Breaking News:

Virus Corona

Penuhi Kebutuhan Cairan saat Isolasi Mandiri, Simak Bahaya Dehidrasi bagi Pasien Covid-19

Selain makan makanan bergizi seimbang, pasien Covid-19 juga perlu mencukupi kebutuhan cairannya selama isolasi mandiri (isoman). 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
Boldsky.com
Ilustrasi minum air putih. Selain makan makanan bergizi seimbang, pasien Covid-19 juga perlu mencukupi kebutuhan cairannya selama isolasi mandiri (isoman).  

TRIBUNWOW.COM - Selain makan makanan bergizi seimbang, pasien Covid-19 juga perlu mencukupi kebutuhan cairannya selama isolasi mandiri (isoman). 

Tak hanya bisa menurunkan imun, kekurangan cairan atau dehidrasi bisa berdampak buruk bagi kesehatan pasien Covid-19.

Peneliti di Pusat Penelitian Richard Wells, Universitas West London, Inggris, Aggie Bak menerangkan bahaya dehidrasi bagi pasien Covid-19.

"Hidrasi yang tidak optimal membuat pasien rentan terhadap infeksi dan meningkatkan keparahannya," ujarnya dikutip dari Health Infection Society.

"Sementara infeksi memfasilitasi kehilangan cairan dan kadang-kadang mencegah individu untuk dapat mengganti cairannya."

Baca juga: Meski Tanpa Gejala, Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Pasien Covid-19 Tidak Merokok saat Isolasi Mandiri

Karena itu, sangat masuk akal jika Covid-19 dikaitkan dengan risiko dehidrasi seperti penyakit menular lainnya yang memengaruhi saluran pernapasan.

Terdapat sebuah penelitian lama yang menjelaskan akan hal ini. 

Disebutkan jika hidrasi yang baik dapat meningkatkan respons imun yang tepat ketika terinfeksi virus secara umum.

Kemudian diterangkan jika defisit cairan atau dehidrasi juga dapat mencegah tubuh melakukan rehidrasi yang tepat karena penghalang mukosa.

Ini kemudian dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi pernapasan pada individu yang mengalaminya.

Baca juga: Bukan Komorbid, Konsidi Ini Berisiko Alami Badai Sitokin pada Covid-19, Lebih Baik Jangan Isoman

Baca juga: Dinilai Percepat Pemulihan Pasien Covid-19, Ini Kandungan dan Manfaat Habbatussauda bagi Kesehatan

Kelompok peneliti lain berhipotesis bahwa dehidrasi hipertonik kronis tidak hanya meningkatkan risiko individu terinfeksi tetapi dapat menyebabkan ke respons imun yang lebih berlebihan. 

Sayangnya dia juga menyebutkan jika menilai status hidrasi sulit dilakukan.

Itu karena biomarker hematologis dan urin tidak selalu mencerminkan keadaan pasien yang mengalami dehidrasi parah.

Dehidrasi ringan lebih mungkin tidak terlihat, atau salah didiagnosis.

Selain itu, infeksi dan dehidrasi sering muncul bersamaan pada saat diagnosis, sehingga sulit untuk menentukan mana yang berkembang lebih dulu.

Dehidrasi dan Infeksi Covid-19

Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa pasien Covid-19 sering datang dengan dehidrasi atau 'hipernatremia' yaitu kondisi di mana seseorang memiliki terlalu banyak natrium dalam darah mereka.

Kekurangan cairan adalah penyebab umum hipernatremia.

Gejala yang muncul pada hipernatremia cukup bervariasi, tetapi umumnya adalah gejala dehidrasi.

Pasien yang sangat muda dan yang sangat tua berada pada risiko yang lebih tinggi mengalami hipernatremia.

Hipernatremia telah didokumentasikan pada pasien Covid-19 anak dan yang lebih tua serta pada kelompok usia lainnya.

Studi juga melaporkan bahwa hipernatremia saat masuk merupakan faktor prognostik untuk peningkatan morbiditas dan mortalitas.

Dehidrasi juga dapat berkembang kemudian seiring perkembangan penyakit.

Dalam laman Zoe Covid Study, diterangkan jika aturan umum adalah bahwa individu yang sehat perlu minum sekitar 25 sampai 30 mililiter cairan per kilogram berat badan setiap hari untuk tetap terhidrasi.

Jadi seseorang yang beratnya 60 kilogram perlu minum minimal 1,5 liter cairan, sedangkan seseorang dengan berat badan 80 kilogram perlu minum 2 liter.

Ini termasuk kuah sup, sari buuah-buahan atau cairan lain yang terdapat dalam makanan.

Tetapi  juga kehilangan air dalam situasi tertentu seperti berkeringat di cuaca panas, karena olahraga atau demam, atau melalui diare dan muntah.

Hal tersebut memerlukan asupan cairan yang lebih untuk mengganti cairan yang telah hilang. 

Jadi, jika pasien mengalami gejala demam dianjurkan untuk minum ekstra 500 ml cairan sehari.

Dan jika mengalami diare atau muntah, juga harus memastikan untuk mengganti air yang hilang dengan mengonsumsi lebih banyak minuman sepanjang hari.

Berikut beberapa ciri dehidrasi yaitu:

1. Urine berwarna kuning tua dan berbau menyengat

2. Kencing sedikit dan kurang dari 4 kali sehari

3. Mulut dan/atau kulit kering, atau merasa kehausan

4. Sakit kepala

5. Konsentrasi buruk

6. Merasa lelah dan/atau pusing

7. Kebingungan dan/atau agitasi

Agar tetap terhidrasi, pastikanjuga cukup minum dan air seni berwarna kuning pucat bening sepanjang hari.

Sebaiknya minum air putih jika memungkinkan, daripada banyak minuman ringan atau jus. Hindari teh, kopi, dan alkohol dalam jumlah berlebihan karena justru dapat membuat lebih dehidrasi.

Cari pertolongan medis segera jika terus-menerus pusing, bingung, kejang-kejang, atau tidak pipis sepanjang hari. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Isolasi Mandiri Lainnya

Tags:
Dehidrasiisolasi mandiriTips Isolasi MandiriIsomanCovid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved