Virus Corona
Bagaimana Risiko Ibu Hamil terhadap Infeksi Covid-19? Simak Penjelasannya
Baru-baru ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC) menganjurkan ibu hamil di AS segera mendapat vaknisasi Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC) menganjurkan ibu hamil di AS segera mendapat vaknisasi Covid-19.
Hal itu dilakukan setelah mendapat data yang cukup untuk mengatakan bahwa vaksinasi aman bagi ibu hamil dan risiko perburukan yang bisa terjadi pada ibu hamil dengan Covid-19.
Dilansir dari Hopkins Medicine, Jeanne Sheffield, M.D, pakar kedokteran ibu-janin di Johns Hopkins, menjelaskan apa yang harus diketahui ibu hamil tentang dampak dari infeksi Covid-19-19 pada kehamilan.
Hal pertama yang dia sampaikan adalah kerentanan ibu hamil terhadap paparan Covid-19.
“Wanita hamil dapat mengalami perubahan pada sistem kekebalan mereka yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap virus pernapasan,” katanya.
“Perubahan ini berarti bahwa ibu hamil harus proaktif dalam hal langkah-langkah keamanan."
“Jika Anda sedang hamil, Anda harus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari tertular Covid-19."
Dia menegaskan bahwa penting untuk melakukan proteksi yang lebih ketat terhadap ibu hamil.
Baca juga: Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19, Waspada 4 Kondisi Berikut saat Isolasi Mandiri di Rumah
Proteksi tidak hanya dilakukan oleh ibu yang sedang hamil tetapi penting juga untuk mendapat dukungan orang di sekitar.
Kini dibanyak tempat banyak dokter kandungan yang menjadwalkan konsultasi tatap muka lebih jarang dibanding biasanya.
Di tengah masa pandemi Covid-19, dokter kandungan meningkatkan layanan telemedicine sehingga mereka dapat terus memantau pasien hamil tanpa kunjungan langsung.
Ibu hamil perlu tetap mengakses dokter kandungan atau tenaga kesehatan untuk berkonsultasi tentang kehamilannya.
Laporkan juga jika mendapat gejala Covid-19 kepada dokter dan upayakan untuk mendapat tes.
"Idealnya, semua wanita hamil harus di-skrining untuk Covid-19 sebelum melahirkan bayi mereka, tetapi terutama ibu dengan batuk, demam, atau gejala pernapasan apa pun."
Jika memang positif Covid-19 jangan panik dan khawatir berlebihan.
Stres dapat memperburuk kondisi kesehatan karena dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Selain itu, stres juga mungkin berdampak pada kehamilan.
Dia menjelaskan bahwa banyak ibu hamil yang mengidap Covid-19 dan tidak mengalami tingkat gejala yang parah.
“Beberapa obat yang saat ini digunakan juga digunakan untuk wanita hamil, dan penelitian awal telah menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan beberapa manfaat,” katanya.
Dalam laporan 25 September 2020 dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, para peneliti melaporkan hasil kelahiran dari 598 wanita hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Wanita hamil dengan Covid-19 ditemukan lebih mungkin dirawat di rumah sakit dan memerlukan ruang perawatan intensif (ICU) daripada wanita yang tidak hamil.
Baca juga: Bisa Ganggu Nafsu Makan saat Isoman Covid-19, Ini 7 Jenis Hal yang Baik Dikonsumsi saat Mual
Baca juga: Panduan dari Pakar Cara Memenuhi Gizi untuk Pasien Covid-19 yang Menjalani Isolasi Mandiri
Lima puluh lima persen pasien yang dirawat di rumah sakit tidak memiliki gejala Covid-19 (asimptomatik).
Seperlima dari wanita yang dirawat di rumah sakit memiliki komorbid.
Ada tingkat keguguran 2%, dan sedikit peningkatan pada persalinan prematur.
“Masih terbatas informasi tentang apakah Covid-19 khususnya terkait dengan keguguran, keguguran, atau lahir mati,” katanya.
“Tetapi kita tahu bahwa demam tinggi pada kehamilan, terutama pada trimester pertama, dapat meningkatkan risiko cacat lahir."
Itulah sebabnya kami mendorong pasien kami untuk melindungi diri dari penyakit apa pun yang menyebabkan demam, termasuk flu.”
Vaksin bagi Ibu Hamil
Pemerintah di AS telah mengizinkan ibu hamil untuk mendapat vaksinasi Covid-19.
Selain itu, CDC mendesak Ibu Hamil di Amerika Serikat untuk segera mendapat vaksin Covid-19.
Hal itu dilakukan setelah mendapat data yang menunjukkan keamanan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil.
“Vaksin aman dan efektif, dan tidak pernah lebih mendesak untuk meningkatkan vaksinasi karena kita menghadapi varian delta yang sangat menular dan melihat hasil yang parah dari Covid-19 di antara orang hamil yang tidak divaksinasi,” kata Direktur CDC Dr Rochelle Walensky dikutip dari The Guardian, Rabu (11/8/2021).
Data yang dimiliki CDC, menunjukkan peningkatan infeksi Covid-19 pada ibu hamil di rumah sakit yang berada di zona merah AS.
Dan ibu yang tidak divaksinasi lebih berpotensi mengalami sakit parah dan juga komplikasi pada kehamilannya, termasuk keguguran dan kematian.
Sayangnya, tingkat vaksinasi mereka rendah, dengan hanya sekitar 23 persen yang telah menerima setidaknya satu dosis, menurut data CDC.
Panduan yang diperbarui muncul setelah analisis CDC terhadap data keamanan baru pada 2.500 wanita.
Data tersebut tidak menunjukkan peningkatan risiko keguguran bagi mereka yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer atau Moderna sebelum 20 minggu kehamilan.
Analisis menemukan tingkat keguguran sekitar 13 persen, dan itu merupakan kisaran normal. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya