Virus Corona
Bahaya Dehidrasi bagi Pasien Covid-19, Penting untuk Cukup Minum Air Putih saat Isolasi Mandiri
Selain mengonsumsi makanan bergizi seimbang, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri juga dianjurkan untuk cukup minum air putih seriap hari
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Selain mengonsumsi makanan bergizi seimbang, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri juga dianjurkan untuk cukup minum air putih seriap harinya.
Menjaga tubuh tetap terhidrasi selama masa isolasi mandiri bukan hanya penting bagi pemulihan, kekurangan cairan tubuh juga bisa berbahaya.
Baca juga: Seberapa Sering Infeksi Ulang pada Pasien Covid-19 Bisa Terjadi? Simak Penjelasannya
Baca juga: Gejala Bisa Memburuk saat Isolasi Mandiri, Kenali Tanda Pasien Covid-19 Harus Dibawa ke Rumah Sakit
Melansir dari Empowered Health Institute, diketahui jika para ilmuwan dari seluruh Amerika Serikat, termasuk Pusat Diabetes Harvard Medical School, telah membuktikan jika hidrasi memainkan peran kunci dalam patologi infeksi Covid-19.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, keparahan penyakit ini sering disebabkan oleh badai sitokin.
Fenomena ini adalah respons imun yang memburuk yang dapat mendatangkan malapetaka pada tubuh pasien sendiri.
Dalam kasus Covid-19 badai ini menghasilkan sindrom gangguan pernapasan akut di mana sitokin, atau sel antibodi, menyerang sel-sel paru-paru yang
berusaha membersihkan tubuh dari Covid-19.
Ini dapat menyebabkan peradangan di paru-paru dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan paru-paru terisi cairan.
Fenomena ini juga dikatakan berkaitan dengan pentingnya hidrasi bagi pasien Covid-19.
Sama seperti di dalam tubuh, air berperan dalam banyak fungsi patologi Covid-19 dan respons badai sitokin.
Pertama, status hidrasi juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan ketika terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Hindari saat Isolasi Mandiri Covid-19, Kenali Kebiasaan yang Berdampak Buruk bagi Paru-paru
Dehidrasi kronis dan akut menyebabkan tubuh menahan air, yang melalui aktivasi jalur lain, menyebabkan peningkatan kehadiran reseptor ACE2.
Sayangnya dalam kasus Covid-19, kehadiran ekstra reseptor ACE2 ini dapat menyebabkan kemungkinan terinfeksi yang lebih tinggi, karena virus menggunakan jalur ini untuk memasuki sel.
Di bawah tingkat hidrasi yang optimal, sistem kekebalan tubuh diatur untuk hanya merespons ketika penyerbu terdeteksi.
Namun, selama dehidrasi, sitokin berlebih seperti IL1 dan IL6 dibuat.
Sitokin ini dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh bahkan ketika tidak terinfeksi virus dan selama Covid-19 responsnya bisa lebih merusak, terutama jika berlebihan.
Jadi, bukan hanya berbagai vitamin dan mineral, air khususnya air putih juga memainkan peran penting untuk meningkatkan respon imun pada pasien Covid-19.
Hidrasi dan Paru-paru
Di luas infeksi Covid-19, dehidrasi juga telah diketahui dapat memperburuk fungsi paru-paru.
Penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi kronis dapat meningkatkan risiko kebocoran cairan seluler ke paru-paru, serta kesulitan dalam mengangkut cairan itu keluar dari paru-paru.
Dalam kasus Covid-19, ini dapat menyebabkan peningkatan risiko gangguan pernapasan akut dan berpotensi kematian.
Karena seperti diketahui, Covid-19 sangat rentan menyerang paru-paru sebelum menyerang organ lainnya.
Covid-19, sama dengan penyakit saluran pernapasan lain juga membuat tubuh membutuhkan cairan lebih dibanding biasanya.
Ini juga harus dipertimbangkan dalam mengatur diet selama isolasi mandiri.
Terlebih jika pasien mengalami gejala mual-muntah, dan diare.
Zoe Covid Study Symptom bahkan memberikan khusus panduan konsumsi air putih untuk pasien Covid-19.
Dr Chase Ng Peng Yun, dokter yang menjadi bagian dari lembaga tersebut menyebut aturan umum bagi individu yang sehat membutuhkan minum sekitar 25 sampai 30 mililiter cairan per kilogram berat badan setiap hari untuk tetap terhidrasi.
Jadi seseorang yang beratnya 60 kilogram perlu minum minimal 1,5 liter atau sekitar 6 gelas cairan, sedangkan seseorang dengan berat badan 80 kilogram perlu minum 2 liter atau sekitar 8 gelas air.
Tetapi dalam situasi tertentu seperti berkeringat di cuaca panas, karena olahraga atau demam, atau melalui diare dan muntah, cairan di dalam tubuh juga perlu diganti.
Jadi, pasien memiliki demam yang merupakan gejala utama Covid-19, disarankan untuk minum ekstra 500 ml cairan sehari.
Dan jika mengalami diare atau muntah, pasien juga harus memastikan bahwa cairan yang hilang tergantikan.
Itu termasuk cairan di dalam buah, kuah sup, dan minuman lainnya.
Untuk pasien Covid-19 lebih dianjurkan untuk lebih banyak minum air putih dibanding minuman ringan atau jus kalengan yang tinggi gula.
Hindari teh, kopi, dan alkohol dalam jumlah berlebihan karena dapat membuat lebih dehidrasi. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)