Virus Corona
Selain Vitamin C dan D, Cukupi juga Vitamin E saat Isoman Covid-19, Ini Perannya untuk Imunitas
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien Covid-19 perlu tetap memastikan kesehatan tubuhnya.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Selama menjalani isolasi mandiri, pasien Covid-19 perlu tetap memastikan kesehatan tubuhnya.
Aktivitas yang bisa dilakukan adalah dengan mencukupi kebutuhan nutrisi yang berperan meningkatkan sistem kekebalan.
Ramai dibicarakan selama ini vitamin yang penting bagi pasien Covid-19 adalah vitamin C, dan D.
Padahal, vitamin lain juga perlu dicukupi untuk meningkatkan sistem imun, termasuk vitamin E.
Dilansir dari Healthline, hal itu mungkin karena kebutuhan harian vitamin E tidak terlalu besar dan sangat jarang seseorang kekurangan vitamin E.
Vitamin E larut dalam lemak, yang berarti diserap dan juga bergerak melalui tubuh menjadi lemak.
Ini disimpan di hati dan jaringan lemak dan digunakan saat dibutuhkan.
Vitamin E bekerja sebagai antioksidan dalam tubuh.
Baca juga: Viral Load Pasien Covid-19 Varian Delta 300 Kali Lebih Tinggi dibanding yang Lain, Apa Maksudnya?
Para peneliti melihat bagaimana sifat anti-inflamasinya mungkin berperan dalam meredakan atau mengelola kondisi kronis tertentu ketika dikonsumsi sebagai suplemen.
Itu artinya vitamin E sama seperti dengan vitamin C juga bisa menangkal radikal bebas.
Radikal bebas melemahkan dan menghancurkan sel-sel sehat yang bisa menyebabkan penyakit.
Molekul-molekul ini juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung dan kanker.
Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara pertahanan antioksidan dan spesies oksigen reaktif atau radikal bebas.
Baca juga: Pencinta Kopi Jangan Khawatir, Minum Kopi saat Isoman Covid-19 Justru Bisa Tingkatkan Imun
Baca juga: Jangan Sembarang Konsumsi Obat saat Isoman, Ini Alasan AS Larang Ivermectin untuk Pasien Covid-19
Berikut beberapa manfaat kesehatan dari vitamin E:
1. Dapat membantu mengelola diabetes
Ada banyak penelitian yang melibatkan suplementasi vitamin E dan diabetes (tipe 1 dan 2), dan tampaknya ada bukti bahwa vitamin E dapat membantu menunda timbulnya penyakit dan meringankan gejalanya.
Sebagai meta-analisis dari 2018 menyimpulkan jika Vitamin E mungkin menjadi strategi yang berharga untuk mengendalikan komplikasi diabetes, tetapi lebih banyak penelitian harus dilakukan sebelum sesuatu yang pasti dapat dinyatakan.
2. Gangguan mata terkait usia
Stres oksidatif berperan dalam gangguan mata, seperti katarak, yang dapat menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.
Sementara beberapa penelitian telah menemukan adanya hubungan potensial antara suplemen vitamin E dan kemungkinan berkurangnya pembentukan katarak.
Tetapi sayangnya, saat ini tidak ada cukup bukti untuk memberikan kesimpulan yang pasti.
3. Penurunan kognitif
Seiring waktu, kerusakan radikal bebas pada neuron di otak dapat berkontribusi pada penurunan kognitif dan penyakit neurodegeneratif.
Sehingga masuk akal jika para peneliti ingin mengetahui apakah antioksidan seperti vitamin E dapat memberikan manfaat perlindungan.
Ada hasil positif dan hasil yang menunjukkan tidak ada manfaat yang jelas dari suplemen vitamin E pada penurunan kognitif, jadi lebih banyak penelitian perlu dilakukan.
4. Baik untuk kulit
Vitamin E adalah bahan umum dalam kosmetik untuk kulit yang tampak dewasa dan sering digunakan dalam produk yang dibuat untuk penyembuhan luka.
Karena vitamin E membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif, vitamin E dapat membantu melindungi kulit dari stresor lingkungan.
Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin E topikal mungkin memiliki sifat fotoprotektif.
Artinya dapat membantu melindungi terhadap kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar matahari), tidak ada bukti kuat untuk efek penyembuhan lukanya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)