Breaking News:

Konflik di Afghanistan

Taliban akan Dipimpin Mohammad Akhund, Diumumkan saat Lepaskan Tembakan ke Ratusan Pengunjuk Rasa

Taliban umumkan kabinet baru Afghanistan yang seluruhnya laki-laki dan terdiri dari tokoh-tokoh senior Taliban.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
AP Photo
Para milisi Taliban menguasai istana kepresidenan Afghanistan setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur dari negaranya. Taliban umumkan kabinet pemerintahan baru Afghanistan dipimpin Mohammad Akhund pada Selasa (7/9/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Taliban telah mengumumkan pemerintahan sementara di Afghanistan dan menyatakan negara itu sebagai Islamic Emirate of Afghanistan.

Dilansir dari Al Jazeera, kabinet baru seluruhnya laki-laki dan terdiri dari tokoh-tokoh senior Taliban.

Taliban menunjuk Mohammad Hassan Akhund yang dekat dengan pendiri kelompok itu, Mullah Omar sebagai kepala pemerintahan sementara baru Afghanistan.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers pengumuman kabinet baru Afghanistan pada Selasa (7/9/2021).
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers pengumuman kabinet baru Afghanistan pada Selasa (7/9/2021). (YouTube/Al Jazeera English)

Baca juga: Taliban Segera Umumkan Mullah Baradar sebagai Pemimpin Baru Afghanistan, Ini Sosoknya

Baca juga: Taliban Cari Warga Amerika Serikat dari Pintu ke Pintu setelah Ambil Alih Kekuasaan di Afghanistan

Mohammad Hassan Akhund masuk dalam daftar sanksi PBB.

Menteri Dalam Negeri adalah pemimpin kelompok militan Haqqani yang dicari FBI, Sirajuddin Haqqani.

Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik Taliban akan menjadi Wakil Perdana Menteri sementara.

Mullah Mohammad Yaqoob, putra Mullah Omar ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan.

Amir Khan Muttaqi, seorang pemimpin senior yang mengambil bagian dalam negosiasi dengan AS tentang penarikan militernya akan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

“Islamic Emirate memutuskan menunjuk dan mengumumkan kabinet sementara untuk melaksanakan pekerjaan pemerintah yang diperlukan,” kata Zabihullah Mujahid.

Disebutkan ada 33 anggota pemerintahan baru Afghanistan dan jabatan lainnya akan diumumkan setelah pertimbangan yang cermat.

“Kabinet masih belum lengkap. Kami akan mencoba membawa orang dari kelompok lain,” tambahnya.

Menanggapi pemerintahan baru Taliban, juru bicara PBB, Farhan Haq mengatakan kepada wartawan di New York bahwa hanya penyelesaian yang dinegosiasikan dan inklusif yang akan membawa perdamaian berkelanjutan di Afghanistan.

Sementara itu, Presiden Turki, Erdogan mengatakan akan mengikuti arah pemerintahan baru di masa depan dan dia tidak tahu berapa lama susunan pemerintahan baru saat ini akan bertahan.

Baca juga: Taliban Wajibkan Wanita di Universitas Afghanistan Pakai Niqab Tutupi Wajah, Ini Faktanya

Baca juga: Hari Pertama Pembukaan Kembali Universitas di Afghanistan, Perempuan dan Laki-laki Dipisah

Pengumuman kabinet baru ini dilakukan pada hari di mana Taliban melepaskan tembakan ke arah protes ratusan orang, terutama wanita di Kabul.

Sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan Pemimpin Tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada mengatakan kepada pemerintah untuk menegakkan hukum syariah, dilansir dari BBC pada Rabu (8/9/2021).

“Taliban menginginkan hubungan yang kuat dan sehat dengan negara tetangga dan semua negara lain berdasarkan saling menghormati dan interaksi,” kata pernyataan itu.

Taliban menyatakan akan menghormati hukum dan perjanjian internasional yang tidak bertentangan dengan Islam dan nilai-nilai kebangsaan negara.

Hibatullah Akhundzada tidak pernah tampil di depan umum dan pernyataan itu menjadi pesan pertama yang muncul sejak Taliban mengambil alih Kabul.

Hassan Akhund, Perdana Menteri sementara baru, sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dari tahun 1996 hingga 2001 ketika Taliban berkuasa.

Haqqani, Menteri Dalam Negeri yang baru adalah putra dari pendiri jaringan Haqqani yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait konflik di Afghanistan lain

Tags:
AfghanistanTalibanUnjuk rasaMohammad Akhund
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved