Breaking News:

Virus Corona

Sempat Bandingkan dengan India, Begini Komentar Hotman Paris saat Pemerintah Turunkan Harga Tes PCR

Hotman Paris angkat bicara lagi terkait harga tes PCR yang kini akan segera diturunkan oleh pemerintah.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram/@hotmanparisofficial
Pengacara Hotman Paris Hutapea. Hotman Paris angkat bicara terkait harga tes PCR yang kini akan segera diturunkan oleh pemerintah. 

"Juga mungkin karena ada fasilitas keringanan pajak, yang saya tidak punya informasi yang pasti tentang hal itu.

"Banyak juga dibicarakan tentang lebih murahnya bahan baku untuk industri. Juga mungkin ketersediaan tenaga kerja yang besar jumlahnya," ujar Tjandra kepada Tribun, Sabtu (14/8/2021).

Semua kemungkinan tersebut memang perlu dianalisa lebih lanjut.

Namun yang pasti, selain tarif PCR, harga obat-obatan di India juga terlampau lebih murah bila dibandingkan dengan Indonesia.

"Pada waktu saya 5 tahun bertugas di WHO Asia Tenggara yang berkantor di New Delhi India maka setiap kali pulang ke Jakarta dirinya selalu membawa titipan obat-obat dari teman-teman di Indonesia untuk konsumsi sehari-hari mereka," ujarnya.

Pengalaman Tjandra sewaktu menjabat Direktur WHO Asia Tenggara dan berkantor di New Delhi, biayanya tes PCR 2.400 rupee, atau Rp 480.000.

Sementara pada saat itu tarif tes PCR di Indonesia masih sekitar lebih dari Rp 1 juta.

Pada November 2020 pemerintah kota New Delhi menetapkan harga baru yang jauh lebih rendah lagi.

Dari yang semula 2400 rupee dipangkas hanya menjadi 1.200 rupee atau Rp 240.000, atau turun separuhnya.

Tarif PCR tersebut kemudian turun lagi menjadi 800 rupee saja (Rp 160.000) untuk pemeriksaan di laboratorium dan RS swasta.

Selanjutnya awal Agustus 2021 ini pemerintah kota New Delhi menurunkan lagi patokan tarifnya, menjadi 500 rupee, atau Rp 100 ribu saja.

Kalau pemeriksaannya dilakukan di rumah klien maka tarifnya adalah 700 rupee, atau Rp 140 ribu rupiah.

Sementara itu tarif pemeriksaan rapid antigen adalah 300 rupee atau Rp 60 ribu rupiah.

Pemerintah kota New Delhi juga meminta agar laboratorium swasta di kota itu dapat menyelesaikan pemeriksaan dan memberi tahu hasilnya ke klien dalam satu kali 24 jam, termasuk juga melaporkannnya ke portal pemerintah yang dikelola oleh Indian Council of Medical Research (ICMR).

Sehingga, data tersebut segera dikompilasi di tingkat nasional, mencegah keterlambatan pelaporan, inisiatif yang bagus.

"Tentang perbandingan harga tes PCR dengan India, sebenarnya bukan hal yang baru," kata Tjandra. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Halaman 4/4
Tags:
Hotman ParisPCRIndiaCovid-19Virus CoronaJokowi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved