Terkini Nasional
Kritik Baliho Puan Maharani yang Bertebaran di Tengah Pandemi, Fadli Zon: Tidak Memiliki Kepekaan
Fadli Zon memberikan tanggapan kritis terkait tebaran baliho Puan Maharani di tengah pandemi Covid-19, Jumat (13/8/2021).
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Belakangan marak baliho para politikus yang terpampang dan bertebaran di mana-mana.
Bahkan baliho-baliho tersebut di antarannya berisi wajah-wajah politisi pemangku jabatan di pemerintahan.
Sebut saja Ketua DPR RI Puan Maharani hingga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca juga: Enggan Ikuti Puan, Reaksi Ganjar Pranowo Ditanya soal Baliho Elite Politik: Aku Mikir Covid-19 Sek
Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, mengkritisi tebaran baliho-baliho tersebut.
Khususnya, terkait baliho dari Puan Maharani.
Menurut Fadli Zon, menaikkan popularitas politik lewat pemasangan baliho-baliho saat pandemi Covid-19 bukanlah waktu yang tepat.
"Memasang baliho/ bilboard adalah hak setiap orang," ucap Fadli Zon dalam tayangan Catatan Demokrasi TV One dikutip TribunWow.com, Jumat (13/8/2021).
"Yang menjadi masalah mungkin adalah timingnya, di tengah pandemi Covid-19, PPKM darurat hingga Level 4, kemudian ada yang memasang (baliho) sampai ke pelosok negeri."
Semestinya, lanjut Fadli, para politikus tersebut lebih mengedepankan empati kepada masyarakat.
Ambisi Pilpres 2024 seolah justru mempertegas bahwa para politikus tersebut tidak punya empati kepada masyarakat.
"Mungkin kalau dalam keadaan normal itu orang bisa menilai berbeda," kata Fadli Zon.
"Tapi dalam keadaan krisis, pemasangan baliho itu bisa dinilai krisis empati."
"Krisis empati yang artinya tidak memiliki kepekaan terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Soal Baliho PDIP, Pesan Haikal Hassan untuk Puan: Dikenal Aja Gak Bagus, Dikenal Jahat Juga Ada
Baca juga: Sindiran Haikal Hassan soal Ramai Baliho Puan sebelum Pilpres 2024: Pak Jokowi Udah Dilepeh?
Fadli memastikan bahwa konteks pemasangan baliho besar-besaran tersebut adalah Pilpres 2024.
Khusus untuk puan, Fadli bahkan menyoroti soal semboyan Kepak Sayap Kebhnekaan yang terpampang di setiap kemunjulan wajahnya.