Breaking News:

Virus Corona

Bikin Heboh, Pencetus Klarifikasi Kemungkinan Munculnya Covid-22 yang Lebih Berbahaya dari Delta

Sai Reddy meyakini teori yang dia sampaikan soal kemungkinan adanya varian yang lebih berbaya dibanding varian Delta. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19. Sai Reddy meyakini teori yang dia sampaikan soal kemungkinan adanya varian yang lebih berbaya dibanding varian Delta.  

TRIBUNWOW.COM - Istilah Covid-22 yang menjadi varian baru Virus Corona mendadak viral setelah ahli Imunologi yang berbasis di Zurich, Swiss, Prof. Dr, Sai Reddy mengungkap kemungkinan adanya varian baru tersebut.

Banyak orang yang membicarakannya di Twitter, surat kabar di berbagai dunia juga memberitakan teori dari Sai Reddy soal Covid-22.

Beberapa orang terjebak dengan istilah yang dia ambil, beberapa lainnya juga meyakini bahwa kemungkinan varian baru Covid-22 yang muncul bisa terjadi. 

Baca juga: Covid-19 Bisa Bikin Rambut Rontok, Coba 14 Makanan yang Menyehatkan Rambut saat Isolasi Mandiri

Baca juga: Coba Lakukan saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini Cara Berjemur yang Baik Agar Sistem Imun Optimal

“Saya ingin mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi di sini. Tidak tepat menyebutnya Covid-22'" kata Reddy, dikutip dari inews.co.uk, Rabu (25/8/2021). 

Banyak para ahli kesehatan lain memperdebatkan kata Covid-22 yang dimaksud Reddy. 

Alasannya virus tetap Covid-19, dan penamaan varian menggunakan alfabet Yunani.

Reddy menggunakan istilah Covid-22 selama wawancara tentang pandemi dengan sebuah surat kabar berbahasa Jerman-Swiss bernama Blick.

Mengomentari program vaksinasi dan munculnya varian Delta yang menular, Prof Reddy, menurut terjemahan, mengatakan: “Ini bukan lagi Covid-19. Saya akan menyebutnya Covid-22.”

Kemudian, dia mengomentari fase pandemi berikutnya yang dapat membuat varian Beta atau Gamma menjadi lebih menular, atau strain Delta dapat mengembangkan mutasi.

Apa yang dia khawatirkan adalah berbagai kemampuan berbeda dari berbagai varian yang bisa muncul dalam satu varian. 

Baca juga: Ada Berbagai Varian seperti Delta dan Lambda, Ini Alasan Kenapa Virus Covid-19 Terus Bermutasi

Misalnya kemampuan menular yang dimiliki varian Delta dan kemampuan kekebalan terhadap vaksin yang dimiliki varian Beta atau Gamma. 

Itu akan menjadi satu varian yang mengerikan.

“Itu akan menjadi masalah besar untuk tahun mendatang. Covid-22 bisa lebih buruk dari apa yang kita saksikan sekarang,” katanya.

Komentarnya menyebabkan kekhawatiran masyarakat.

Menurut sebuah terjemahan, wawancara Blick berjudul 'Covid-22 bisa menjadi lebih buruk'.

Hal itu kemudian memicu banyak surat kabar di Eropa membuat tajuk yang sama. 

Banyak dimintai klarifikasi, Reddy mengatakan dirinya salah menggunakan istilah Covid-22.

"Tidak tepat menyebutnya Covid-22, karena nama resmi dan benar penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 adalah Covid-19." ujarnya.

Tetapi dia masih meyakini teori yang dia sampaikan soal kemungkinan adanya varian yang lebih berbaya dibanding varian Delta. 

Bahkan dia menyebut kemungkinan terbesar munculnya varian baru tersebut ada di awal tahun 2022. 

“Untuk memperjelas pernyataan saya dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa saya percaya Covid pada tahun 2022," jelasnya

"Khususnya awal tahun Januari hingga Maret memiliki peluang lebih buruk dari tahun ini, Covid pada tahun 2021."

Konteks lengkapnya didasarkan pada faktor-faktor berikut:

1. Munculnya varian Delta yang menunjukkan peningkatan transmisi,

2. Potensi kemunculan dan penyebaran varian yang memiliki mutasi pada protein lonjakan yang dapat menyebabkan pelepasan dari kelas antibodi penawar tertentu,

3. Pebagian besar orang yang tidak divaksinasi di Swiss (dan bagian lain Eropa),

4. Pelonggaran pembatasan yang membuat penularan virus lebih mudah (misalnya, makan di dalam ruangan, acara, konser).” (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19Covid-22
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved