasien Covid-19 memiliki kekurangan mikronutrisi ini.
Selain itu, zinc terkenal untuk mendukung fungsi kekebalan dan dianggap memiliki efek anti-virus tertentu.
Karena itu, sejumlah negara juga memberikan nutrisi ini sebagai protokol pemulihan bagi pasien Covid-19.
3. Vitamin C
Seperti zinc, vitamin C telah terbukti mendukung sistem kekebalan tubuh dan mungkin mencegah infeksi pernapasan.
Vitamin C biasanya dijadikan pilihan pertama ketika seseorang mengalami kondisi tidak enak badan.
Nutrisi ini juga berguna untuk menjaga saluran pernapasan tetap sehat.
4. Asam lemak omega-3
Omega-3 diyakini mempengaruhi sel penyaji antigen, sel T, dan sel B.
Penelitian yang lebih konsisten telah menemukan bahwa mereka memiliki efek anti-inflamasi.
5. Probiotik
Probiotik berinteraksi dengan mikroflora usus dan dapat menghasilkan metabolit antivirus yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Dalam sebuah studi observasional besar yang melibatkan 400 ribu partisipan menemukan hubungan yang signifikan antara mengonsumsi suplemen kesehatan dan penurunan risiko hasil tes positif virus.
Para peneliti berfokus pada suplemen multivitamin atau vitamin D, asam lemak omega-3, dan probiotik.
Penelitian lain juga telah menunjukkan respon imun yang meningkat pada wanita dalam kaitannya dengan metabolisme nutrisi dan wanita telah ditemukan memiliki sistem kekebalan yang lebih tangguh secara umum.
Dalam penelitian lain yang diterbitkan pada akhir musim panas 2021, para peneliti menyelidiki penggunaan suplemen makanan dan herbal pada pasien dengan Covid-19.
Dalam tinjauan sistematis uji klinis acak, yang melibatkan intervensi dengan suplemen makanan atau penggunaan obat-obatan herbal di Inggris dan Cina, para peneliti menemukan herbal mungkin berguna untuk mengurangi gejala Covid-19.
Namun, sejauh ini belum cukup penelitian yang dilakukan dan hasilnya tidak konsisten.
Terapi diet terbukti sangat sulit untuk diselidiki dan kurangnya bukti berkualitas tinggi.
Studi yang tersedia harus ditinjau dalam konteks wabah yang mendesak daripada rejimen pengobatan yang sistematis dan terencana dengan baik.
Terlepas dari keterbatasannya, suplementasi makanan dan obat-obatan herbal telah dipercaya sebagai terapi tambahan yang efektif untuk pasien dengan Covid-19. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya