Virus Corona
Bukan Penyembuh Covid-19, Ini Keuntungan Minum Madu saat Isoman, Redakan Batuk-Sakit Tenggorokan
Pasien Covid-19 perlu menjaga sistem kekebalan selama masa penyembuhan terutama yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 perlu menjaga sistem kekebalan selama masa penyembuhan terutama yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sistem imun yang baik bisa mencegah perburukan kondisi dan membuat pasien Covid-19 lekas membaik.
Selain makan makanan yang bergizi seimbang, berbagai suplemen juga dianjurkan untuk membantu meningkatkan sistem imun.
Salah satu yang bisa digunakan sebagai suplemen adalah mengkonsumsi madu.
Madu sudah terkenal dengan khasiatnya yang baik bagi kesehatan.
Di tengah masa pandemi Covid-19 banyak yang menggunakan madu untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
Bahkan banyak kabar beredar bahwa madu atau racikan ramuan yang menggunakan madu dapat menyembuhkan infeksi Covid-19.
Baca juga: Warga Isoman Covid-19 Jangan Salah Pilih, Ini Jenis Masker yang Disarankan Satgas Covid-19
Padahal, seperti diketahui hingga kini belum ada obat atau makanan yang secara spesifik terbukti efektif mengobati infeksi Covid-19.
Tetapi penggunaan herbail yang berkhasiat untuk kesehatan diperbolehkan digunakan untuk diet sehat.
Dilansir dari Healthline, secara nutrisi, satu sendok makan madu atau setara dengan 21 gram, mengandung 64 kalori dan 17 gram gula, termasuk fruktosa, glukosa, maltosa dan sukrosa.
Madu hanya mengandung sedikit dari beberapa vitamin dan mineral, dan hampir tidak mengandung serat, lemak atau protein sama sekali.
Tetapi madu memiliki kandungan senyawa bioaktif dan antioksidan yang berkualitas.
Sayangnya penderita diabetes yang sedang terinfeksi Covid-19 perlu mempertimbangkan kembali jika ingin mengkomsumsi madu sebagai suplemen.
Madu memang merupakan alternatif gula yang lezat dan lebih sehat.
Rasanya yang manis biasa digunakan sebagai pengganti gula untuk membuat masakan atau ramuan herbal.
Tetapi, meski lebih rendah dibanding gula biasa, madu masih tinggi kalori dan gula.
Untuk itu, perlu diingat untuk mengkonsumsi madu hanya dalam jumlah sedang.
Baca juga: Pasien Covid-19 Jabar yang Isolasi Mandiri Bisa Pinjam Tabung Oksigen via Pikobar, Begini Caranya
Berikut beberapa manfaat mengkonsumsi madu untuk kesehatan:
1. Kaya Antioksidan
Madu mengandung banyak antioksidan penting, termasuk asam organik dan senyawa fenolik seperti flavonoid.
Setiap madu memiliki kualitas yang berbeda, dan semakin bagus kualitas madu akan semakin tinggi kandungan antioksidan-nya.
Para ilmuwan percaya bahwa kombinasi senyawa ini memberi madu kekuatan antioksidannya.
Antioksidan telah dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung, stroke dan beberapa jenis kanker.
Mereka juga dapat meningkatkan kesehatan mata.
2. Sifat Antibakteri dan Antijamur
Penelitian telah menunjukkan bahwa madu mentah dapat membunuh bakteri dan jamur yang tidak diinginkan.
Secara alami mengandung hidrogen peroksida, antiseptik.
Efektivitasnya sebagai antibakteri atau antijamur bervariasi tergantung pada madu, tetapi madu bisa dijadikan tradisional untuk jenis infeksi bakteri dan jamur.
Baca juga: Jangan Asal Minum Obat saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ada yang Bisa Sebabkan Jamur Hitam
3. Membantu Masalah Pencernaan
Madu juga banyak direkomendasikan untuk mengobati masalah pencernaan seperti diare.
Sayangnya, tidak banyak penelitian yang menunjukkan bahwa itu berhasil.
Tetapi madu terbukti efektif sebagai pengobatan untuk bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), yang juga menjadi penyebab umum sakit maag.
Madu juga merupakan prebiotik yang kuat, yang berarti memberi nutrisi pada bakteri baik yang hidup di usus, yang sangat penting tidak hanya untuk pencernaan tetapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Batuk adalah masalah umum bagi orang dengan infeksi saluran pernapasan atas.
Infeksi ini dapat mempengaruhi tidur dan kualitas hidup anak dan orang tua.
Namun, obat utama untuk batuk tidak selalu efektif dan dapat memiliki efek samping.
Menariknya, madu mungkin merupakan pilihan yang lebih baik, dan bukti menunjukkan bahwa madu sangat efektif.
Satu studi menemukan bahwa madu bekerja lebih baik daripada dua obat batuk biasa.
Studi lain menemukan bahwa itu mengurangi gejala batuk dan meningkatkan kualitas tidur daripada obat batuk.
Namun demikian, madu tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia satu tahun karena risiko botulisme.
5. Meredakan Sakit Tenggorokan
Madu dapat meredakan sakit tenggorokan.
Cukup campurkan dua sendok makan madu dengan segelas air hangat atau teh, dan minum sesuai kebutuhan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga merekomendasikan penggunaan madu jika sakit tenggorokan disertai batuk.
6. Menurunkan Kolesterol Jahat
Penderita diabetes memang tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi madu dalam jumlah yang banyak.
Di satu sisi, madu dapat mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung yang umum pada orang dengan diabetes tipe 2.
Misalnya, ini dapat menurunkan kolesterol LDL (jahat), trigliserida, dan peradangan sambil meningkatkan kolesterol HDL (baik).
Namun, beberapa penelitian telah menemukan bahwa itu juga dapat meningkatkan kadar gula darah, hanya saja tidak sebanyak gula biasa.
Meskipun madu mungkin sedikit lebih baik daripada gula rafinasi untuk penderita diabetes, namun tetap harus dikonsumsi dengan hati-hati.
7. Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung, dan madu dapat membantu menurunkannya.
Ini karena madu mengandung senyawa antioksidan yang dipercaya bisa berguna untuk penurunan tekanan darah.
Studi pada tikus dan manusia telah menunjukkan pengurangan sederhana dalam tekanan darah dari mengkonsumsi madu.
8. Madu Dapat Menurunkan Trigliserida
Trigliserida darah yang meningkat juga merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.
Mereka juga terkait dengan resistensi insulin, pendorong utama diabetes tipe 2.
Kadar trigliserida cenderung meningkat pada diet tinggi gula dan karbohidrat olahan.
Menariknya, beberapa penelitian telah menghubungkan konsumsi madu secara teratur dengan kadar trigliserida yang lebih rendah, terutama bila digunakan untuk menggantikan gula.
9. Menyehatkan Jantung
Senyawa fenol dan senyawa antioksidan lainnya telah dianggap berguna bagi penurunan risiko penyakit jantung.
Mereka dapat membantu arteri di jantung melebar dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
Mereka juga dapat membantu mencegah pembentukan bekuan darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Selain itu, penurunan kolesterol jahat dan trigliserida juga berkaitan erat dengan penurunan faktor risiko jantung lainnya.
10. Bisa jadi Obat Luka Bakar dan Penyembuhan Luka
Pengobatan madu sebagai obat luar telah digunakan untuk menyembuhkan luka dan luka bakar sejak Mesir kuno dan masih umum sampai sekarang.
Sebuah tinjauan dari 26 studi tentang madu dan perawatan luka menemukan madu paling efektif untuk menyembuhkan luka bakar sebagian dan luka yang telah terinfeksi setelah operasi.
Madu juga merupakan pengobatan yang efektif untuk ulkus kaki diabetik, yang merupakan komplikasi serius yang dapat menyebabkan amputasi..
Satu studi melaporkan tingkat keberhasilan 43,3 persen dengan madu sebagai pengobatan luka.
Dalam penelitian lain, madu sebagai obat luar diklaim menyembuhkan 97 persen luka pasien diabetes. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)