Virus Corona
Studi Sebut Pasien Covid-19 Bisa Alami Gangguan Saraf, Ini Dampak yang Dapat Dirasakan saat Isoman
Ada alasan mengapa infeksi Covid-19 bisa mengalami banyak gejala bahkan meninggalkan gejala sisa seusai pasien sembuh.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ada alasan mengapa infeksi Covid-19 bisa mengalami banyak gejala bahkan meninggalkan gejala sisa seusai pasien sembuh.
Hal itu lantaran meski Covid-19 dikategorikan sebagai penyakit pernapasan, tetapi virus bisa menyerang berbagai organ.
Gejala paling umum yang dirasakan pasien Covid-19 adalah demam, batuk, dan kelelahan.
Baca juga: Seusai Isoman Jadi Pelupa dan Sulit Konsentrasi, Ini Penyebab Pasien Covid-19 Bisa Alami Brain Fog
Baca juga: Jaga Kesehatan Otak saat Terinfeksi Covid-19, Coba Lakukan 5 Rutinitas Ini di Pagi Hari saat Isoman
Tetapi pasien bisa juga mengalami sakit kepala, nyeri otot dan sendi, kelelahan dan kabut otak, atau kehilangan rasa dan penciuman selama terinfeksi Covid-19.
Semuanya bisa bertahan bahkan setelah pasien menjalani isolasi mandiri atau dinyatakan sembuh Covid-19.
Keluhan dapat berlangsung dari minggu hingga bulan setelah infeksi.
Dalam kasus yang parah, Covid-19 juga dapat menyebabkan ensefalitis atau stroke.
Virus Covid-19 terbukti memiliki dampak pada neurologis.
Melansir Scientific American, beberapa penelitian termasuk dalam makalah pracetak yang memeriksa jaringan otak tikus dan manusia menunjukkan bukti bahwa virus Covid-19 dapat masuk ke sel saraf dan otak.
Tetapi masih belum dimengerti apakah ini hanya terjadi pada pasien yang mengalami gejala parah atau semua berpotensi mengalaminya.
Dijelaskan bahwa begitu sistem kekebalan tubuh bekerja terlalu keras, efeknya bisa sangat luas, bahkan menyebabkan sel-sel kekebalan menyerang otak, di mana mereka dapat mendatangkan malapetaka.
Hilangnya penciuman dan hilangnya rasa menjadi gejala awal yang sangat umum dari Covid-19.
Berdasarkan studi sebelumnya, itu disebabkan oleh virus yang menginfeksi epitel hidung, lapisan hidung dan mulut.
Jaringan ini sangat kaya dengan sesuatu yang disebut reseptor ACE2, yang mengikat virus untuk menginfeksi sel.
Tetapi para peneliti telah mampu menunjukkan bahwa virus tersebut dapat menginfeksi saraf penciuman, yang mengalir dari hidung ke otak.
Baca juga: Selain Berjuang untuk Pulih Pasca-Covid-19, Pasien Long Covid Juga Disebut Rentan Tak Dipercaya