Virus Corona
Setelah Isolasi Mandiri, CDC Laporkan 1 dari 3 Orang Dewasa Alami Long Covid, Paling Banyak Wanita
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) mengabarkan jika sepertiga penyintas Covid-19 akan mengalami long Covid.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Dari orang-orang yang masih memiliki gejala dua bulan kemudian, 55,5 persen awalnya memiliki gejala Covid-19 yang parah atau kritis, 52,6% gejala sedang, 29% gejala ringan, dan 3,7% merupakan orang tanpa gejala.
Kemudian, ketika mereka diwawancara setelah lebih dari dua bulan, 31,4 persen dilaporkan masih menderita gejala, dengan kelelahan (13,7%), sesak napas (10,4 persen). %), dan masalah penciuman (9,6%) menjadi yang paling umum.
Jika dikategorikan berdasarkan populasi akan diketahui jika wanita 2,83 kali lebih mungkin daripada pria untuk mengalami gejala lebih dari dua bulan.
Mereka yang memiliki setidaknya satu komorbid 2,17 lebih mungkin daripada mereka yang tidak.
Dan mereka yang berusia 40 hingga 54 tahun 1,86 lebih mungkin daripada mereka yang berusia 25 hingga 39 tahun.
Juga, rata-rata, wanita melaporkan gejala 2,13 kali lebih banyak daripada pria, mereka yang memiliki kondisi sebelumnya 1,96 kali lebih banyak daripada mereka yang tidak, mereka yang berusia 40 tahun ke atas 1,73.
Sayangnya penelitian ini tidak menjelaskan bagaimana peran vaksinasi dalam terjadinya fenomena long Covid.
Setelah terdapat studi yang menyatakan jika vaksin Covid-19 bisa mencegah risko long Covid secara signifikan dengan penurunan risiko sebesar 50 persen.
Kemudian, studi tersebut juga menyebut keterbatasan lain penelitian seperti hanya mensurvei sampel orang dan tidak semua orang yang dites positif virus.
Namun, ini dikatakan bukanlah studi pertama yang menunjukkan prevalensi long Covid yang cukup tinggi.
Sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam International Journal of Clinical Practice mengidentifikasi 25 studi observasional yang mencakup total 5440 peserta.
Secara umum, hasil yang disampaikan studi ini dengan yang dilaporkan CDC kurang lebih sama.
Dalam studi ini, prevalensi Covid panjang berkisar antara 4,7% hingga 80%, dengan nyeri dada (hingga 89%), kelelahan (hingga 65%), dispnea (hingga 61%), dan batuk dan produksi sputum ( hingga 59%) menjadi gejala yang paling umum. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya