Virus Corona
Mereka Kerap Dibayangi Stigma, Sekitar 100 Ribu Anak Muda di Inggris Alami Long Covid-19
Lebih dari 100 ribu warga Inggris berusia di bawah 25 tahun mengalami long Covid, bahkan ada yang hingga berbulan-bulan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
“Apakah itu hanya kecemasan? Orang tua yang cemas?”
Ketidakpercayaan ini dapat meluas ke guru, pekerja sosial, dan bahkan profesional medis, menambah stres dan ketidakpastian hidup sebagai remaja dengan long Covid.
Bahkan diketahui orang dengan sindrom serupa, seperti kelelahan kronis, sering dilaporkan dipecat oleh petugas kesehatan.
“Orang-orang diremehkan dan tidak dipercaya,” kata Sammie Mcfarland dari Long Covid Kids, yang memiliki 3.500 anggota.
Dia memiliki anggota mulai dari usia tujuh bulan hingga 18 tahun.
Mcfarland membentuk kelompok pendukung setelah putrinya yang berusia 15 tahun, Kitty, menderita long Covid pada musim semi 2020.
Pada janji medis musim gugur itu, Mcfarland, yang juga mengalami long Covid, menyebutkan kondisi Kitty kepada seorang perawat.
“Dia memberi tahu saya bahwa putri saya meniru gejala saya dan penyebabnya adalah karena isolasi, dan dia akan merasa lebih baik ketika dia melihat teman-temannya lagi,” kata Mcfarland.
Kami masih pada tahap di mana beberapa orang meyakini bahwa anak-anak tidak dapat mengalami long Covid.
Dr Danilo Buonsenso, dari departemen wanita dan anak-anak di rumah sakit Universitas Gemelli di Roma, mengatakan long Covid memang bisa lebih diterima dengan orang yang sakit parah.
"Long Covid diterima pada orang dewasa daripada pada anak-anak karena masih ada narasi dominan yang sebagian besar bersifat psikologis."
Buonsenso bercerita tentang seorang gadis 14 tahun yang dirawatnya.
Dia mengungkap bahwa dokter lain juga ada yang menentukan bahwa hal itu merupakan kondisi psikologis.
Setelah menjalankan tes lanjutan dan non-rutin, Buonsenso menemukan bahwa dia memiliki masalah perfusi paru-paru (paru-parunya tidak teroksigenasi dengan baik), peradangan kronis, dan masalah paru-paru jantung.
“Long Covid lebih jarang terjadi pada anak-anak, yang merupakan kabar baik, tapi itu masih nyata,” katanya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya