Breaking News:

Virus Corona

Bisa Menyusui saat Isolasi Mandiri, Pemberian ASI Eksklusif Jadi Faktor Lindungi Bayi dari Covid-19

Satgas ASI IDAI Wiyarni Pambudi menyebutkan ibu masih bisa menyusui bayinya meski sedang terinfeksi Covid-19 atau saat isolasi mandiri di rumah. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
www.gachd.org
Ilustrasi ibu menyusui. 

TRIBUNWOW.COM - Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi menyebutkan ibu masih bisa menyusui bayinya meski sedang terinfeksi Covid-19 atau saat isolasi mandiri di rumah. 

Selain itu, pemberian ASI ekslusif juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi yang bisa membantu bayi terhindar dari Covid-19

Dia mengungkap bahwa menurut data Satgas Covid-19 IDAI, hingga akhir Juli 2021 sebanyak 447 anak berusia dibawah 1 tahun meninggal akibat Covid-19, yang mana 16 persen diantaranya adalah bayi baru lahir.

“Menyusui tidak boleh terputus apapun status ibu, apabila kondisisnya tidak memungkinkan, ibu yang positif dan dirawat harus didukung agar bisa memerah ASI. Jika ibu masih kuat, lanjutkan dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19,” ujarnya, dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (5/7/2021). 

Baca juga: Bukan untuk Sembuhkan Covid-19, Ini Manfaat Cuci Hidung saat Pasien Isolasi Mandiri

ASI pada ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki antibodi yang lebih baik untuk melindungi buah hati dari Covid-19

Hal itu disebut sebagai imunisasi alami yang diberikan ibu melalui ASI.

Untuk itu, ibu dianjurkan tetap melakukan pemberian ASI meski dalam kondisi tertentu harus melalui ASI perah.

“Pada ibu yang terkonfirmasi positif ternyata di dalam ASI nya, mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, mengalir pula Lactalbumin, Lactoferin dan lain-lain, yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2," jelasnya. 

Wiyarni menambahkan, antivitas antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG spesifik dalam air susu penyintas Covid-19 mampu bertahan selama 7-10 bulan pasca infeksi.

Selain pada ibu yang positif Covid-19 atau penyintas Covid-19, peningkatan antibodi juga ditemukan pada ibu yang telah melakukan vaksinasi Covid-19

Bahkan, kadar antibodinya telah meningkat sejak 14 hari setelah mendapat penyuntikan pertama.

“Pada ibu yang telah vaksinasi COVID-19 ditemukan kadar antibodi slgA spesifik SARS-CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari pascavaksinasi dosis pertama, semakin kuat setelah minggu ke-4 dan terukur lebih tinggi pada minggu ke-5 dan ke-6,” terangnya.

Untuk itu dia mengimbau agar pmeberian ASI ekslusif digalakkan oleh semua pihak. 

Pemberian ASI ekslusif kepada bayi harus tetap dikampanyekan terutama di masa pandemi Covid-19

Sebab, selain sebagai sumber makanan utama, ASI juga penting untuk melindungi bayi dari paparan Covid-19.

Baca juga: Ingin Gunakan Obat Tradisional saat Isolasi Mandiri? Ini Anjuran Satgas Covid-19

Baca juga: Bantu Lawan Peradangan saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini 9 Herbal yang Memiliki Sifat Antiinflamasi

Halaman
12
Tags:
Virus CoronaCovid-19isolasi mandiriAir Susu Ibu (ASI)Tips Isolasi MandiriIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved