Virus Corona
Bisa Bikin Mudah Lupa dan Sulit Fokus saat Isoman, Ini 6 Penyebab Kabut Otak Selain Infeksi Covid-19
Covid-19 telah diketahui bisa menyebabkan gejala neurologis atau yang berkaitan dengan otak dan saraf.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Covid-19 telah diketahui bisa menyebabkan gejala neurologis atau yang berkaitan dengan otak dan saraf.
Satu di antara gejala paling sering dirasakan adalah kelihangan indera penciuman dan perasa.
Dilansir dari Healthline, bahkan gejala tersebut dilaporkan terdapat pada 25 persen pasien yang memiliki gejala Covid-19.
Baca juga: Ifin Beri Makanan untuk Pasien Covid-19 yang Isoman? Kenali Warna Sayuran dan Artinya bagi Kesehatan
Baca juga: WHO Sampaikan Poin Penting dalam Merawat Keluarga dengan Covid-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah
Dalam beberapa kasus kabut otak akan bertahan lama meski pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh.
Kabut otak bukanlah diagnosis medis atau sebuah nama penyakit.
Ini adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perasaan menjadi lambat secara mental, kabur, atau kosong.
Beberapa keluhan yang dikaitkan dengan kabut otak misalnya masalah memori atau mudah lupa, kurangnya kejernihan mental, konsentrasi buruk, sakit kepala, dan sering kebingungan.
Tetapi beberapa orang yang menderita Covid-19 melaporkan kabut otak yang berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah gejala lain telah hilang.
Para peneliti masih menyelidiki potensi penyebab kabut otak pada orang yang pernah menderita Covid-19.
Diperkirakan bahwa faktor fisiologis dan psikologis mungkin berperan.
Baca juga: Viral Video Rekaman Mikroskopis saat Virus Covid-19 Menyerang Sel Otak, Ini Faktanya
Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang bisa mengakibatkan pasien Covid-19 mengalami kabut otak.
1. Stres
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memicu depresi.
Ini juga dapat menyebabkan kelelahan mental.
Ketika otak lelah, menjadi lebih sulit untuk berpikir, bernalar, dan fokus.