Virus Corona
Bisa Terjadi saat Isolasi Mandiri, Kenali Bahaya Kaki Menghitam pada Pasien Covid-19
Ditemukan kasus penyakit kaki menghitam yang dalam kasus parah bisa menyebabkan amputasi pada pasien Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Karena itulah jika kita cek saturasi jangan hanya di tangan juga, di kaki juga, sama enggak, mestinya sama," ujarnya.
Ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat pasien Covid-19 rentan mengalami hal tersebut.
Misalnya orang dengan komorbid penyakit diabetes, obesitas, riwayat penyakit jantung, pernah pasang ring, stroke, atau berbagai masalah jantung lainnya.
"Ternyata kasus ini meningkat jumlahnya, sudah ada penelitiannya sejak tahun lalu bahwa serangan kaki, kakinya jadi hitam itu lebih tinggi ketika pandemi," jelasnya.
Penyakit itu juga ada kaitannya dengan D-Dimer.
Jika D-Dimer tinggi dikhawatirkan jika pembekuan darah atau gumpalan darah di pembulu darah akan lebih tinggi.
Hal itu berbahaya karena pembulu darah vena tersebut berfugsi sebagai jalur pertukaran antara darah bersih dan darah kotor menuju paru-paru.
Sehingga jika tersumbat darah kotor dan bersih tidak bisa bertukar tempat, itu juga yang menyebabkan saturasi menurun.
Hal ini masih bisa terjadi ketika pasien baru sembuh dari Covid-19.
Untuk itu dia menganjurkan agar dilakukan pemeriksaan D-Dimer bagi pasien Covid-19 terutama yang dirawat di rumah sakit.
"Kalau dia menyumbatnya masih di pembulu darah baik, di pembulu darah vena yang ada di kaki, itu yang bikin bengkak," ujarnya.
Kemudian jika itu terjadi pembulu darah arteri juga bisa ikut terhimpit.
Dua hal tersebut menurutnya saling berhubungan dan harus diantisipasi dengan melakukan pengecekan D-Dimer.
"Terutama kalau Anda punya komorbid," jelasnya.
Selain itu dia juga menganjurkan untuk mengecek saturasi oksigen di jari kaki.