Virus Corona
Terapi Anosmia-Batuk, Coba 8 Manfaat Kesehatan Minyak Kayu Putih saat Isolasi Mandiri Covid-19
Minyak kayu putih telah lama digunakan di Indonesia karena efek menghangatkan tubuh.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Minyak kayu putih telah lama digunakan di Indonesia karena efek menghangatkan tubuh.
Meski pernyataan jika minyak kayu putih merupakan obat terapi Covid-19 belum bisa dibuktikan, minyak kayu putih tetap memiliki manfaat untuk pasien Covid-19 jika digunakan dengan benar.
Dokter Samuel Pola Karta Sembiring yang merupakan Health Edukator sekaligus influencer menyebutkan jika terdapat penelitian yang mengatakan bahwa minyak kayu putih memiliki potensi menghambat replikasi virus Covid-19.
Baca juga: Selain Berjemur, 6 Makanan Ini Juga Kaya Vitamin D, Bisa Jaga Imun saat Isolasi Mandiri Covid-19
Baca juga: Wajib Konsultasi Rutin saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini Cara Mendapat Layanan Telemedicine Gratis
"Penelitian-penelitian ini masih dilakukan secara in silico, yang artinya dalam simulasi komputer," ujarnya dalam akun Instagram miliknya @doktersam, Rabu (1/9/2021).
Sehingga belum ada bukti yang cukup untuk bisa mengatakan jika minyak kayu putih berpengaruh untuk menghambat atau membunuh virus penyabab Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut dia juga menegaskan jika cara menggunakan minyak kayu putih bukanlah untuk diminum atau dikonsumsi dengan cara apapun.
Minyak kayu putih hanya digunakan untuk obat luar dengan cara dihirup atau dioleskan kepada kulit.
"Jika diminum melebihi 5ml pada anak dapat menyebabkan gangguan sistem saraf pusat, semntara bagi orang dewasa dosis 0,5-0,05 ml/kgBB berpotensi menyebabkan kematian," ujarnya.
Menghirup minyak kayu putih bersama dengan air panas juga tidak dibenarkan karena berpotensi menyebabkan luka bakar dan membuat dinding saluran napas cedera.
Dia juga menjelaskan jika minyak kayu putih bisa bermanfaat bagi pasien Covid-19 terutama yang mengalami anosmia atau kehilangan indera penciuman.
Baca juga: Penyintas Covid-19 Berisiko Tinggi, Hindari 10 Kebiasaan yang Bisa Membahayakan Ginjal saat Isoman
Minyak kayu putih bisa dimanfaatkan untuk terapi anosmia dan membantu mengatasi rasa cemas.
"Minyak kayu putih mempunyai peran sebagai relaksan untuk mengurangi rasa cemas," jelasnya.
Cara menggunakannya bisa dengan menghirup aromanya atau dioleskan di sekitar leher, bahu, dan punggung atas sembari dilakukan pemijatan.
Dilansir dari Healthline, diketahi jika minyak kayu putih berasal dari Australia, yang dibuat dari daun pohon eucalyptus.
Untuk membuatnya, daunnya dikeringkan, dihancurkan, dan disuling untuk melepaskan minyak esensial.
Setelah minyak diekstraksi, itu harus diencerkan sebelum dapat digunakan sebagai obat.
Minyak kayu putih kini digunakan di seluruh dunia untuk manfaatnya di bidang kesehatan.
Berikut beberapa manfaat minyak kayu putih untuk kesehatan:
1. Meredakan batuk
Minyak kayu putih telah biasa digunakan untuk meredakan batuk, pilek dan flu biasa.
Caranya adalah dengan menggosokkan minyak kayu putih ke dada dan tenggorokan.
Saat ini, beberapa obat batuk yang dijual bebas memiliki minyak kayu putih sebagai salah satu bahan aktifnya.
Vicks VapoRub, misalnya, mengandung sekitar 1,2 persen minyak kayu putih bersama dengan bahan penekan batuk lainnya.
2. Melegakan tenggorokan
Minyak kayu putih tidak hanya dapat meredakan batuk, tetapi juga dapat membantu mengeluarkan lendir dari dada.
Menghirup uap yang terbuat dari minyak atsiri dapat mengencerkan dahak sehingga ketika batuk, dahak bisa mudah dikeluarkan.
3. Desinfeksi luka
Penduduk asli Australia menggunakan daun kayu putih untuk mengobati luka dan mencegah infeksi.
Hari ini minyak encer masih dapat digunakan pada kulit untuk melawan peradangan dan mempercepat penyembuhan.
Atau biasanya, untuk manfaat ini akan digunakan krim atau salep yang mengandung minyak kayu putih.
Produk ini dapat digunakan pada luka bakar ringan atau cedera lain yang dapat dirawat di rumah.
4. Membantu bernapas lebih mudah
Kondisi pernapasan seperti asma dan sinusitis dapat dibantu dengan menghirup uap dengan tambahan minyak kayu putih.
Minyak bereaksi dengan selaput lendir, tidak hanya mengurangi lendir tetapi membantu melonggarkannya sehingga dapat mengeluarkan batuk.
Ada dugaan jika eucalyptus menghalangi gejala asma.
Tetapi, bagi orang yang alergi terhadap kayu putih, hal itu justru dapat memperburuk asma mereka.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana kayu putih mempengaruhi penderita asma.
5. Meredakan luka dingin
Sifat anti-inflamasi kayu putih dapat meredakan gejala herpes.
Mengoleskan minyak kayu putih ke luka dingin dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan.
6. Membuat merasa segar
Karena sifat antibakterinya, minyak kayu putih dapat digunakan untuk melawan kuman penyebab bau mulut yang tidak sedap.
Beberapa obat kumur dan pasta gigi mengandung minyak esensial sebagai bahan aktif.
Ada kemungkinan produk kayu putih juga dapat membantu mencegah penumpukan plak pada gigi dan gusi dengan menyerang bakteri penyebab kerusakan gigi.
7. Meringankan nyeri sendi
Penelitian menunjukkan bahwa minyak kayu putih meredakan nyeri sendi.
Faktanya, banyak krim dan salep yang dijual bebas yang digunakan untuk meredakan rasa sakit akibat kondisi seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis mengandung minyak esensial ini.
Minyak kayu putih membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terkait dengan banyak kondisi.
Mungkin juga bermanfaat bagi orang yang mengalami sakit punggung atau mereka yang baru pulih dari cedera sendi atau otot.
8. Menjauhkan nyamuk
Nyamuk dan serangga penggigit lainnya membawa penyakit yang bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
Menghindari gigitan mereka adalah pertahanan terbaik kita.
Cara paling mudah adalah menggunakan semprotan antiserangga, sayangnya semprotan tersebut mengandung bahan kimia kuat yang tidak baik untuk kesehatan.
Sebagai alternatif yang efektif bagi mereka yang tidak dapat menggunakan semprotan serangga, banyak produsen membuat senyawa botani untuk mengusirnya.
Beberapa menggunakan minyak kayu putih sebagai bahannya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)