Virus Corona
Bisakah Alami Long Covid jika Terinfeksi Virus Corona setelah Vaksinasi? Simak Penjelasannya
Pasien Covid-19 yang baru sembuh atau selesai menjalani isolasi mandiri masih bisa mengalami gejala atau keluhan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 yang baru sembuh atau selesai menjalani isolasi mandiri masih bisa mengalami gejala atau keluhan.
Ini bukanlah fenomena langka bagi penyintas Covid-19, baik gejala ringan atau berat, kebanyakan pasien Covid-19 yang baru sembuh mengalaminya.
Terkadang gejala tersebut tidak hilang atau menetap hingga waktu yang cukup lama.
Baca juga: Ada Perbedaan pada Gejala, Ini yang Bisa Dialami jika Terinfeksi Covid-19 setelah Mendapat Vaksin
Baca juga: Studi Ungkap Anak-anak Minim Risiko Covid-19 yang Parah, Tetapi jika Isoman Perhatikan Hal Berikut
Jika gejala tersebut bertahan hingga empat minggu atau lebih, fenomena tersebut dinamakan long Covid.
Melansir AP News, Kamis (5/8/2021) terdapat sebuah penelitian kecil yang berusaha mencari tahu kemungkinan pasien Covid-19 yang telah menerima vaksin mengalami long Covid.
Hal itu dirasa penting dilakukan mengingat adanya klaim bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan di seluruh dunia efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian akibat infeksi Covid-19.
Tetapi masih banyak orang yang terinfeksi Covid-19 setelah disuntik vaksin penuh.
Dengan kasus-kasus seperti itu, para ahli kesehatan mengatakan vaksin akan membantu mengurangi keparahan penyakit yang dialami orang.
Sedangkan long Covid juga bisa terjadi pada pasien Covid-19 meski hanya mengalami gejala ringan.
Beberapa perkiraan menunjukkan sekitar 30 persen pasien Covid 19 yang tidak divaksinasi mengalami gejala jangka panjang.
Gejala yang sering dilaporkan adalah sesak napas, kelelahan, sulit berkonsentrasi, insomnia, dan kabut otak.
Baca juga: Bagi Pasien Covid-19 Tak Suka Daging, Ini 6 Sumber Protein Nabati untuk Menu Isolasi Mandiri
Gejala serupa juga bisa dialami jika seseorang baru sembuh dari infeksi virus lainnya.
Sebuah studi kecil dari Israel yang diterbitkan baru-baru ini menemukan long Covid terjadi pada beberapa petugas kesehatan yang telah divaksin sebelum terinfeksi Covid-19.
Mereka dilaporkan mengalami gejala ringan termasuk batuk, kelelahan dan kelemahan yang bertahan setidaknya selama enam minggu.
Karena hal itu penelitian yang lebih besar sedang dijalankan oleh para peneliti.
Para peneliti tidak tahu mengapa gejala tetap ada, tetapi percaya beberapa gejala mencerminkan jaringan parut paru-paru atau kerusakan organ lain dari infeksi awal yang parah.
Teori lain menunjukkan bahwa virus dapat berlama-lama di dalam tubuh dan memicu respons imun yang mengarah pada gejala.
Sedangkan Berrent dan peneliti termasuk Massey dari Yale School of Medicine, Yale, Amerika Serikat, menyusun laporan berdasarkan riset jajak pendapat.
Riset tersebut mengumpulkan tanggapan dari 1.949 orang yang melaporkan bahwa mereka telah divaksinasi lengkap.
Dari peserta tersebut, 44 mengatakan mereka telah tertular infeksi setelah mendapat vaksin lengkap.
Dari kasus terobosan yang dilaporkan, 24 mengatakan mereka telah mengembangkan gejala long Covid.
Satu orang yang melaporkan gejala long Covid juga dilaporkan dirawat di rumah sakit.
Laporan, tersedia sebagai pracetak, belum ditinjau oleh rekan sejawat atau peer reviewed.
"Ini benar-benar pandangan pertama dan panggilan untuk lebih banyak perhatian," kata Massey dikutip dari Very Well Health.
"Daripada pengetahuan yang dapat kami bagikan untuk memberi tahu orang-orang tentang tingkat risiko apa yang akan mereka hadapi."
Massey mengatakan hasilnya diperoleh dari sampel yang bias dan tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa long Covid terjadi pada pasien yang sudah divaksin.
Namun tak lama setelah rilis pracetak, sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine juga menimbulkan kekhawatiran.
“Ini adalah penelitian kecil terhadap petugas kesehatan di Israel yang telah divaksinasi dan beberapa di antaranya ditemukan memiliki infeksi terobosan dengan long Covid,” kata Massey.
Studi ini menemukan 39 infeksi di antara 1.497 petugas kesehatan yang divaksinasi penuh.
Semua individu yang terinfeksi memiliki gejala ringan dan tidak memerlukan rawat inap.
Tetapi 19 persen memiliki gejala yang berlangsung lebih lama dari enam minggu setelah diagnosis.
“Potensi terobosan kasus infeksi pada orang yang divaksinasi yang mengarah ke gejala jangka panjang sangat penting,” Brooks B. Gump, PhD, MPH, Profesor Kesehatan Masyarakat Falk Family Endowed di Universitas Syracuse, kepada Verywell.
“Ini menunjukkan betapa kita masih harus belajar dan alasan untuk berhati-hati saat menghadapi hal yang tidak diketahui.” (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya