Virus Corona
Alami Penurunan Daya Ingat setelah Isolasi Mandiri Covid-19, Ini 6 Hal yang Mungkin Jadi Penyebabnya
Kebanyakan orang yang mengalami Covid-19 hanya akan mengalami gejala ringan dan bisa sembuh tanpa membutuhkan perawatan khusus.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Kebanyakan orang yang mengalami Covid-19 hanya akan mengalami gejala ringan dan bisa sembuh tanpa membutuhkan perawatan khusus.
Namun, sejumlah pasien bisa masih mengalami keluhan meski dirinya sudah sembuh dari infeksi Covid-19 atau selesai isolasi mandiri.
Sejumlah orang juga dilaporkan mengalami penurunan daya ingat setelah isolasi mandiri.
Baca juga: Bukan Buah-buahan, Ini 6 Makanan yang Kaya Vitamin D untuk Isolasi Mandiri Covid-19
Baca juga: Bisa Terjadi seusai Isolasi Mandiri, Studi Jelaskan Kaitan Infeksi Covid-19 dan Efek Demensia
Penyintas Covid-19 bisa menjadi pelupa atau pikun untuk beberapa waktu bahkan hingga berbulan-bulan.
Hingga kini masih belum dipahami dengan baik mengapa sebagian orang bisa mengalaminya dan sebagian lain tidak.
Kasus tidak hanya terjadi pada orang yang sakit parah namun juga pada orang yang bergejala ringan.
Dilansir dari NHS, Jika memori terpengaruh, pasien mungkin merasa sulit untuk menyimpan informasi di kepala yang biasa digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi itu.
Pasien juga mungkin kesulitan untuk mengingat sesuatu yang baru terjadi.
Misalnya datang ke suatu ruangan dan lupa ingin melakukan apa.
Penurunan daya ingat biasanya juga berpengaruh terhadap perhatian atau konsenterasi.
Baca juga: Selain Jaga Imun saat Isolasi Mandiri Covid-19, 7 Vitamin Ini juga Bisa Kurangi Risiko Depresi
Masalah dengan perhatian atau konsentrasi dapat membuat sulit untuk fokus dan mengabaikan gangguan.
Mungkin lebih sulit untuk melakukan dua hal pada saat yang sama dan tidak terganggu ketika mencoba berkonsentrasi pada suatu tugas.
Penyebab Penurunan Daya Ingat pada Pasien Covid-19
Ada beberapa alasan mengapa orang yang mengidap Covid-19 mungkin mengalami kesulitan dalam daya ingat dan kemampuan berpikirnya.
1. Kelelahan atau fatigue
Kelelahan umum terjadi setelah infeksi virus dan dapat memengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi.
Tubuh mungkin merasa tidak memiliki energi mental yang dibutuhkan untuk memperhatikan hal-hal, bahkan ketika sedang berpikir sesuatu itu penting.
Jika tidak dapat berkonsentrasi pada sesuatu, lebih sulit untuk mengingatnya.
Jika telah kembali bekerja, mungkin sulit untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas kerja, terutama tugas-tugas yang kurang menarik, karena mencoba berkonsentrasi dapat terasa melelahkan.
Karena itu menjaga pola tidur yang sehat sangat penting untuk membantu ingatan dan kemampuan konsenterasi.
2. Ketakutan dan Kecemasan
Pandemi Covid-19 telah menjadi masa yang mengkhawatirkan dan bagi sebagian orang mungkin telah menyebabkan tingkat kecemasan yang tinggi dan bahkan serangan panik.
Sembuh dari Covid-19 bisa menjadi pengalaman yang membuat stres bagi banyak orang, baik di rumah atau di rumah sakit.
Ini juga lebih mungkin terjadi ketika menjalani perawatan intensif selama masa infeksi Covid-19,
Kecemasan, kekhawatiran, pikiran dan bayangan yang mengganggu semuanya dapat memengaruhi konsentrasi.
Dan jika tidak dapat berkonsentrasi itu juga akan berhubungan dengan kesulitan untuk mengingat sesuatu, memikirkan masalah, dan membuat keputusan.
3. Suasana hati yang buruk
Suasana hati yang buruk dapat memengaruhi daya ingat dan pemikiran.
Selama pandemi Covid, banyak orang menghadapi situasi yang mungkin menjadi kewalahan dan menyebabkan suasana hati yang buruk.
Seperti kecemasan, suasana hati yang rendah memengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengingat sesuatu.
Ini bahkan bisa terjadi pada orang yang tidak mengalami Covid-19.
4. Peradangan otak
Pada sejumlah kecil orang, Covid-19 akan menyebabkan peradangan di otak.
Jika ini kasusnya, tim profesional perawatan kesehatan akan melakukan tes untuk menunjukkan bukti peradangan otak yang dikenal sebagai ensefalitis.
Ensefalitis juga tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh.
Ini termasuk kesulitan dengan perhatian atau konsentrasi, memori dan kemampuan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, merencanakan dan mengatur.
5. Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)
Beberapa orang dengan Covid-19 mengembangkan jenis kegagalan pernapasan yang disebabkan oleh peradangan parah pada paru-paru yang disebut ARDS.
Pasien yang mengembangkan ARDS biasanya dirawat di perawatan intensif dan seringkali pernapasan mereka didukung oleh ventilator mekanis.
Otak sangat bergantung pada oksigen dan jika kadar oksigen rendah untuk jangka waktu tertentu dapat terjadi kerusakan pada otak.
Efek pada memori dan pemikiran akan tergantung pada bagian otak mana yang terlibat.
6. Stroke
Kini diketahui juga Covid-19 berpengaruh terhadap risiko stroke.
Meskipun jarang terjadi, Covid-19 bisa menyerang pembuluh darah dan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah di otak.
Konsekuensi dari ini tergantung pada bagian otak mana yang rusak, tetapi dapat mencakup masalah fisik, kognitif, atau emosional. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya