Virus Corona
Bukan Buah-buahan, Ini 6 Makanan yang Kaya Vitamin D untuk Isolasi Mandiri Covid-19
Vitamin D menjadi sangat populer di masa pandemi Covid-19 terlebih untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Vitamin D menjadi sangat populer di masa pandemi Covid-19 terlebih untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Vitamin D bahkan disebut-sebut bisa membantu mecegah infeksi Covid-19 dan mencegah keparahan jika telah terinfeksi.
Hal ini berdasarkan kontribusi vitamin D pada sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik dalam berbagai cara, termasuk mempertahankan tubuh dari serangan virus dan patogen lainnya.
Selain itu, dilansir dari News Medical Net, sebelum pandemi bahkan telah diketahui jika vitamin D bisa membantu dalam mencegah infeksi pernapasan.
Data epidemiologis yang muncul di awal pandemi juga menunjukkan bahwa vitamin itu mungkin berguna.
Data menunjukkan jika orang yang lebih tua dari 65 tahun dan orang kulit berwarna lebih cenderung memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah.
Kedua kelompok menghadapi risiko lebih tinggi untuk hasil buruk dari Covid-19, meskipun alasan kerentanan mereka beragam.
Baca juga: Bisa Terjadi seusai Isolasi Mandiri, Studi Jelaskan Kaitan Infeksi Covid-19 dan Efek Demensia
Baca juga: Selain Jaga Imun saat Isolasi Mandiri Covid-19, 7 Vitamin Ini juga Bisa Kurangi Risiko Depresi
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa negara-negara yang lebih jauh dari khatulistiwa, di mana kadar vitamin cenderung lebih rendah karena lebih sedikit sinar matahari, memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi daripada yang lebih dekat ke khatulistiwa.
Dilansir dari Healthline, diketahui jika hingga 50 persen populasi dunia mungkin tidak mendapatkan cukup sinar matahari, dan 40 persen penduduk AS kekurangan vitamin D.
Ini sebagian karena orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, memakai tabir surya di luar, dan makan makanan yang rendah sumber vitamin ini.
Padahal konon katanya vitamin D bisa dicukupi dengan mendapat paparan sinar matahari langsung.
Baca juga: Setelah Isolasi Mandiri, CDC Laporkan 1 dari 3 Orang Dewasa Alami Long Covid, Paling Banyak Wanita
Karena sinar UVB dalam sinar matahari akan merangsang produksi vitamin D jika terpapar langsung dengan kulit.
Namun, faktanya makanan juga berpengaruh untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
Nilai harian yang direkomendasikan (DV) adalah 800 IU (20 mcg) vitamin D per hari dari makanan.
Namun, jika tidak mendapatkan cukup sinar matahari, asupan yang dimakan kemungkinan harus mendekati 1.000 IU (25 mcg) per hari.
Berikut beberapa makanan yang kaya akan vitamin D:
1. Ikan Salmon
Salmon adalah ikan berlemak yang populer dan makanan yang mengandung vitamin D paling tinggi.
Menurut Database Komposisi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), 100 gram ikan salmon Atlantik yang dibudidayakan mengandung 526 IU vitamin D, atau 66 persen dari DV.
Salmon liar dan yang dibudidayakan juga memiliki kadar yang berbeda.
Rata-rata, salmon tangkapan liar mengandung 988 IU vitamin D dalam 100 gram, atau 124% dari DV.
Sedangkan salmon yang dibudidayakan hanya mengandung 25 persen dari jumlah itu.
2. Ikan haring dan sarden
Herring adalah ikan yang dimakan di seluruh dunia dan merupakan salah satu sumber vitamin D terbaik.
Ikan herring Atlantik segar menyediakan 216 IU per 100 gram, yang merupakan 27 persen dari DV.
Bahkan acar herring juga merupakan sumber vitamin D yang baik, dengan 112 IU per 100 gram, atau 14% dari DV.
Begitu juga dengan sarden kalengan dengan satu kaleng yang sekitar 3,8 ons mengandung 177 IU, atau 22 persen dari DV.
Jenis ikan berlemak lainnya juga merupakan sumber vitamin D yang baik.
Halibut dan mackerel masing-masing menyediakan 384 IU dan 360 IU per setengah fillet.
3. Minyak hati ikan kod
Minyak hati ikan kod adalah suplemen yang populer.
Jika tidak menyukai ikan, mengonsumsi minyak ikan kod bisa menjadi kunci untuk mendapatkan nutrisi tertentu yang tidak tersedia di sumber lain.
Minyak hati ikan kod mengandung sekitar 448 IU per sendok teh atau sekitar 4,9 ml, dan memiliki 56% DV.
Ini telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mencegah dan mengobati defisiensi pada anak-anak.
Minyak hati ikan kod juga merupakan sumber vitamin A yang fantastis, dengan 150 persen DV hanya dalam satu sendok teh.
Namun, vitamin A bisa menjadi racun dalam jumlah tinggi.
Karena itu, berhati-hatilah dengan minyak ikan kod, pastikan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak.
4. Tuna kalengan
Tuna kalengan mengandung hingga 268 IU vitamin D dalam 100 gram, yang merupakan 34% dari DV.
Ini juga merupakan sumber niasin dan vitamin K yang baik.
Sayangnya, tuna kalengan mengandung methylmercury, racun yang ditemukan di banyak jenis ikan.
Dan jika menumpuk di tubuh, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
5. Kuning telur
Selain makanan laut, kuning telur juga merupakan makanan yang kaya vitamin D.
Satu kuning telur khas mengandung 37 IU vitamin D, atau 5 persen dari DV.
Kadar vitamin D dalam kuning telur tergantung pada paparan sinar matahari dan kandungan vitamin D pakan ayam.
Saat diberi pakan yang sama, ayam yang dibesarkan di padang rumput yang berkeliaran di luar di bawah sinar matahari menghasilkan telur dengan kadar 3-4 kali lebih tinggi.
Selain itu, pakan ayam yang diperkaya vitamin D juga akan membuat kandungan vitamin D di dalam kuning telur jadi lebih tinggi.
6. jamur
Jamur adalah satu-satunya sumber makanan nabati yang cukup tinggi kadar vitamin D.
Seperti manusia, jamur dapat mensintesis vitamin ini saat terkena sinar UV.
Namun, jamur menghasilkan vitamin D2, sedangkan hewan menghasilkan vitamin D3.
Meskipun vitamin D2 membantu meningkatkan kadar vitamin D dalam darah, itu mungkin tidak seefektif vitamin D3.
Meskipun demikian beberapa varietas mengemas hingga 2.300 IU per 100 gram, yang artinya hampir tiga kali DV.
Di sisi lain, jamur yang ditanam secara komersial sering tumbuh dalam gelap dan mengandung sangat sedikit D2. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)