Virus Corona
Varian Delta Jadi Alasan Pasien Covid-19 yang Isoman Diimbau Beralih ke Tempat Isolasi Terpusat
Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 meminta masyarakat yang menjalani isolasi mandiri untuk beralih ke tempat isolasi terpusat.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Di tengah penurunan kasus Covid-19 di Indonesia, Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 meminta masyarakat yang menjalani isolasi mandiri untuk beralih ke tempat isolasi terpusat.
Satu di antara yang menjadi alasan adalah munculnya banyak varian baru Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Bukan Lelah Biasa, Kenali Gejala Kelelahan yang Kerap Dialami Pasien Covid-19 seusai Isolasi Mandiri
Baca juga: Covid-19 Bisa Picu Masalah Ginjal, Bantu Cegah dengan Lakukan 8 Langkah Ini saat Isolasi Mandiri
"Virus yang selalu bermutasi dan selalu berevolusi, jadi virus yang kita hadapi 12 bulan sebelumnya, belum tentu sama dengan bulan Juni, Juli, dan Agustus," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Brigjen TNI (P) dr. Alexander Kaliaga Ginting dalam diskusi virtual bertajuk Strategi Isolasi Terpusat Minimalisir Fatalitas Akibat Covid-19, yang tayang dalam Youtube BNPB Indonesia, Kamis (2/9/2021).
Dia menjelaskan jika berdasarkan hasil uji laboraturium pada sampel pasien Covid-19 di Indonesia menunjukkan jika ditemukan varian baru.
Salah satu varian baru tersebut adalah Covid-19 varian Delta yang dikenal lebih cepat menular.
"Dan kemudian ada lagi varian-varian lainnya di luar Delta yang sudah dilaporkan Kementerian Kesehatan," jelasnya.
Untuk itu dia menganjurkan pasien Covid-19 yang selama ini menjalani isolasi mandiri untuk berpindah ke tempat isolasi terpusat.
Itu dikarenakan ketika pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri pendeteksian dan pendampingannya kurang.
"Sementara kecepatan dan percepatan virus baru ini untuk menerobos sel-sel yang sehat itu lebih cepat," katanya.
"Sehingga gejalanya itu bisa memburuk demikian cepatnya, apalagi kalau yang sakit itu mempunyai komorbid."
Kemungkinan tidak terpantaunya pasien dengan alat kesehatan seperti pulse oximeter dan termometer juga lebih tinggi ketika isolasi mandiri.
Hal itu bisa mengakibatkan adanya penurunan saturasi oksigen pada pasien tanpa disadari.
Baca juga: Faktor Risiko Covid-19, Kontrol Darah Tinggi dengan Konsumsi 9 Hal Ini saat Isolasi Mandiri
"Sehingga begitu terjadi perburukan, ada badai sitokin, kemudian dibawa langsung ke rumah sakit dan langsung di rawat ke ICU," jelasnya.
Dia menyebut kasus-kasus seperti itu bisa diminimalisir ketika menjalani isolasi terpusat.
Karena di tempat isolasi terpusat ada tenaga kesehatan yang akan rutin mendeteksi dan memantau pasien Covid-19.