Virus Corona
Tak Semua Bisa Isolasi Mandiri, Kenali Tahapan Gejala Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Gejala pada pasien Covid-19 biasanya juga bisa bertahap dan ada perbedaan gejala awal dengan gejala ketika sudah terinfeksi Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
3. Mual
Mual bisa terjadi karena reseptor virus berada di lambung.
"Yang bisa kamu lakukan adalah minum paracetamol 500 mg tiga kali sehari, jika kamu ada alergi paracetamol, jangan," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa paracetamol merupakan obat ringan yang bisa digunakan ketika seseorang sudah merasakan badannya tidak enak atau dengan gejala di atas.
Kecuali pasien-pasien yang tidak disarankan meminum paracetamol seperti memiliki masalah alergi atau penyakit hati.
Selain paracetamol pengganti yang bisa digunakan adalah sumagesic 650 mg maksimal tiga hingga empat kali sehati.
dr. Tirta menjelaskan perbedaan gejala Covid-19 baru bisa dikenali setelah hari keempat hingga hari keenam.
Jika seseorang terkena virus influenza mereka akan cenderung merasakan pilek.
"Kalau Covid dari keempat sampai keenam itu batuk sama nyeri telan," ujarnya.
Baca juga: Dianjurkan Dikonsumsi saat Isoman, Ini 7 Makanan Kaya Antioksidan yang Baik bagi Pasien Covid-19
Baca juga: Tak Perlu Lagi Takut Vaksin Covid-19, Berikut Fakta-fakta yang Mungkin Belum Diketahui
Dalam beberapa kasus influenza juga bisa menimbulkan batuk, tetapi batuk yang dirasakan berbeda dengan batuk karena Covid-19.
Batuk karena Covid-19 cenderung tidak mengeluarkan dahak karena dahaknya lebih kental dan tersangkut ditenggorokan.
"Maknya kayaknya rasanya batuk terus karena dia pengen mengeluarkan dahak di sini (tenggorokan) tapi dahaknya enggak bisa keluar," ujarnya.
Menurutnya di tahap ini jika seseorang di tes Covid-19 baik swab antigen atau PCR akan terdeteksi bahwa dirinya terpapar Covid-19.
"Saya pernah pilek berkali-kali di-swab negatif, di-PCR pun negatif, karena memang bukan Covid," jelasnya.
Jika pasien benar teronfirmasi positif Covid-19 gejala ringan yang juga mungkin muncul adalah, batuk, nyeri telan, anosmia (kehilangan indera penciuman), ageusia (kehilangan indera pengecap rasa asin dan manis), dan parosmia (seperti mencium bau busuk atau bau gosong secara terus menerus).