Pembunuhan di Subang
Fakta Yosef Jelang Pengungkapan Kasus Subang, Konsultasi dengan Cyber Crime hingga Sempat Kelelahan
Seiring proses penyelidikan kasus Subang, fakta-fakta terbaru Yosef juga ikut terkuak, termasuk akan serang balik penudingnya hingga alami kelelahan.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Lailatun Niqmah
Hal ini pernah diungkap Rohman Hidayat dalam wawancara bersama Aiman, KompasTV.
“Kaitan pemberitaan kemarin memojokkan klien saya pak Yosef, kita sudah warning juga,” ucap Rohman Hidayat.
Rohman menjelaskan dirinya sudah memperingatkan terutama untuk pembuat konten yang tak berdasar.
Termasuk sejumlah kanal-kanal YouTube yang bertebaran memojokkan Yosef.
Mulai dari konten berbau mistis, cerita klenik hingga konten yang menggiring opini publik.
Baca juga: Dicurigai di Kasus Subang, Ini Alasan Danu Bantu Polisi di TKP, Ngaku Tak Pikir Panjang
3. Psikologis Yosef Kelelahan
Berkali-kali Yosef dimintai keterangan lanjutan oleh kepolisian terkait pembunuhan Tuti dan Amalia.
Sejak 18 Agustus lalu, kasus pembunuhan ibu dan anak itu sudah bergulir.
Selama itu pula polisi melakukan penyelidikan mulai dari pemeriksaan CCTV di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), tes DNA, hingga pembongkaran makam kedua korban untuk dilakukan autopsi ulang.
Pemeriksaan saksi juga diselenggarakan beberapa kali, termasuk untuk Yosef yang memegang rekor jumlah pemanggilan terbanyak.
Terkait hal itu, Fajar Sidik membeberkan kondisi kejiwaan Yosef yang disebutnya kelelahan karena terus diperiksa kepolisian.
Itu diperparah dengan segala asumsi liar yang berkembang di masyarakat serta tudingan miring di media sosial terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan istri dan anaknya.
"Kalo secara psikologis klien kami kelelahan dengan pemanggilan-pemanggilan dari awal sampai dengan 13 kali pemanggilan, otomatis secara psikologis sangat kelelahan," ucap Fajar saat ditemui di kantornya, Kamis (7/10/2021).
Menurut Fajar, lingkungan mau pun media sosial yang memojokkan Yosef juga menjadi faktor pendorong kelelahan yang dialami kliennya tersebut.
"Apalagi ditambah dari lingkungan dari opini-opini yang berkembang seperti menyudutkan Pak Yosef secara tendensius, subtantif, itu sangat luar biasa efeknya," katanya.