Virus Corona
Misteri Asal Usul Corona: Virus yang Disebut Sangat Mirip Penyebab Covid-19 Ditemukan di Laos
Ada banyak teori tentang asal usul virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa virus yang ditemukan pada kelelawar ini dapat menginfeksi manusia secara langsung.
Tahun lalu, para ilmuwan mendeteksi virus serupa di Yunnan, di China Barat Daya.
Itu 96,1 persen mirip dengan SARS-CoV-2, yang berarti makalah ini menggambarkan virus terdekat yang terdeteksi.
Prof Edward Holmes dari University of Sydney, Australia, yang telah mempelajari kemunculan dan penyebaran SARS-CoV-2 mengatakan bahwa kemungkinan virus tersebut tidak hanya ditemukan pada kelelawar.
“Menurut saya, virus ini tidak hanya ditemukan pada kelelawar dan trenggiling. Ekologi tidak seperti itu. Saya menduga mereka juga akan ditemukan pada spesies mamalia lain tetapi belum diambil sampelnya, ”kata Prof. Holmes.
“Beberapa virus Laos ini sangat dekat dengan SARS-CoV-2 dalam domain pengikatan reseptor utama (bagian dari protein lonjakan) virus."
"Ini berarti inti fungsional virus ada di alam, jadi tidak perlu berpikir bahwa virus entah bagaimana diciptakan atau diadaptasi di laboratorium.”
WHO Bentuk Tim Baru
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali membentuk tim untuk menyelidiki asal-usul virus penyebab Covid-19.
WHO, mengumpulkan tim yang terdiri dari 20 ilmuwan untuk mencari bukti baru.
Dilansir dari The Hill, tim tersebut diberi nama Scientific Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens, dan salah satu tugas mereka adalah menyelidiki virus tersebut di Wuhan, China.
Tim ilmuwan yang baru ini terdiri dari spesialis di bidang keamanan laboratorium dan biosekuriti, serta pakar di bidang genetika dan penyakit hewan.
Penyelidikan baru ini kembali dilakukan WHO setelah dua kali investigasi di China, termasuk kunjungan ke Wuhan, China.
Terakhir, mereka melakukan penyelidikan di China pada Februari 2021.
Untuk diketahui, Covid-19 pertama yang dikonfirmasi ada di Wuhan pada akhir 2019.