Virus Corona
Jangan Asal Isolasi Mandiri, Kenali Perbedaan Gejala Ringan, Sedang, dan Berat pada Pasien Covid-19
Pasien Covid-19 yang boleh menjalani isolasi mandiri hanya pasien tanpa gejala dan pasien dengan gejala ringan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 yang boleh menjalani isolasi mandiri hanya pasien tanpa gejala dan pasien dengan gejala ringan.
Sedangkan untuk pasien dengan gejala sedang dan berat perlu mendapat penanganan medis di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Dikutip dari laman WHO, gejala yang paling sering muncul ketika Covid-19 adalah demam, batuk kering, dan merasa cepat lelah.
Baca juga: Mengenal Covid-19 Varian Delta Plus, Lebih Mematikan dan Disebut Kebal Obat maupun Vaksin
Baca juga: Termasuk Mudah Merasa Kelelahan, Ini Tanda-tanda Seseorang Alami Gejala Long Covid-19
Ada juga beberapa gejala lain yang kini banyak ditemukan oleh pasien Covid-19 seperti rasa tidak nyaman dan nyeri, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki.
Namun sulit untuk dibedakan antara gejala ringan dan gejala sedang yang menjadi kriteria untuk isolasi mandiri.
Karena salah penanganan terhadap pasien Covid-19 bisa mengakibatkan hal yang fatal.
Dilaporkan bahwa banyak pasien Covid-19 atau kerabat dekatnya tidak mengerti gejala berat yang dialami pasien Covid-19, sehingga ada sejumlah pasien yang telat dibawa ke rumah sakit dan mendapat penanganan.
Beberapa gejala berat yang bisa dikenali yaitu kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri dada atau rasa tertekan pada dada, hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak.
Untuk memastikan pneunomia atau infeksi pernapasan, dianjurkan juga untuk melakukan rongent dada pada pasien Covid-19 meski tanpa gejala.
Karena jika ada pneunomia pasien Covid-19 tidak bisa dikatakan sebagai gejala ringan.
Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021, juga menjelaskan perbendaan derajat pasien tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat.
Baca juga: Daftar Hotel Berbayar untuk Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 OTG di Jakarta, Beserta Nomor Telepon
Baca juga: Pasien Covid-19 Gejala Ringan Tetap Berpotensi Alami Long Covid, Ini Tanda-tanda Awalnya
Berikut kriteria gejala yang harus dipahami:
Pasien Covid-19 Tanpa Gejala
1. Tidak ditemukan gejala klinis.
2. Saturasi Oksigen Normal: 95% atau lebih
3. Frekuensi Napas Normal: 12-20 kali per menit
Pasien Covid-19 Gejala Ringan
1. Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia.
2. Saturasi Oksigen Normal: 95% atau lebih
3. Frekuensi Napas Normal: 12-20 kali per menit
4. Gejala yang muncul seperti demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, mialgia.
5. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia) yang muncul sebelum onset gejala pernapasan juga sering dilaporkan.
Pasien Covid-19 Gejala Sedang
1. Pada pasien remaja atau dewasa: pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tanpa tanda pneumonia berat termasuk SpO2 (Saturasi Oksigen) di atas 93% dengan udara ruangan.
2. Pada anak-anak: pasien dengan tanda klinis pneumonia tidak berat (batuk atau sulit bernapas dan napas cepat dan/atau tarikan dinding dada) dan tidak ada tanda pneumonia berat).
Kriteria napas cepat:
- Usia di bawah 2 bulan = 60 kali per menit atau lebih
- Usia 2–11 bulan = 50 kali per menit atau lebih
- Usia 1–5 tahun = 40 kali per menit atau lebih
- Usia di atas 5 tahun, = 30 kali per menit atau lebih
Baca juga: Tak Hanya Bantu Pasien Covid-19, Ini Manfaat Donor Plasma Konvalesen bagi Pendonor, Tambah Antibodi
Pasien Covid-19 Gejala Berat
1. Pada pasien remaja atau dewasa: pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari:
- frekuensi napas 30 kali per menit atau lebih,
- distres pernapasan berat, atau SpO2 (Saturasi Oksigen) kurang dari 93% pada udara ruangan.
2. Pada pasien anak: pasien dengan tanda klinis pneumonia (batuk atau kesulitan bernapas), ditambah setidaknya satu dari berikut ini:
- Sianosis sentral atau saturasi oksigen kurang dari 93%
- Distres pernapasan berat (seperti napas cepat, grunting, tarikan dinding dada yang sangat berat)
- Tanda bahaya umum : ketidakmampuan menyusu atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang.
- Napas cepat, dengan laju napas:
Usia kurang dari 2 bulan = 60 kali per menit atau lebih;
Usia 2–11 bulan = 50 kali per menit atau lebih;
Usia 1–5 tahun = 40 kali per menit atau lebih;
Usia >5 tahun = 30 kali per menit atau lebih.
3. Kondisi kritis ditambah dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau gagal napas, sepsis (komplikasi infeksi),
dan syok sepsis. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya