Breaking News:

Virus Corona

Pegal-pegal atau Nyeri Otot saat Isolasi Mandiri Covid-19? Coba 5 Cara Alami Ini untuk Meredakan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan pega-pegal dan nyeri otor sebagai gejala Covid-19 yang sering dialami pasien.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Lifealth.com
Ilustrasi nyeri pada bahu 

TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan pega-pegal dan nyeri otot sebagai gejala Covid-19 yang sering dialami pasien.

Ketika pertama dicantumkan, gejala nyeri otot mungkin sedikit lebih mengherankan dibanding yang lain.

Karena pegal-pegal dan nyeri tubuh bisa disebabkan oleh banyak hal.

Melansir Health, disebutkan bahwa terdapat perbedaan dari nyeri otot yang dirasakan karena Covid-19 dan karena hal lain.

Gejala ini juga tidak sesering tiga gejala teratas yang dilaporkan paling sering terjadi,

Baca juga: Cegah Pembekuan Darah saat Isolasi Mandiri Covid-19, Coba 5 Herbal Pengencer Darah Alami Berikut

Laporan WHO Februari, yang menganalisis 55.924 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi laboratorium di China, menemukan bahwa 14,8% pasien melaporkan mialgia atau artralgia (pegal-pegal, nyeri otot, dan nyeri sendi).

Itu jauh lebih sedikit daripada jumlah pasien yang melaporkan demam (87,9%) dan batuk kering (67,7%), dan masih kurang umum dibandingkan gejala lain seperti kelelahan (38,1%) dan sesak napas (18,6%).

Namun, ini lebih banyak dilaporkan daripada sakit tenggorokan (13,9%), sakit kepala (13,6%), dan kedinginan (11,4%).

Nyeri otot merupakan gejala yang umum ditemui ketika seseorang mengalami inveksi virus termasuk Covid-19.

"Secara umum, Virus Corona, seperti virus lainnya, dapat menyebabkan peradangan pada jaringan otot," kata Amir Barzin, DO, MS, komandan insiden Pusat Diagnostik Pernapasan di Pusat Medis UNC di Chapel Hill, kepada Health.

Baca juga: Studi Terbaru Long Covid, Pembekuan Darah Jadi Akar Penyebab Gejala Berkepanjangan seusai Isoman?

Baca juga: Thailand Pakai Sambiloto untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan, Bagaimana Cara Penggunaannya?

Dr Barzin menjelaskan bahwa nyeri otot akibat infeksi virus disebabkan oleh kerusakan serat otot dari virus itu sendiri.

Virus juga memicu respons peradangan di dalam tubuh, melalui sitokin inflamasi yang pada dasarnya memberi sinyal pada sistem kekebalan untuk mulai bekerja.

Hal ini juga menjadi pemicu yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang tidak normal.

Menurut Dr. Barzin, nyeri otot yang terkait dengan Covid-19 biasanya lebih lembut dan biasa terjadi di seluruh tubuh. 

Tubuh seakan mengalami pegal-pegal meski tidak melakukan aktivitas.

Halaman
123
Tags:
Nyeri OtotPegalisolasi mandiriIsomanCovid-19Virus CoronaKesehatanWHO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved