Konflik di Afghanistan
Afghanistan Dijanjikan akan Terima Rp 14,3 Triliun Bantuan Kemanusiaan dari Negara Donor
Negara donor janji kumpulkan Rp 14,3 triliun unuk bantu Afghanistan menghadapi perlambatan ekonomi dan krisis pangan.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM – Berbagai negara donor menjanjikan terkumpulnya Rp 14,3 triliun untuk membantu Afghanistan yang mengalami krisis uang tunai dan peningkatan kelaparan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan.
Dikutip dari Reuters, Afghanistan sudah menghadapi perlambatan ekonomi bahkan sebelum mantan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
Pandemi global Covid-19 dan kekeringan berkepanjangan juga semakin menghancurkan ekonomi Afghanistan yang sangat bergantung pada sektor pertanian.

Baca juga: Warga Afghanistan Jual Harta Benda akibat Krisis Uang Tunai, PBB Cari Dana Bantuan
Baca juga: Taliban Bolehkan Wanita di Afghanistan Belajar di Universitas, Ini Syaratnya
Selain itu, Afghanistan telah menghadapi krisis uang tunai sejak Taliban menguasai ibu kota Kabul pada 15 Agustus lalu dengan pemutusan akses oleh Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan pembekuan aset oleh Amerika Serikat.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, berbicara di tengah konferensi PBB mencari lebih dari Rp 8,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan Afghanistan yang paling mendesak
“Rakyat Afghanistan menghadapi kehancuran seluruh negara,” ungkapnya pada Senin (13/9/2021).
Dia mengatakan simpanan makanan bisa habis pada akhir bulan ini di Afghanistan.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan akan ada 14 juta orang di ambang kelaparan.
WFP menemukan 93 persen dari 1.600 warga Afghanistan yang disurvei pada bulan Agustus dan September tidak mengonsumsi makanan yang cukup karena sulitnya akses ke uang tunai untuk membayar bahan makanan.
“Warga Afghanistan tengah menghadapi momen yang mengkhawatirkan,” kata Guterres.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai badan PBB juga sedang berusaha menopang ratusan fasilitas kesehatan yang berisiko ditutup setelah para donor memutuskan mundur.
PBB juga menyatakan kemungkinan bertambahnya populasi yang bergantung pada bantuan setelah terjadi kekeringan dan kekurangan uang tunai hingga makanan.
Sekitar setengah dari populasi Afghanistan atau 18 juta orang telah bergntung pada bantuan bahkan sebelum ada konflik Taliban.
Sebelumnya, diketahui beberapa negara, termasuk China dan Pakistan telah menyalurkan bantuannya ke Afghanistan.
Baca juga: Harus Mencari Nafkah, Beberapa Wanita Afghanistan Putuskan Kembali Bekerja di Bandara Kabul
Baca juga: Taliban Tahan dan Pukuli Dua Wartawan Afghanistan yang Liput Aksi Protes Wanita, Begini Kronologinya
Paling baru adalah Indonesia yang menyatakan berencana memberi dana bantuan sebesar Rp 42,77 miliar kepada Afghanistan.
Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dalam pertemuan virtual PBB terkait situasi di Afghanistan pada Senin (13/9/2021).
“Indonesia berkomitmen memberi bantuan sebesar US$3 juta kepada Afghanistan melalui mitra lokal terpercaya,” kata Retno Marsudi.
Dari bantuan itu, sekitar Rp 2,1 miliar digunakan bagi bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat, sementara Rp 40,6 miliar diperuntukkan guna mendukung pembangunan hingga tiga tahun mendatang di negara itu.
Beijing pekan lalu menjanjikan pasokan makanan dan kesehatan senilai lebih dari Rp 441 miliar.
China juga telah mengirimkan gelombang pertama 3 juta vaksin virus Covid-19 pada Jumat (10/9/2021).
Pakistan mengirim makanan dan obat-obatan serta menyerukan agar aset Afghanistan yang dibekukan di luar negeri dibebaskan.
Selain itu, Iran juga mengatakan telah mengirim kargo udara bantuan. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Afghanistan lain