Virus Corona
Kenali Gejala Tidak Khas dan Tanda Darurat pada Lansia Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri
Orang lanjut usia (lansia) memiliki risiko tinggi mengalami penyakit parah jika terapapar Covid-19
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Orang lanjut usia (lansia) memiliki risiko tinggi mengalami penyakit parah jika terapapar Covid-19.
Ketika memilih menjalani isolasi mandiri, pengasuh perlu memperhatikan gejala tidak khas Covid-19 yang bisa terjadi pada lansia dan pahami tanda-tanda perburukan gejala yang bisa terjadi pada lansia.
"Lansia itu 50 persen dapat menjadi Covid berat, jadi ini harus betul-betul kita berbagi pengetahuan yang baik," ujar Staf Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Anastasia Asylia Dinakrisma, dalam webinar di Youtube Direktorat Kesehatan Keluarga pada Sabtu (4/9/2021).
Dia juga menyebut jika lansia yang akan menjalani isolasi mandiri harus dipastika tidak memiliki faktor risiko tinggi lain seperti komorbid dan tidak ketergantungan dengan alat medis.
Selain itu, kondisi rumah, caregiver atau pengasuh, dan kebutuhan primer pasien juga harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk menjalani isolasi mandiri.
"Ini dinilai sama surveyor, kalau tida bisa memenuhi, dia akan berdiskusi dengan keluarga untuk menawarkan untuk isolasi terpusat," jelasnya.
Baca juga: Batuk Terus-menerus seusai Isolasi Mandiri Covid-19, Ini Kemungkinan Penyebab dan Cara Meredakannya
Baca juga: Perlu Perhatian Khusus jika Terpapar Covid-19, Simak Syarat Isolasi Mandiri bagi Ibu Hamil
Dia juga menjelaskan bagaimana gejala khas Covid-19 dan gejala tidak khas yang biasa dialami oleh lansia.
Gejela khas Covid-19 atau gejala umum yang identik dengan pasien Covid-19 adalah demam, batuk-batuk, dan kelelahan.
Gejala lainnya meliputi sesak, pilek, kehilangan indera penciuman dan perasa, juga bisa terjadi pada pasien Covid-19.
"Kalau dewasa itu kan 38 (derajat celcius) yang kita kenal, kalau lansia karena proses penuaan tadi, dia 37,5 derajat saja itu sudah kita waspadai," ujarnya.
Sedangkan gejala tidak khas yang dimaksud adalah gejala Covid-19 yang ditemukan pada pasien lansia.
Baca juga: Termasuk Pasien Isolasi Mandiri, Studi Ungkap Setengah Penyintas Alami Long Covid hingga 1 Tahun
Itu bisa dialami meski pasien lansia tidak mengalami gejala khas Covid-19.
1. Perubahan kesadaran
Perubahan kesadaran bisa diketaui dari perubahan pola perilaku lansia seperti mudah mengantuk dan mudah merancau.
"Atau ngomongnya ngaco, biasanya ngomongnya nyambung, tetapi tiba-tiba ngomongnya tidak nyambung," ujarnya.
Hal ini disebutkan perlu segera dikonsultasikan ke dokter untuk menghindari risiko bertambah parahnya gejala.
Ini juga bisa menjadi tanda jika pasien lansia sedang dalam bahaya
2. Lemah dan nafsu makan menurun
Meski tanpa gejala lain, pasien Covid-19 lansia juga bisa mengalami rasa lemah atau rasa lemas yang membuatnya tidak nafsu makan.
3. Jatuh
Lansia yang tiba-tiba jatuh bahkan juga bisa menjadi gejala Covid-19.
Dia menceritakan pengelamannya dalam menangani pasien, dikatakan jika banyak lansia yang sering tiba-tiba jatuh saat beraktivitas ketika positif Covid-19.
Jika mengalami hal tersebut dianjurkan untuk melakukan konsultasi kepada dokter.
Selain itu ada beberapa tanda gawat darurat yang juga bisa terjadi pada lansia ketika menjalani isolasi mandiri, yaitu:
1. Penurunan kesadaran terus menerus: bicara merancau, tidak nyambung, lebih sering mengantuk, tiba-tiba mengompol.
2. Nyeri dada memberat.
3. Diare, muntah-muntah, tidak mau makan, lemas makin berat.
4. Demam semakin tinggi.
5. Jatuh yang menyebabkan nyeri hebat atau kecurigaan patah tulang.
6. Gejala stroke: lemah sesisi, bicara pelo, mulut mencong, dan kejang.
"Ini tidak usah menunggu dia sesak, tidak usah menunggu saturasi oksigen menurun, itu adalah tanda bahaya dan harus di rumah sakit, tentu saja tidak boleh isolasi mandiri," ujarnya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)